Senin, 29 September 2025

Korupsi Jalan di Mandailing Natal

5 Kontroversi Bobby Nasution, Proyek Gagal 'Lampu Pocong' hingga Orang Dekat Jadi Tersangka Korupsi

Berikut setidaknya lima kontroversi Bobby Nasution, Gubernur Sumut yang kemungkinan akan diperiksa KPK terkait korupsi proyek jalan di Sumut.

|
Instagram/Bobby Nasution
KONTROVERSI BOBBY NASUTION - Berikut setidaknya lima kontroversi Bobby Nasution, Gubernur Sumatra Utara (Sumut) yang kemungkinan akan turut diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus korupsi proyek jalan. KPK sebelumnya telah menetapkan sejumlah tersangka, termasuk anak buah Bobby Nasution, yaitu Kepala Dinas PUPR Sumut, Topan Obaja Putra Ginting. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut setidaknya lima kontroversi Bobby Nasution, Gubernur Sumatra Utara (Sumut) yang mungkin akan turut diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus korupsi proyek jalan.

KPK sebelumnya telah menetapkan sejumlah tersangka, termasuk anak buah Bobby Nasution, yaitu Kepala Dinas PUPR Sumut Topan Obaja Putra Ginting.

Bobby Nasution merupakan mantan Wali Kota Medan sekaligus menantu Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi).

Dalam perjalanan politiknya, Bobby Nasution dihadapkan sejumlah kontroversi, berikut lima di antaranya.

1) Blok Medan

Istilah Blok Medan mencuat dalam sidang kasus suap dan gratifikasi melibatkan mantan Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba (AGK)  di Pengadilan Negeri Ternate, pada 31 Juli 2024.

Dalam sidang, saksi mengungkap dugaan keterlibatan Blok Medan dalam kegiatan pertambangan di Maluku Utara.

Kepala Dinas ESDM Provinsi Maluku Utara saat itu, Suryanto Andili yang dihadirkan sebagai saksi, mengatakan bahwa Abdul Gani Kasuba menggunakan kode Blok Medan dalam memuluskan pengurusan izin tambang yang diduga dimiliki Bobby Nasution.

Di dalam sidang, Abdul Gani mengatakan istilah Blok Medan dipakai untuk pengurusan izin tambang di Halmahera untuk usaha milik Kahiyang Ayu, istri Bobby.

Jaksa mencecar Suryanto menyangkut keterlibatan Muhaimin Syarif alias Ucu di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Malut.

Jaksa kemudian menggali keterangan dari Suryanto dengan menanyakan perusahaan-perusahaan yang mendapatkan izin tambang.

Baca juga: KPK Ungkap Korelasi Bobby Nasution dengan Tersangka Korupsi Proyek Jalan di Sumatera Utara

Di antara izin yang dikeluarkan disebut dengan istilah “Blok Medan”. Informasi itu lebih dulu keluar dari mulut Muhaimin Syarif yang sudah diperiksa pada kesempatan sebelumnya.

“Kemarin kan kita sudah periksa Pak Muhaimin Syarif, ada istilah Medan. Medan? Kenapa ada istilah Medan? Bukannya Ternate atau Obi? Kenapa Pak?” tanya Jaksa KPK.

Akan tetapi, Suryanto tidak mau menjawab dengan jelas. Jaksa pun membujuk anak buah Abdul Gani itu agar berterus terang.

“Saya ingin keterusterangan Bapak. Apa yang dimaksud Medan? Blok itu milik Medan? Apa Pak?” cecar Jaksa.

“Di situ yang saya tahu disampaikan itu Bobby,” jawab Suryanto.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan