Hasto Kristiyanto Pernah Punya Utang Rp96 Juta, Ini Harta Kekayaan Terdakwa Suap PAW Harun Masiku

TRIBUNNEWS.COM - Sekjen PDIP yang menjadi terdakwa dugaan suap proses pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR, dan perintangan penyidikan, Hasto Kristiyanto, akan menjalani sidang tuntutan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (3/7/2025).

Dalam perkara ini, Hasto Kristiyanto diduga membantu Harun Masiku, caleg Dapil 1 Sumatra Selatan, untuk merebut kursi di Senayan pada Pileg 2019.

Kala itu, Nazaruddin Keimas, peraih suara terbanyak, meninggal.

Rezky Aprilia, peraih suara terbanyak kedua seharusnya menggantikan Nazaruddin.

Akan tetapi, Harun diduga melakuka suap sejumlah uang kepada Wahyu Setiawan, eks Komisioner KPU.

Hasto Kristiyanto diduga juga terlibat dalam suap tersebut lantaran sebagian uang bersumber darinya.

Hasto juga diduga menyuruh Harun Masiku untuk kabur saat akan ditangkap KPK pada 2020, sehingga ia didakwa melakukan perintangan penyidikan.

Baca juga: Kuasa Hukum Klaim Kasus Hasto Sekadar Balas Dendam Politik, Sebut Jaksa Tak Bisa Buktikan Dakwaan

Sementara itu, di sisi lain, Hasto Kristiyanto ternyata pernah memiliki utang sebesar Rp96 juta.

Utang tersebut dalam bentuk pinjaman uang.

Hal ini terungkap dalam laporan harta Hasto Kristiyanto di LHKPN KPK pada 2003.

Hasto tercatat hanya satu kali melaporkan hartanya di LHKPN KPK saat menjadi anggota DPR RI.

Dalam laporannya, Hasto memiliki total harta sebesar Rp. 1.193.000.000 atau Rp1,1 miliar.

Harta terbanyak Hasto berasal dari tanah dan bangunan yang ia miliki di wilayah Kabupaten Bekasi, Kabupaten Sleman, dan Kota Bekasi, dengan total mencapai Rp. 696.100.000 atau Rp696 juta.

Harta terbanyak kemudian disusul dari kendaraan mobil yang ia miliki senilai Rp. 425.600.000 atau Rp425 juta.

Selain itu, Hasto juga memiliki kas sebesar Rp146 juta dan harta bergerak lainnya senilai Rp22 juta.