Reshuffle Kabinet
Reshuffle Menteri P2MI Disorot: Migrant Watch Minta Jabatan Jadi Pengabdian, Bukan Bisnis
Mukhtarudin dilantik jadi Menteri P2MI. Migrant Watch beri peringatan: jangan jadikan pekerja migran sebagai komoditas politik atau bisnis.
Penulis:
Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor:
Acos Abdul Qodir
Ringkasan Utama
Penunjukan Mukhtarudin sebagai Menteri P2MI dalam reshuffle kabinet Prabowo menuai sorotan Migrant Watch. Mereka menyerukan agar jabatan ini dijalankan sebagai bentuk pengabdian, bukan instrumen bisnis.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Penunjukan Mukhtarudin sebagai Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) dalam reshuffle kabinet Presiden Prabowo Subianto menuai sorotan dari Migrant Watch.
Direktur Eksekutif Migrant Watch, Aznil Tan, menilai latar belakang menteri baru yang berasal dari kalangan pengusaha dan politisi membuka dua kemungkinan besar dalam arah kebijakan migrasi tenaga kerja nasional.
“Kemungkinan pertama, watak penguasa yang berorientasi profit dapat menjadikan dunia ketenagakerjaan migran sebagai komoditas untuk mencari keuntungan pribadi atau kepentingan partai. Ini adalah risiko yang nyata, mengingat sejarah relasi antara kekuasaan dan pasar tenaga kerja yang rentan terhadap eksploitasi,” ujar Aznil kepada Tribunnews, Senin (8/9/2025).
Namun, Migrant Watch juga membuka ruang harapan. Menurut Aznil, latar belakang bisnis dan politik justru bisa menjadi kekuatan strategis untuk membuka akses pasar kerja global yang lebih luas, bermartabat, dan berdaya lindung.
“Kami berharap amanah ini dijalankan sebagai bentuk pengabdian, bukan sebagai instrumen bisnis. PMI bukan komoditas politik atau ekonomi. Yang dibutuhkan bukan sekadar penempatan, tapi transformasi sistemik yang menjamin hak, martabat, dan masa depan mereka,” lanjutnya.
Aznil menegaskan bahwa Migrant Watch akan terus mengawal kebijakan P2MI agar tetap berpihak pada perlindungan, keadilan, dan keberdayaan pekerja migran.
“Kami menyerukan kepada publik untuk turut mengawasi arah kebijakan ini agar tidak bergeser dari mandat konstitusional dan nilai kemanusiaan,” pungkasnya.
Baca juga: Hardjuno Kritik Reshuffle Kabinet Prabowo: Jangan Sekadar Kosmetik, Rakyat Butuh Perubahan Nyata
Mukhtarudin, yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPR RI, resmi dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri P2MI pada Senin (8/9/2025) di Istana Negara, Jakarta. Ia menggantikan Abdul Kadir Karding yang sebelumnya menjabat posisi tersebut.
Pelantikan Mukhtarudin merupakan bagian dari reshuffle Kabinet Merah Putih yang mencakup lima posisi menteri: Menteri Keuangan, Menteri Koperasi, Menteri Pemuda dan Olahraga, Menteri P2MI, dan Menko Polkam. Selain itu, Presiden juga memperkenalkan satu kementerian baru, yakni Kementerian Haji.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyatakan bahwa reshuffle dilakukan sebagai hasil evaluasi berkelanjutan oleh Presiden.
“Atas berbagai perkembangan masukan dan evaluasi yang dilakukan terus-menerus oleh bapak presiden, maka pada sore hari ini sekaligus bapak presiden memutuskan untuk melakukan perubahan susunan kabinet merah putih pada beberapa jabatan kementerian,” ujar Prasetyo.
Mukhtarudin
Abdul Kadir Karding
Migrant Watch
Pekerja Migran Indonesia
Menteri P2MI
reshuffle kabinet
Prabowo Subianto
Reshuffle Kabinet
Ketum NOC Indonesia Sebut Erick Thohir Menpora Terbaik Buat Indonesia |
---|
Dapat Tugas Baru, Kini AM Putranto Duduki Jabatan Komisaris Utama PT Pegadaian |
---|
Komisi X DPR: Tak Ada Regulasi yang Wajibkan Erick Thohir Mundur dari Jabatan Ketua Umum PSSI |
---|
Football Institute Bakal Survei Respons Suporter Soal Ketua Umum PSSI Erick Thohir Jadi Menpora |
---|
Pamit dari Kementerian BUMN, Erick Thohir: Saya Masa Lalu, Pak Dony Masa Depan |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.