Senin, 29 September 2025

Kisah Pilu Sri Wahyuni, TKI Ilegal Meninggal Tak Didampingi Keluarga, Menteri Karding Antar Jenazah

Cerita TKI ilegal Sri Wahyuni yang meninggal dunia tanpa didampingi keluarga, pemerintah tak temukan alamat aslinya.

Dok. BP2MI
SRI WAHYUNI MENINGGAL - Menteri P2MI, Abdul Kadir Karding, saat menjenguk Sri Wahyuni di RS Polri Kramat Jati, Minggu (1/6/2025). Wahyuni adalah TKI ilegal yang sebelumnya bekerja di Malaysia sebagai ART. Ia dibawa pulang ke Indonesia oleh pemerintah karena mengalami stroke hingga lumpuh total. Wahyuni meninggal pada Senin (23/5/2025) malam, tanpa didampingi pihak keluarga, setelah dirawat di RS Polri Kramat Jati sejak 6 Mei 2025. 

TRIBUNNEWS.com - Sri Wahyuni, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau Pekerja Migran Indonesia (PMI), meninggal dunia di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (23/6/2025) malam.

Wahyuni meninggal setelah menjalani perawatan di RS Polri sejak 6 Mei 2025, akibat tumor otak dan komplikasi stroke.

Selama masa perawatan, Wahyuni sudah menjalani operasi sebanyak dua kali, namun takdir berkata lain.

"Semoga husnul khatimah," ujar Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, setelah memimpin doa di ruang duka A, RS Polri Kramat Jati, Senin, dikutip dari Facebook resmi BP2MI.

Pilunya, Wahyuni sama sekali tidak didampingi keluarga selama dirawat hingga akhirnya meninggal.

Karding mengungkapkan Wahyuni adalah TKI non-prosedural alias ilegal yang sebelumnya bekerja sebagai asisten rumah tangga di Malaysia.

Baca juga: Seorang Wanita asal Jember Jatim Hendak Dikirim ke Malaysia Jadi TKI Ilegal, Calonya Masih Diburu

Akibatnya, data mengenai Wahyuni tak tercatat di Kedutaan Besar RI Kuala Lumpur, termasuk alamat asal perempuan tersebut.

Wahyuni yang disebut berasal dari Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, ternyata juga tidak tercatat sebagai warga wilayah itu.

Atas hal itu, P2MI pun memutuskan menanggung seluruh biaya perawatan Wahyuni di RS Polri Kramat Jati.

"Karena tidak ditemukan pihak keluarga, maka kami putuskan merawat beliau di RS Polri. Seluruh biaya ditanggung oleh BP3MI (Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia) DKI Jakarta," ungkap Karding.

Karena tak ada keluarga ataupun kenalan yang mendampingi Wahyuni, Karding sendirilah yang mengantar jenazah almarhumah ke pemakaman, Selasa (24/6/2025).

Karding menjelaskan, pihak BP2MI sebenarnya telah menyiapkan perawatan lanjutan untuk Wahyuni setelah pulih.

Ia juga sempat menjenguk Wahyuni sebulan lalu untuk memastikan kepada almarhumah, negara hadir untuk warganya yang membutuhkan.

"Sebulan lalu saya sempat menjenguk beliau. Kami ingin memastikan negara hadir. Tapi Allah berkehendak lain dan beliau harus berpulang," kata dia.

Stroke di Malaysia, Dipulangkan Negara

SRI WAHYUNI MENINGGAL - Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, saat memimpin doa jenazah Sri Wahyuni, TKI ilegal, yang meninggal tanpa didampingi keluarga, Senin (23/6/2025). Wahyuni sebelumnya bekerja di Malaysia dan dipulangkan negara karena mengalami stroke hingga lumpuh total. Ia dirawat di RS Polri Kramat Jati sejak 6 Mei 2025 dan biayanya ditanggung pemerintah.
SRI WAHYUNI MENINGGAL - Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, saat memimpin doa jenazah Sri Wahyuni, TKI ilegal, yang meninggal tanpa didampingi keluarga, Senin (23/6/2025). Wahyuni sebelumnya bekerja di Malaysia dan dipulangkan negara karena mengalami stroke hingga lumpuh total. Ia dirawat di RS Polri Kramat Jati sejak 6 Mei 2025 dan biayanya ditanggung pemerintah. (Dok. BP2MI)

Sri Wahyuni diketahui sudah sakit sejak sebelum dipulangkan pemerintah dari Malaysia.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan