Banjir di Denpasar Bali
Banjir Bali Rusak 60 Sekolah, Anak-anak Tetap Harus Belajar
Banjir rusak 60 sekolah di Bali. Anak-anak tetap belajar meski ruang kelas terendam dan sarpras hancur.
Penulis:
Fahdi Fahlevi
Editor:
Acos Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Banjir besar yang melanda Bali sejak awal September 2025 telah berdampak luas pada sektor pendidikan. Kementerian Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Kemendikdasmen) mencatat sebanyak 1.835 sekolah terdampak banjir, dengan 60 di antaranya mengalami kerusakan berat.
“Data sementara, sebanyak 60 sekolah mengalami rusak berat, sedangkan 906 siswa dan 74 guru terdampak banjir,” ujar Direktur Jenderal Kemendikdasmen, Gogot Suharwoto, dalam keterangan tertulis, Sabtu (13/9/2025).
Sekolah-sekolah terdampak tersebar di enam wilayah, yakni Kabupaten Badung (214 sekolah), Gianyar (285), Jembrana (226), Klungkung (49), Tabanan (113), dan Kota Denpasar (948).
Gogot menyampaikan keprihatinan mendalam atas musibah tersebut dan memastikan bahwa sekolah yang terdampak akan memperoleh bantuan.
“Kami akan memberikan bantuan berupa sarana dan perbaikan prasarana sekolah sehingga mengurangi risiko dampak banjir, pada tahun anggaran 2026,” katanya.
Baca juga: Drama Penangkapan ODGJ Pembunuh Ibu Kandung di Muna, Warga Selamat Usai Cengkram Kemaluan Pelaku
Saat banjir terjadi, sekolah-sekolah di Bali sedang libur Hari Raya Pagerwesi, sehingga tidak ada aktivitas pembelajaran. Namun, Gogot menekankan bahwa layanan pendidikan tetap harus berjalan.
“Layanan pendidikan harus tetap diberikan segera untuk memastikan anak-anak kita tetap belajar walaupun di kondisi pasca darurat bencana,” tegasnya.
Dinas Pendidikan Provinsi Bali melalui Sekretariat Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) Bali terus memperbarui data sekolah terdampak melalui dashboard pemantauan.
Pemerintah daerah juga telah menetapkan status tanggap darurat bencana cuaca ekstrem selama tujuh hari, dari 10 hingga 17 September 2025.
Banjir yang terjadi tidak hanya merusak fasilitas pendidikan, tetapi juga menelan korban jiwa. Sebanyak 14 orang dilaporkan meninggal dunia dan dua lainnya masih dalam pencarian. Selain itu, 562 warga mengungsi dari tempat tinggal mereka.
Patut dicatat, musibah ini terjadi hanya beberapa hari setelah Hari Raya Pagerwesi, saat sebagian besar sekolah sedang libur. Namun, dampaknya tetap signifikan karena banyak bangunan sekolah yang terendam dan rusak parah.
Kemendikdasmen mengimbau pemerintah daerah untuk segera menyesuaikan layanan pendidikan dengan kondisi masing-masing sekolah. Pengecekan kondisi bangunan dan kesiapan sarana belajar menjadi prioritas agar proses pembelajaran dapat segera pulih.
Banjir di Denpasar Bali
Kepala BMKG: Curah Hujan Harian Ekstrem yang Menjadi Pemicu Utama Banjir Bali |
---|
Pasca Banjir Bandang, Polda Bali Kerahkan Personel Bersihkan Denpasar |
---|
Tim SAR Ditpolairud Polda Bali Temukan Empat Korban Banjir Perempuan di Denpasar |
---|
Pengungsi Banjir Bali Ini Kaget Bayinya yang Baru Lahir 5 Hari dapat Perhatian Gibran: Bersyukur |
---|
Janji Wapres Gibran ke Korban Banjir di Bali: Rumah yang Rusak Akan Diperbaiki, Fasum Dibangun Lagi |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.