Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Tanda Tangani Petisi Dukungan, Publik Tanah Air Sambangi Kedubes Iran di Indonesia

Warga yang datang mengenakan pakaian yang dominan hitam hingga mengenakan syal Palestina, membubuhkan tanda tangan di sebuah spanduk putih

Penulis: Reza Deni
Editor: Eko Sutriyanto
Tribunnews.com/Reza Deni
PERANG IRAN vs ISRAEL: Dubes Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi saat memberikan keterangan kepada wartawan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (3/7/2025). Diketahui, Kedutaan Besar Iran untuk Indonesia mengundang warga tanah air untuk menandatangani petisi dukungan bagi Iran dalam konflik mereka dengan Israel dan Amerika Serikat 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kedutaan Besar Iran untuk Indonesia mengundang warga tanah air untuk menandatangani petisi dukungan bagi Iran dalam konflik mereka dengan Israel dan Amerika Serikat. 

Acara digelar di rumah Dubes Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. 

Pantauan Tribunnews di lokasi, sejumlah warga terlihat memenuhi kediaman Boroujerdi.

Mereka tampak mengenakan pakaian yang dominan hitam hingga mengenakan syal Palestina.

Beberapa dari mereka juga tampak membubuhkan tanda tangan di sebuah spanduk putih yang berisi dukungan kepada rakyat Iran dan mengutuk apa yang dilakukan rezim Zionis Israel.

"Kami menerima begitu banyak pesan simpati dan solidaritas dari masyarakat Indonesia. Kami berhubungan dengan orang-orang Indonesia agar mereka dapat datang ke sini dan berhubungan dengan orang-orang Indonesia. Kami menerima banyak pesan simpati dan solidaritas dari masyarakat Indonesia," kata Boroujerdi kepada wartawan di lokasi, Kamis (3/7/2025).

Baca juga: 19.000 Warga Israel Jadi Tunawisma usai Digempur Rudal Iran, Termasuk di Tel Aviv

Dia menceritakan bagaimana Iran diserang oleh Israel dan Amerika dalam waktu yang berdekatan, serta bagaimana gencatan senjata akhirnya diputuskan.

Namun, Boroujerdi mengatakan soal negosiasi nuklir yang sedang dilakukan, roboh seketika setelah serangan tersebut.

Dia juga menegaskan Iran tak pernah melakukan serangan terlebih dulu. Apa yang dilakukan Iran adalah bentuk pembelaan diri.

"Kami sekarang berada dalam keadaan yang menyebabkan masyarakat kami kehilangan kehidupan yang biasa. Kami tidak mempunyai dan tidak mempunyai niat untuk menyerang, tetapi negosiasi. Namun kami bersedia untuk melindungi diri kami. Jika ada negosiasi yang menyerang, kami akan melindungi diri kami," tandasnya.

Diketahui, serangan udara Israel, yang dimulai pada Jumat (13/06/2025) menewaskan personel penting dalam Garda Revolusi Republik Islam Iran (IRGC).

Selain menargetkan personel, serangan Israel juga menargetkan persenjataan rudal balistik dan menghantam situs nuklir Iran.

Menurut Badan intelijen AS dan Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Iran terakhir kali memiliki program senjata nuklir terorganisir pada tahun 2003.

Namun, berdasarkan laporan The Associated Press (AP) News menyebutkan kalau Iran diketahui telah memperkaya uranium hingga 60 persen — hanya selangkah untuk mencapai 90 persen, kadar yang dibutuhkan untuk membuat senjata nuklir. 

Pada Senin, juru bicara peradilan Iran, Asghar Jahangir, mengumumkan angka korban tewas yang jauh lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya akibat serangan Israel.  

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved