Senin, 29 September 2025

Evakuasi Jenazah Pendaki Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Berhasil, Kini Menuju ke Pos Sembalun

Kepala Basarnas Marsdya M. Syafii menyampaikan proses evakuasi korban diputuskan menggunakan tali, dengan lifting (korban diangkat ke atas).

Editor: Erik S
Dok. Humas SAR Mataram
EVAKUASI KORBAN - Tim SAR gabungan melakukan evakuasi terhadap pendaki asal Brasil yang jatuh di Cemara Nunggal, Gunung Rinjani 

TRIBUNNEWS.COM, LOMBOK-  Tim SAR berhasil mengevakuasi jenazah pendaki asal Brasil, Juliana Marins (27) dari kedalaman 600 meter di Cemare Nunggal, Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Rabu (25/6/2025) sekitar pukul 15.50 Wita.

Kepala Basarnas Marsdya M. Syafii menyampaikan proses evakuasi korban diputuskan menggunakan tali, dengan lifting (korban diangkat ke atas).

Syafii mengatakan jenazah korban kini sedang dibawa menuju Pos Sembalun.

Baca juga: Fakta-fakta Evakuasi Juliana Marins, Pendaki Brasil yang Tewas di Rinjani

"Alhamdulillah sudah berada di punggung dari LKP (last known position). Mudah-mudahan, saat ini sedang dalam perjalanan menuju Pos Sembalun dan nantinya akan kita arahkan ke rumah sakit Polri," kataSyafii dikutip dari program Sapa Indonesia Malam KompasTV.

Di sisi lain, Kepala Pelaksana BPBD NTB Ahmadi mengungkapkan kendala evakuasi korban. 

"Dalamnya posisi jatuhnya korban, kemudian kondisi cuaca, ditambah juga dengan kondisi geologi yang ada di sekitar tebing," paparnya dalam program Kompas Petang KompasTV, Rabu. 

Ia mengatakan kondisi sekitar tebing berpasir dan memiliki batuan yang lapuk.

Kondisi tersebut menurutnya membuat tim di lapangan harus berhati-hati guna menghindari jatuhnya batuan dan pasir agar tidak menimpa petugas yang di bawah, juga korban yang akan diangkat ke atas.

Terkait cuaca, Ahmadi juga mengungkap cuaca di lokasi sedang hujan dan kabut tebal. 

Kemudian menyangkut metode evakuasi korban yang dilakukan dengan manual, alih-alih helikopter, Ahmadi mengungkap alasannya. 

Baca juga: Evakuasi Juliana di Gunung Rinjani Tak Bisa Pakai Helikopter, Jenazah Diestafet ke Titik Penjemputan

"Di heli pun juga persoalannya salah satu tebing tempat jatuhnya itu adalah dari pasir, nanti akibat daripada putaran baling-baling ini juga bisa berhamburan masuk ke mesin, di samping visibilitas pilot juga sangat terbatas sehingga strategi dengan helikopter ini tidak bisa dilakukan," paparnya. 

 

Sempat terkendala cuaca

Proses evakuasi jenazah Juliana Marins sempat terkendala cuaca.

Diwartakan TribunLombok.com, kabut tebal tampak menyelimuti kawasan puncak Gunung Rinjani.

Selain itu, jarak pandang tim penyelamat juga terbatas.

Baca juga: Presiden Brasil Berduka Juliana Tewas saat Mendaki Gunung Rinjani: Saya Bersolidaritas bagi Keluarga

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan