Senin, 29 September 2025

Pendaki Tewas di Gunung Rinjani

Tak Cuma Agam Saja, Evakuasi Juliana Marins di Gunung Rinjani Kerja Tim: 137 Orang Dapat Penghargaan

Kepala Kantor SAR Mataram mengatakan, keberhasilan evakuasi Juliana beberapa waktu lalu itu adalah hasil kerja tim karena semua tim dikerahkan.

Kolase Tribunnews (Dokumentasi Brimob Polri NTB)
EVAKUASI WNA BRAZIL DI GUNUNG RINJANI - Jenazah pendaki asal Brasil, Juliana Marins (kiri) berhasil dievakuasi oleh Tim SAR Gabungan pada hari ini, Rabu (25/5/2025), tepatnya pada pukul 16.20 WITA dan dibawa naik langsung oleh Agam Rinjani (kanan). Kepala Kantor SAR Mataram mengatakan, keberhasilan evakuasi Juliana beberapa waktu lalu itu adalah hasil kerja tim karena semua tim dikerahkan. 

TRIBUNNEWS.COM - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mataram mengatakan, proses evakuasi Juliana Marins, WNA asal Brazil yang jatuh di Gunung Rinjani, merupakan proses evakuasi yang sulit, mengingat kedalaman jurang tempat dievakuasinya korban cukup tinggi hingga mencapai 600 meter.

Kepala Kantor SAR Mataram, M. Hariyadi pun mengatakan, keberhasilan evakuasi Juliana beberapa waktu lalu itu adalah hasil kerja tim.

Sebab, semua tim dikerahkan, bukan hanya dari Basarnas saja, tapi ada juga dari Brimob, SAR Lombok Timur, hingga sejumlah relawan yang berada di Gunung Rinjani.

“Kita tidak bisa mengatakan hanya 7 orang saja yang melakukan evakuasi, itu hanya sebagian tim yang kami tugaskan,” ucap Kepala Kantor SAR Mataram, M. Hariyadi, kepada TribunLombok.com, Dikutip Rabu (2/7/2025).

Hariyadi mengatakan, tim gabungan yang bekerja itu membagi posisi sesuai dengan kapabilitas dan kemampuan masing-masing.

Diketahui tujuh orang yang bertugas melakukan evakuasi dengan turun ke bawah tebing merupakan mereka yang dipilih sesuai hasil diskusi dan kesepakatan tim.

“Yang pertama didasarkan pada kompetensi yang bersangkutan (tujuh orang yang turun ke tebing) adalah yang memang handal dalam melakukan evakuasi menggunakan skema lifting,” jelasnya.

Sementara itu, tim yang berada di atas membantu dengan memastikan alat dongkrak hingga pengamanan tali yang digunakan tim yang turun ke bawah aman.

“Lalu di atas, kami dibantu dari potensi SAR, Brimob, dan lainnya yang siaga. Ini merupakan kunci keberhasilan, kami tidak bekerja sendiri, kami bekerja tim,” tegasnya.

Sebelumnya, ramai di media sosial sosok yang dianggap pahlawan karena berhasil mengevakuasi Juliana adalah Agam Rinjani, setelah dia terjun langsung ke medan ekstrem—turun ke jurang sedalam 600 meter demi mengangkat jenazah Juliana yang tersangkut di tebing berbatu.

Warganet dari Brasil menyebutnya sebagai “pahlawan”, dan namanya jadi simbol keberanian serta solidaritas kemanusiaan.

Baca juga: Agam Rinjani Ungkap Nomor WhatsAppnya Eror, Dihubungi Warga Brasil Setiap 3 Detik Buat Ucapkan Ini

Agam viral di media sosial karena menyiarkan secara langsung proses evakuasi Juliana dan merekam detik-detik dirinya turun ke jurang hingga membawa jasad Juliana ke atas.

Pada video yang beredar di media sosial pun, Agam lah yang membawa jasad Juliana keluar dari jurang.

Para tim gabungan yang menarik tali Agam dan Juliana pun bersorak bahagia saat keduanya berhasil naik.

Terlihat pada video yang beredar, ada puluhan tim gabungan ikut membantu proses evakuasi Juliana.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan