Jumat, 3 Oktober 2025

Anggota Komisi III DPR Desak Aparat Tangkap Seluruh Pelaku Pembubaran Retret Pelajar di Sukabumi

Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Martin Daniel Tumbelaka, mengecam keras insiden pembubaran kegiatan retret pelajar di Sukabumi

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Chaerul Umam
DUGAAN INTOLERANSI - Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Martin Daniel Tumbelaka di Jakarta belum lama ini. Ia mengecam keras insiden pembubaran kegiatan retret pelajar di Sukabumi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Martin Daniel Tumbelaka, mengecam keras insiden pembubaran kegiatan retret pelajar Kristen di Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat.

Martin mendesak aparat penegak hukum untuk tidak hanya menindak sebagian pelaku, tetapi menangkap seluruh pihak yang terlibat dalam aksi intoleransi tersebut.

“Negara tidak boleh kalah oleh tindakan sekelompok orang yang mencederai kerukunan dan melanggar hukum. Semua pelaku harus ditangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku," kata Martin kepada Tribunnews.com, Senin (30/6/2025).

Insiden tersebut viral di media sosial. Dalam rekaman video yang beredar luas, terlihat sekelompok warga memasuki bangunan tempat pelaksanaan retret dan melakukan perusakan fasilitas di dalamnya.

Massa tampak memecahkan kaca jendela serta menurunkan simbol keagamaan yang ada di ruangan tersebut.

Baca juga: Dedi Mulyadi Turun Tangan Atasi Retret Pelajar Dibubarkan Warga di Sukabumi: Jabar Harus Tenteram

Martin menilai tindakan tersebut tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga mencoreng nilai-nilai kebhinekaan yang dijunjung tinggi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dia menekankan bahwa hak menjalankan ibadah dan kegiatan keagamaan dijamin oleh konstitusi, tanpa terkecuali.

“Peristiwa ini mencederai prinsip dasar negara kita, Pancasila. Tidak ada tempat bagi tindakan intoleran di republik ini,” ujar Martin.

Baca juga: MUI Minta Aparat Usut Perusakan Diduga Gereja Kristen di Sukabumi, Imbau Warga Tahan Diri

Lebih lanjut, Martin meminta Polri bertindak tegas dan cepat agar kasus ini tidak menimbulkan ketakutan di tengah masyarakat.

Dia juga mendorong Kementerian Agama dan pemerintah daerah turut aktif dalam merespons kasus ini, agar kejadian serupa tidak terulang.

“Kita semua punya tanggung jawab untuk menjaga ruang-ruang toleransi. Jangan sampai pembiaran terhadap kasus seperti ini menormalisasi kekerasan atas nama mayoritas,” imbuh Martin.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved