Sabtu, 4 Oktober 2025

Respons Politikus PDIP Soal Penetapan Hari Kebudayaan 17 Oktober Bertepatan Hari Ulang Tahun Prabowo

Politikus PDIP Aria Bima, merespons Kementerian Kebudayaan yang menetapkan tanggal 17 Oktober sebagai Hari Kebudayaan Nasional (HKN).

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Chaerul Umam
PENETAPAN HARI KEBUDAYAAN - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Aria Bima di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/7/2025). Ia merespons Kementerian Kebudayaan yang menetapkan tanggal 17 Oktober sebagai Hari Kebudayaan Nasional (HKN), atau bertepatan dengan hari lahir Presiden Prabowo Subianto. 

"Jepang tidak bisa lepas dari semangat budaya Meiji Restorasi. India tidak bisa lepas dari Swadesi. Cina maju saat ini karena peradaban yang dibangun oleh revolusi budaya Mao Zedong. Vietnam dengan Ho Chi Minh-nya. Taiwan dengan semangat Komintang Chang Keksek-nya. Begitu juga negara-negara Amerika Latin dengan semangat Simon Bolvard-nya," ucapnya.

Aria Bima juga berharap Hari Kebudayaan Nasional, dapat menjadi alat untuk memperkuat identitas bangsa dan melindungi Indonesia dari pengaruh budaya asing yang dapat mengikis karakter nasional.

"Saya berharap Indonesia dengan Hari Kebudayaan itu adalah sesuatu yang menjadikan kita menjadi bangga dengan berbagai peradaban yang dilahirkan oleh para leluhur kita dan para tokoh-tokoh sebelumnya. Dan itu mampu memproteksi budaya-budaya Barat, budaya-budaya Arab, budaya-budaya luar yang akan menjadikan bangsa ini tidak berkarakter dan tidak bangga dengan dirinya," pungkasnya.

Penetapan HKN berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kebudayaan Nomor 162/M/2025 yang ditandatangani Fadli Zon, 7 Juli 2025 dan mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Sementara, Presiden Prabowo Subianto lahir di Jakarta, 17 Oktober 1951. 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved