Bantuan Langsung Tunai
DPR Minta Kemensos Selesaikan Persoalan 1,3 Juta Keluarga Penerima Manfaat yang Gagal Dapat Bansos
Wardatul mendorong Kemensos segera berkoordinasi dengan Himbara dan PPATK guna memperlancar penyaluran Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VIII DPR RI Wardatul Asriah Indah meminta Kementerian Sosial (Kemensos) untuk merespons cepat soal terhambatnya penyaluran bantuan sosial (bansos) sebanyak 1,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) pada tahap kedua tahun 2025.
“Kendala penyaluran harus segera ditindaklanjuti oleh Kementerian Sosial (Kemensos) dengan melakukan respon cepat, untuk memastikan 1,3 juta keluarga yang terdaftar sebagai penerima bansos tetapi terkendala administratif dapat segera menerima haknya. Saya berharap kendala serupa tidak terulang lagi,” ujar Wardatul kepasa wartawan, Jumat (20/6/2025).
Baca juga: Kemensos: 1,3 Juta Rekening Penerima Gagal Dapat Penyaluran Bansos
Wardatul mendorong Kemensos segera berkoordinasi dengan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) guna memperlancar penyaluran Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan sembako.
Legislator Partai Gerindra itu juga mengimbau masyarakat yang belum menerima bansos agar aktif memeriksa serta memperbaiki data melalui aplikasi Cek Bansos, pendamping PKH, dinas sosial, maupun Badan Pusat Statistik (BPS) daerah.
Baca juga: Penebalan Bansos Rp400 Ribu per KPM Penerima BPNT, Cair Bulan Juni - Juli 2025
Pemerintah, dikatakan dia, telah menambah anggaran bansos melalui kebijakan penebalan bantuan.
Penyaluran tahap kedua dimulai Juni 2025 kepada 18,3 juta KPM penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
“Kebijakan ini menjadi salah satu langkah nyata Presiden Prabowo Subianto dalam mempertahankan program perlindungan sosial yang pro-rakyat serta sebagai strategi mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dari sisi konsumsi rumah tangga,” ujarnya.
Wardatul menilai, konsumsi rumah tangga merupakan komponen terbesar dalam struktur Produk Domestik Bruto (PDB).
"Ketika konsumsi masyarakat tertekan, dampaknya sangat signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Bansos yang diterima lalu dibelanjakan di pasar dan warung setempat, sehingga mendorong perputaran ekonomi lokal,” pungkas dia.
Sebelumnya, Menteri Sosial, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, mengatakan bansos Program Keluarga Harapan (PKH) telah disalurkan kepada 80 persen atau 7.991.160 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Kemudian bansos sembako telah disalurkan kepada 14 juta lebih KPM atau 78 persen.
Meski begitu, Gus Ipul mengatakan ada 1,3 juta KPM yang gagal mendapatkan penyaluran bansos.
"Kita harapkan minggu ini tuntas, kecuali memang ada beberapa KPM yang gagal salur, yaitu sebanyak 1.323.459 KPM," kata Gus Ipul melalui keterangan tertulis, Rabu (18/6/2025).
Baca juga: Penebalan Bansos Segera Disalurkan Bulan Juni, Bentuk Kepedulian Presiden ke Masyarakat
Dia menyebutkan ada sejumlah kendala yang menyebabkan penyaluran bansos belum mencapai 100 persen. Pertama, rekening tidak aktif atau tidak ditemukan.
"Tentu kami dengan Badan Pusat Statistik (BPS) nanti akan berkoordinasi dengan Himbara menemukan rekening tidak aktif dan rekening tidak ditemukan," katanya.
Bantuan Langsung Tunai
Daftar 8 Bansos Cair Bulan September 2025: PKH dan BPNT Tahap 3, BSU untuk Guru |
---|
Cara Jadi Guru Penerima BSU dari Pemerintah Tahun 2025, Lengkap dengan Syaratnya |
---|
Hati-hati Pemerintah Tak Pernah Minta Rekening untuk Pencairan Insentif dan BSU Guru 2025 |
---|
BSU Guru PAUD Non-Formal 2025: Cara Cairkan dan Besarannya |
---|
Ribuan Penerima Bansos Pegawai BUMN hingga Dokter, DPR Desak Perbaikan Sistem Pendataan |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.