Senin, 6 Oktober 2025

Hashim Sebut Lembaga Riset Prasasti Harus Jadi Penjaga Independensi Kebijakan Publik

Hashim sebut 3 fungsi Prasasti, yaitu beri penilaian objektif berbasis data; kawal program strategis pemerintah dan mitra kritis yang konstruktif

Penulis: Sanusi
Editor: Eko Sutriyanto
tangkap layar
LEMBAGA PRASASTI - Di peluncuran Prasasti Center for Policy Studies, Hashim Djojohadikusumo menegaskan prinsip dasar lembaga think tank baru ini. Hashim menekankan tiga fungsi utama Prasasti, yaitu memberikan penilaian objektif berbasis data; mengawal program strategis pemerintah; dan menjadi mitra kritis yang konstruktif 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di peluncuran Prasasti Center for Policy Studies, Hashim Djojohadikusumo menegaskan prinsip dasar lembaga think tank baru ini.

"Prasasti tidak boleh menjadi corong pemerintah. Jika ada kebijakan yang keliru, kami wajib menyampaikannya secara jujur," tegas salah satu pendiri Partai Gerindra ini di hadapan 300 undangan di Djakarta Theater.

Adik Presiden Prabowo Subianto ini membuka pidatonya dengan kisah personal yang penuh makna. Pada 2007 silam, ia gagal memulangkan Prasasti Sangguran - artefak abad ke-7 dari Kediri yang dijarah Inggris.

"Kegagalan membawa pulang prasasti batu itu kini tergantikan dengan kehadiran Prasasti pemikiran," ujarnya dengan nada haru.

Sebagai anggota Board of Adviser, Hashim menekankan tiga fungsi utama Prasasti, yaitu memberikan penilaian objektif berbasis data; mengawal program strategis pemerintah; dan menjadi mitra kritis yang konstruktif.

Ia secara khusus menyoroti program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang menurutnya terlambat diimplementasikan. "Padahal sejak 2006 kita sudah diingatkan oleh masalah stunting. Baru sekarang MBG serius dijalankan," ucap Hashim yang langsung disambut anggukan hadirin.

Baca juga: Hashim Djojohadikusumo Bertemu Jokowi di Solo, Akui Tukar Pikiran soal Bangsa & Dapat Banyak Nasihat

Pendiri Grup Arsari ini tidak segan mengkritik potensi korupsi di Badan Gizi Nasional. "Data yang kami terima menunjukkan masih banyak penyimpangan. Prasasti tidak akan tutup mata," tegasnya sambil menunjuk grafik di layar presentasi.

Namun Hashim juga menunjukkan sisi optimisnya. Ia yakin target pertumbuhan ekonomi 8 persen yang dicanangkan Presiden Prabowo bisa tercapai tahun depan. "Lihat saja gelombang investasi asing yang terus mengalir. Ini bukti politik luar negeri kita berhasil," ujarnya sambil menyitir data kenaikan 25 persen investasi asing direct tahun ini.

Yang menarik, Hashim membandingkan rasio penerimaan pajak Indonesia yang hanya 12 persen dari PDB dengan Kamboja yang sudah mencapai 18 persen. "Ini PR besar kita. Tapi dengan program khusus yang sedang disiapkan pemerintah, saya yakin kita bisa mengejar," paparnya.

Selain menjadi lembaga independen dan membangun kritik kepada pemerintah, Hashim punya harapan besar Prasasti juga menjalankan fungsi sebagai jembatan komunikasi antara civil society, para pelaku usaha dan perumus kebijakan.

“Ruang dialog harus dibangun seluas luasnya agar aspirasi publik dapat terakomodir, baik dari kalangan civil society maupun sektor riil. Dialog yang intensif akan menjadi masukan yang baik untuk para pengambil kebijakan. Dengan kolaborasi yang luas, kami optimistis agenda strategis pemerintah dapat terwujud sehingga mimpi Indonesia emas 2045 dapat kita raih,” katanya.  

Di akhir pidato, Hashim kembali menegaskan komitmen Prasasti sebagai penjaga independensi kebijakan publik. "Kami akan menyampaikan yang benar sebagai benar, dan yang salah sebagai salah. Itu janji kami untuk Indonesia," pungkasnya disambut tepuk tangan meriah.

Board of Advisor Prasasti Burhanudin Abdullah menambahkan Prasasti didirikan sebagai respons atas kebutuhan akan ruang dialog yang netral dan berbasis ilmiah.

Prasasti didukung oleh deretan nama besar seperti Hashim Djojohadikusumo (pengusaha dan politisi), Gandi Sulistiyanto (pengusaha), serta Ellyus Achiruddin dan Prijono Sugiarto dari kalangan profesional. Komposisi ini menunjukkan upaya untuk menciptakan keseimbangan perspektif.

Prijono Sugiarto adalah mantan Presiden Direktur Astra Internasional selama satu dekade, yakni periode 2010 - 2020. Sementara Ellyus merupakan Presiden Komisaris PT Triputra Utama Selaras. Astra dan Djarum Foundation tercatat sebagai sponsor utama Prasasti, bersama Triputra Agro Persada , TBS Energi Utama, Panbil Group,  dan Kadin.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved