Senin, 29 September 2025

Pesawat Haji Diancam Bom Dua Kali, Polri Gandeng FBI Buru Pelaku Hoaks

Polri menegaskan akan menindak siapa pun yang menyebarkan ancaman palsu seperti ini karena menimbulkan gangguan serius terhadap ketertiban umum dan

Tangkapan Layar Video X/Twitter
Ratusan Penumpang Saudi Airlines Dievakuasi pakai perosotan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dua kali ancaman bom terhadap pesawat haji Saudi Airlines dalam sepekan terakhir dipastikan hoaks. Kepolisian RI mengonfirmasi bahwa tidak ditemukan bahan peledak di kedua pesawat setelah dilakukan pemeriksaan menyeluruh.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Sandi Nugroho menyatakan bahwa Polri kini menggandeng FBI untuk menelusuri dan memburu penyebar teror tersebut, yang telah meresahkan publik dan mengganggu keamanan penerbangan.

“Itu adalah ancaman hoaks saja. Tim Jihandak Brimob bersama otoritas bandara telah memastikan tidak ada bom. Saat ini kami juga bekerjasama dengan FBI dan kepolisian negara lain untuk mengungkap pelakunya,” ujar Sandi dalam konferensi pers, Senin (23/6/2025).

Ancaman pertama diterima pada Selasa (17/6/2025), terhadap pesawat Saudi Airlines SI-576 yang mengangkut 442 penumpang, mayoritas jemaah haji. Pilot memutuskan melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.

Ancaman kedua menyasar pesawat Saudia SVA-5688 dari Muscat (Oman) ke Surabaya, dengan 376 penumpang dan 13 kru. Pesawat mendarat darurat di Kualanamu pada Sabtu (21/6/2025) pukul 09.27 WIB setelah menerima informasi dari Airnav mengenai adanya ancaman bom.

Seluruh penumpang dievakuasi ke terminal bandara dan dilakukan screening menyeluruh oleh tim Jihandak dari Brimob Polda Sumut dan Kodam I/Bukit Barisan.

Hasilnya, nihil temuan bahan peledak.

Baca juga: Sidang Penembakan 3 Polisi di Way Kanan, Anggota Brimob Ini Akui Sebar Undangan Judi Sabung Ayam

Polri Siap Tindak Tegas Pelaku

Polri menegaskan akan menindak siapa pun yang menyebarkan ancaman palsu seperti ini karena menimbulkan gangguan serius terhadap ketertiban umum dan keamanan penerbangan.

“Ini menjadi pelajaran penting. Aparat keamanan selalu siap siaga menjaga keselamatan masyarakat. Pelaku penyebar hoaks akan diproses secara hukum,” tegas Irjen Sandi.

Penegakan Hukum hingga ke Luar Negeri

Keterlibatan FBI dalam investigasi menjadi langkah konkret Polri untuk menunjukkan keseriusan menuntaskan kasus lintas negara tersebut. Identitas pelaku masih ditelusuri.

Pemerintah mengimbau masyarakat agar tidak mempermainkan isu sensitif seperti terorisme, karena dampaknya bisa membahayakan keselamatan dan stabilitas nasional maupun internasional.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan