Senin, 29 September 2025

Academia Politica Bicara soal Perubahan Iklim dan Pelestarian Laut di Ambon

Tanpa pemahaman yang kuat, upaya menjaga Ambon dan Maluku dari kerusakan lingkungan akan sulit terwujud

Penulis: Reza Deni
Editor: Erik S
Istimewa/HO-Academia Politica
PERUBAHAN IKLIM: Sebanyak 64 pelajar sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK), serta mahasiswa mengikuti program pelatihan bagi generasi muda yang diselenggarakan Yayasan Partisipasi Muda (YPM) yakni “Academia Politica”. Program kali ini mengangkat tema “Dampak Perubahan Iklim Ambon: Nelayan Sulit Dapat Ikan, Kita Sulit Dapat Makan” 

Selfrida memastikan, pemerintah tidak tinggal diam. Dia memaparkan, Pemerintah Provinsi Maluku sudah bergerak mengatasi dampak perubahan iklim melalui kebijakan dan regulasi.

"Peraturan Gubernur Maluku No. 29 Tahun 2024 Tentang Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Peraturan Gubernur Maluku No. 43 Tahun 2024
Tentang Rencana Aksi Daerah Konservasi Penyu dan Peraturan Gubernur tentang Alokasi Rumpon," rinci dia.

Adapun Program Manager Yayasan Rumah Generasi R. Jemmy Talakua. Dia menyoroti perubahan iklim juga kelompok rentan seperti penyandang disabilitas, lansia, anak-anak, perempuan, dan masyarakat adat.

"Mereka mengalami dampak yang lebih berat. Contohnya, anak-anak rentan kekurangan gizi akibat cuaca ekstrem, perempuan menghadapi risiko kekerasan dan beban rumah tangga lebih besar, lansia dan disabilitas sulit dievakuasi saat bencana, dan masyarakat adat kehilangan mata pencaharian serta tempat tinggal akibat kerusakan lingkungan," beber dia.

Jemmy menegaskan, pentingnya advokasi kebijakan yang kuat dan inklusif untuk melindungi kelompok rentan dari krisis iklim. Ia juga menekankan, perempuan berperan penting dalam aksi iklim sebagai penjaga lingkungan dan pilar ketahanan keluarga, sehingga harus dilibatkan dan dilindungi dalam setiap kebijakan iklim.

Diketahui, Academia Politica menerapkan prinsip inklusivitas dengan melibatkan disbalitas. 

Hawa Tuhulele, salah satu peserta tuli, menyampaikan apresiasinya atas ruang yang inklusif dalam Academia Politica Ambon.

"Kami senang teman-teman disabilitas bisa ikut kegiatan ini. Ini bukti bahwa semua suara, tanpa terkecuali, punya tempat dalam perjuangan perubahan," kata Hawa.

Baca juga: Hadapi Perubahan Iklim, BPKH Dorong Jemaah Indonesia Terapkan Haji Hijau 

Senada dengan Hawa, Azmi pelajar dari SMAN 13 Ambon yang juga menjadi peserta menyampaikan pesan penuh semangat kepada generasi muda Ambon.

"Kegiatan ini membuka cara pikir kami. Anak-anak Ambon jangan pernah takut bersuara! Suara kalian penting, terutama untuk menyelamatkan masa depan Ambon dari dampak perubahan iklim," tandasnya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan