Senin, 29 September 2025

Salatiga, Singkawang, dan Semarang Jadi Kota Paling Toleran, SETARA Ungkap Faktornya

Tak hanya itu, tujuh kota lainnya juga masuk daftar 10 besar kota toleran, antara lain Magelang, Pematang Siantar, Sukabumi, Bekasi, Kediri, Manado,

Penulis: Reynas Abdila
kemenparekraf
KOTA TOLERAN - Gapura di salah satu sudut Kota Singkawang, Kalimantan Barat. Organisasi riset dan advokasi bidang HAM dan toleransi beragama SETARA Institute merilis tiga kota di Indonesia sebagai kota toleran 2024 dalam Indeks Kota Toleran (IKT), yakni Singkawang, Salatiga dan Semarang.  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salatiga, Singkawang, dan Semarang dinobatkan sebagai tiga kota paling toleran di Indonesia dalam Indeks Kota Toleran (IKT) 2024 versi organisasi riset dan advokasi bidang HAM dan toleransi beragama SETARA Institute.

Ketiganya menempati posisi teratas berkat ekosistem toleransi yang dinilai telah terbentuk kuat dan berkelanjutan di daerah masing-masing.

Direktur Eksekutif SETARA Institute Halili Hasan menjelaskan bahwa ekosistem toleransi di ketiga kota tersebut ditopang oleh tiga pilar utama.

Di antaranya kepemimpinan politik yang berpihak pada toleransi, kinerja birokrasi yang konsisten dalam program inklusi sosial, serta kekuatan kepemimpinan sosial dari tokoh-tokoh agama dan masyarakat yang turut menjaga kerukunan.

“Ekosistem itu ditandai dengan adanya komitmen kepala daerah, program pemerintah yang mendukung keragaman, dan peran aktif masyarakat sipil dalam membangun kohesi sosial,” ujar Halili kepada wartawan, Sabtu (28/6/2025).

Tak hanya itu, tujuh kota lainnya juga masuk daftar 10 besar kota toleran, antara lain Magelang, Pematang Siantar, Sukabumi, Bekasi, Kediri, Manado, dan Kupang. 

Baca juga: 100 Pasangan Nikah Massal di Istiqlal, Menag: Agar Tak Kumpul Kebo atau Berzina

Halili menyebut implementasi Rencana Aksi Daerah Pencegahan Ekstremisme Kekerasan (RAD PE) turut berkontribusi besar dalam memperkuat toleransi dan mencegah radikalisasi sejak dini.

Berbeda dengan survei opini publik biasa, IKT 2024 disusun melalui kajian ilmiah berbasis indikator yang terukur. 

Penilaian dilakukan terhadap 94 kota di Indonesia, mengacu pada empat dimensi utama. 

Keempat dimensi itu yakni regulasi pemerintah kota, tindakan pemerintah kota, pernyataan publik kepala daerah, dan kondisi sosial Kemasyarakatan.

Data dihimpun melalui dokumentasi resmi pemerintah, pemberitaan media massa, observasi lapangan di kota sampel, serta wawancara mendalam dengan pejabat daerah, tokoh masyarakat, dan aktivis sipil.

“Pencegahan ekstremisme tidak bisa menunggu. Intoleransi adalah anak tangga awal menuju radikalisasi. Maka mendorong toleransi adalah langkah strategis yang berdampak langsung pada keamanan nasional,” tegas Halili.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan