Pemuda Tani HKTI Sambut Baik Agenda Penyatuan Organisasi Demi Kemajuan Sektor Pertanian
Rina Saadah, menyampaikan dukungan penuhnya terhadap upaya penyatuan HKTI sebagai langkah strategis untuk mempercepat kemajuan sektor pertanian.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum DPP Pemuda Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Rina Saadah, menyampaikan dukungan penuhnya terhadap upaya penyatuan HKTI sebagai langkah strategis untuk mempercepat kemajuan sektor pertanian di Indonesia.
Menurutnya, inisiatif tersebut bukan hanya bersifat simbolik, melainkan menjadi langkah penting dalam memperkuat sinergi antar elemen organisasi pertanian guna memaksimalkan program yang berpihak kepada petani.
“Penyatuan ini bukan sekadar simbolik tetapi merupakan fondasi penting untuk memperkuat kolaborasi, konsolidasi, dan efektivitas program-program pertanian yang berpihak kepada petani,” ujar Rina dalam keterangannya, Kamis (26/6/2025).
Dengan membawa semangat “Bersatu untuk Petani Indonesia”, Rina mendorong seluruh elemen dalam HKTI agar menanggalkan kepentingan sektoral dan berfokus pada tujuan bersama.
“Pemuda Tani HKTI mendorong seluruh elemen organisasi untuk menanggalkan ego sektoral dan mengutamakan cita-cita bersama: meningkatkan produksi pertanian dan memperjuangkan kesejahteraan petani. Persatuan HKTI adalah jalan menuju pertanian yang lebih tangguh, modern, dan berdaulat di mana petani menjadi subjek utama pembangunan, bukan sekadar objek, sehingga HKTI berkontribusi secara langsung dalam mewujudkan Program Swasembada Pangan Presiden Prabowo Subianto,” tegasnya.
Sebagai anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKB, Rina turut menegaskan kesiapan pihaknya untuk terlibat aktif dalam proses integrasi tersebut.
“Sudah saatnya seluruh kekuatan tani disatukan dalam satu barisan perjuangan. Pemuda Tani HKTI siap menjadi jembatan generasi dan motor perubahan, demi mewujudkan masa depan pertanian Indonesia yang lebih cerah, mandiri, dan berkeadilan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) periode 2025-2030, Sudaryono, mengklaim tak ada lagi dualisme dalam tubuh organisasinya.
Hal ini disampaikan Sudaryono seusai terpilih menjadi Ketua Umum HKTI dalam musyawarah nasional (Munas) ke-X di Kantor Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (25/6/2025).
Menurut Sudaryono, saat ini juga HKTI kubu Moeldoko sedang menyelenggarakan Munas di tempat lain. Namun, keduanya telah bersepakat untuk melebur.
"Kedua HKTI telah bersepakat untuk melebur diri untuk bersatu untuk menyatukan diri dalam satu HKTI," kata Sudaryono dalam konferensi pers.
Kekinian Moeldoko secara langsung menyerahkan posisinya kepada Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono untuk memimpin HKTI ke depan.
Hal itu disampaikan Moeldoko dalam pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) X HKTI yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (26/6/2025).
Acara yang dihadiri langsung oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman serta Ketua Badan Pertimbangan Organisasi (BPO) HKTI Oesman Sapta Odang atau OSO ini, Moeldoko menyampaikan bahwa dalam rapat pimpinan (Rapim) telah menunjuk tokoh yang akan melanjutkan kepemimpinannya ke depan.
Dia pun mengumumkan, bahwa Wakil Menteri Pertanian Sudaryono sebagai Ketua Umum HKTI selanjutnya.
“Di dalam rapim, kita telah memilih, menunjuk dan mempercayakan Bapak Wamentan, Bapak Sudaryono, untuk memimpin HKTI ke depan,” ujar Moeldoko.
Ratusan pengurus HKTI dari berbagai daerah pun memberikan tepuk tangan meriah.
Sudaryono yang berada di barisan depan pun langsung berdiri di hadapan Moeldoko. Ia memberi hormat kepada Moeldoko dan para anggota HKTI yang hadir di lokasi.
Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah ini pun terlihat mengepalkan tangan kanannya sambil berteriak “HKTI”.
Dalam kesempatan itu, Moeldoko juga menegaskan bahwa saat ini tidak ada lagi dualisme di HKTI.
“Kalau kita berbicara HKTI, mulai saat ini, tidak ada lagi dualisme HKTI. HKTI hanya satu, dan satu HKTI,” kata Moeldoko yang disambut tepuk tangan meriah.
Mantan Panglima TNI ini juga mengajak seluruh anggota HKTI untun kembali fokus memikirkan nasib petani dan tidak lagi membicarakan soal perbedaan yang ada.
Dia pun berharap kepemimpinan HKTI ke depan bisa mensejahterakan petani.
“Kita mesti memikirkan petani jangan lagi memperbincangkan perbedaan diantara kita. Itu sudah lewat. Dan saya ditunjuk oleh pak OSO selama 10 tahun ini sepertinya kita hanya berada disitu,” ujar Moeldoko.
“Dalam Rapim sudah bersepakat, kita tidak hanya ingin bersatu, tetapi menyatu,” sambung dia.
Dalam kesempatan itu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman minta tak ada lagi dualisme yang terjadi di tubuh HKTI.
Dia juga meminta kepada Sudaryono untuk merangkul semua kubu untuk masuk ke dalam organisasi yang akan dipimpinnya. Sebab, Amran menilai hal ini penting untuk mengembangkan HKTI lebih baik ke depannya.
Baca juga: Moeldoko Serahkan Jabatan Ketua Umum HKTI ke Wamentan Sudaryono, Tegaskan Akhiri Dualisme
“Rangkul semuanya masuk ke dalam organisasi, jangan sampai tidak. Tapi nanti kalau ada yang tidak kerja, tinggal dicoret,” kata Amran.
Moeldoko di Jepang: Saatnya Politik Kasih Sayang Hadir dalam Resolusi Konflik Global |
![]() |
---|
Pimpin Diplomasi Indonesia–Jepang di Osaka, Moeldoko Bicara Jalur Budaya Sebagai Jalan Perjuangan |
![]() |
---|
Wamentan Sudaryono Terpilih sebagai Ketua Umum HKTI, Komisi IV DPR RI Beri Apresiasi Positif |
![]() |
---|
PEVC 2025 Pamerkan Teknologi Mobil Terbang dan Robot Humanoid di Jimbaran Bali |
![]() |
---|
HKTI Akhiri Dualisme, Moeldoko: Kita Telah Pilih Wamentan Sudaryono Jadi Ketua Umum |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.