Sabtu, 4 Oktober 2025

HUT DKI Jakarta

HUT Jakarta 22 Juni, Inilah Deretan Nama Jakarta dari Masa ke Masa, Mulai Sunda Kelapa

Sepanjang sejarahnya, Jakarta pernah mengalami perubahan nama berulang kali, dari Sunda Kelapa, menjadi Jayakarta, Batavia, hingga saat ini.

Warta Kota/Yulianto
HUT JAKARTA - Masyarakat berwisata di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Selasa (28/1/2025). Artikel mengulas tentangJakarta pernah mengalami perubahan nama berulang kali, dari Sunda Kelapa, Jayakarta, Batavia, hingga saat ini. 

TRIBUNNEWS.COM - Hari ini, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-498 Kota Jakarta pada Minggu (22/6/2025).

Sepanjang sejarahnya, ibu kota negara ini pernah mengalami perubahan nama berulang kali. 

Lebih dari 5 kali perubahan nama Jakarta, dari Sunda Kelapa, menjadi Jayakarta, Batavia hingga sekarang ini.

Dikutip dari situs resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, pergantian nama ini salah satunya terkait momen peristiwa sejarah yang terjadi. 

Berikut deretan nama Jakarta dari masa ke masa:

1. Sunda Kelapa

Nama kota Jakarta adalah Sunda Kelapa terjadi sebelum berada di bawah kekuasaan Kerajaan Galuh-Pakuan di abad ke-12.

Konon, sejatinya eksistensinya telah ada sejak abad ke-5, berada di bawah Kerajaan Tarumanegara.

Namun, meski Kerajaan Tarumanegara ini meninggalkan tujuh prasasti, tak satu pun yang ditemukan di kawasan Jakarta sekarang.

Adapun tuju prasasti tersebut, lima di antaranya ditemukan di kawasan Bogor, satu prasasti ditemukan di daerah Bekasi, dan satunya lagi di daerah Lebak Pandeglang (Banten). 

Berdasarkan Prasasti Kebon Kopi (942 M), nama ‘Sunda Kalapa’ diperkirakan baru muncul ketika memasuki abad sepuluh.

Baca juga: 60 Twibbon HUT ke-498 Jakarta, Cocok Dibagikan di Instagram dan WhatsApp

Sementara terkait keberadaan Kerajaan Tarumanegara tersusun dalam Naskah Wangsakerta. 

Namun, karena naskah ini baru ditulis di abad ke-17, sehingga menyimpan banyak kontroversi dan polemik. 

Dalam kumpulan naskah yang disusun oleh Pangeran Wangsakerta selama 21 tahun, dari 1677–1698, disebutkan wilayah kekuasaan Kerajaan Salakanagara sebagai embrio dari Kerajaan Tarumanegara itu mencakup Jawa bagian barat.

Termasuk semua pulau di sebelah barat Pulau Jawa, yaitu wilayah yang meliputi Lampung sekarang.

Di sisi lain, dari Naskah Wangsakerta itu muncul dua tafsiran. 

Pertama, ibu kota dari Kerajaan Salakanagara berkedudukan di ‘Pandeglang’, yang kini termasuk merupakan daerah di Propinsi Banten. 

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved