Senin, 6 Oktober 2025

Polemik 4 Pulau Aceh dengan Sumut

Haidar Alwi: Keputusan Prabowo dan Diplomasi Dasco Selamatkan Marwah Aceh

Menurut Haidar Alwi, penyelesaian ini bukan hanya soal administrasi wilayah, melainkan pemulihan integritas nasional di mata rakyat.

Penulis: Erik S
Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda
SENGKETA PULAU - R Haidar Alwi, pendiri Haidar Alwi Care dan Haidar Alwi Institute, menyampaikan apresiasi penuh kepada Presiden Prabowo Subianto atas penyelesaian tuntas polemik empat pulau antara Aceh dan Sumatera Utara. 

“Peran Pak Dasco tidak banyak disorot, tapi sangat menentukan. Ia menjaga jalur komunikasi tetap terbuka, menjaga tensi politik tetap rasional, dan memastikan hasilnya berpihak pada keadilan,” kata Haidar Alwi.

Kepemimpinan Nasional yang Berdiri di Atas Prinsip

Haidar Alwi melihat keputusan ini sebagai refleksi dari model politik kenegaraan yang ideal: di mana keberanian diimbangi dengan kebijaksanaan, dan suara rakyat diterjemahkan menjadi kebijakan nyata.

 Menurutnya, penyelesaian ini memperlihatkan bahwa negara mampu mengelola konflik tanpa menekan, dan menyatukan tanpa mengabaikan dinamika lokal.

“Ini adalah konsensus, bukan kompromi transaksional. Ketika elite nasional memilih jalan kesepakatan yang bermartabat, kita sedang membangun ulang budaya politik yang sehat,” ujarnya.

Bagi Haidar Alwi, kasus empat pulau adalah cermin. Jika disikapi secara tepat seperti ini, maka banyak potensi konflik lain di daerah bisa diredam dengan cara beradab. Kuncinya adalah kepemimpinan yang tidak alergi mendengar, serta parlemen yang aktif membangun jembatan solusi.

Jangan Biarkan Ini Berhenti di Atas Kertas

Haidar Alwi memberikan tiga saran konkret agar hasil dari keputusan Presiden ini dapat berlanjut ke pembenahan struktural yang lebih luas:

1. Segera bentuk Peraturan Presiden (Perpres) untuk memperkuat kepastian hukum atas keputusan ini, serta mengikat seluruh instansi dari pusat hingga daerah.

2. Fasilitasi forum kerja sama antara Aceh dan Sumut agar masa transisi wilayah berjalan damai, transparan, dan tidak menyisakan ketegangan sosial di lapangan.

3. Bangun basis edukasi sejarah dan geografi wilayah di daerah perbatasan, agar generasi muda tidak mudah terjebak dalam narasi keliru, provokasi politik, maupun konflik identitas.

Prabowo Subianto dan Sufmi Dasco Ahmad membuktikan bahwa politik bisa menjadi jembatan persatuan, bukan sumber perpecahan.

 Keputusan mereka tidak hanya menyelesaikan sengketa empat pulau, tapi mengajarkan cara baru dalam memimpin: mendengar dengan tulus, bertindak dengan tegas, dan menjaga marwah republik.

“Selama kita punya pemimpin yang berani mendengar dan tidak ragu mengambil keputusan benar, maka Indonesia akan tetap satu. Inilah teladan kepemimpinan yang layak diwariskan kepada generasi berikutnya, karena hanya dengan keberanian dan kejujuran, Indonesia akan tetap utuh dan bermartabat,” pungkas Haidar Alwi.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved