Senin, 29 September 2025

Kemendikdasmen Libatkan 21 Perguruan Tinggi Perbaiki Gedung dan Sarana 115 Sekolah Luar Biasa

Kemendikdasmen melibatkan 21 perguruan tinggi negeri (PTN) untuk membantu pelaksanaan program revitalisasi sekolah luar biasa (SLB).

screenshot
SARANA SLB - Direktur Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK) Kemendikdasmen Saryadi. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melibatkan 21 perguruan tinggi negeri (PTN) untuk membantu pelaksanaan program revitalisasi sekolah luar biasa (SLB). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melibatkan 21 perguruan tinggi negeri (PTN) untuk membantu pelaksanaan program revitalisasi sekolah luar biasa (SLB).

Direktur Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK) Kemendikdasmen Saryadi berharap perguruan tinggi negeri dapat membantu program revitalisasi berjalan sesuai target waktu, berkualitas, dan lebih akuntabel. 

Sebanyak 21 PTN akan mendampingi SLB penerima bantuan selama proses revitalisasi berlangsung, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan kegiatan revitalisasi.

"Kolaborasi antara PTN dan satuan pendidikan SLB penting karena dalam implementasinya. Program revitalisasi SLB ini membutuhkan pendampingan dari expertise dari perguruan tinggi yang mengerti aspek teknis bangunan,” kata Saryadi melalui keterangan tertulis, Senin (23/6/2025).

Menurut Saryadi, dengan adanya pendampingan ahli dari universitas maupun politeknik, program revitalisasi SLB dapat dilakukan sesuai standar kualitas bangunan serta tata kelola manajemen waktu yang telah ditetapkan. 

Hal ini mengingat, kegiatan revitalisasi memiliki jangka waktu penyelesaian yang relatif singkat, yakni enam bulan. 

"Dengan pendampingan pada ahli dari kampus ini diharapkan program ini bisa cepat selesai sehingga anak-anak kita yang berkebutuhan khusus bisa segera dapat merasakan manfaat dari program ini," kata Saryadi. 

Nantinya setiap universitas/politeknik akan melakukan pendampingan program revitalisasi berbasis pendekatan wilayah. 

Misalnya, Universitas Negeri Jakarta akan melakukan pendampingan program revitalisasi SLB di wilayah Jakarta dan sekitarnya, termasuk wilayah Lampung. 

Tim ahli dari perguruan tinggi akan berperan menyusun dokumen teknis revitalisasi yang sesuai dengan kebutuhan riil sekolah dalam mendukung peningkatan mutu layanan pendidikan inklusif. 

Selain itu, mereka juga akan berperan dalam memberikan pendampingan teknis dan administratif di SLB penerima bantuan. 

Sebagai informasi, Revitalisasi SLB merupakan bagian dari Program Revitalisasi Sarana dan Prasarana Satuan Pendidikan yang Berkualitas Kemendikdasmen yang sudah diluncurkan pada 2 Mei 2025 lalu. 

Program ini akan menyasar 155 SLB di seluruh Indonesia dengan pembangunan sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan pembelajaran anak berkebutuhan khusus (ABK).

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan