Tambang Nikel di Raja Ampat
Sosok Iqbal Damanik, Aktivis Debat dengan Gus Ulil soal Tambang di Raja Ampat, Kini Banjir Dukungan
Berikut sosok dari Iqbal Damanik, aktivis Greenpeace yang debat dengan Ketua PBNU, Ulil Abshar Abdallah atau Gus Ulil.
Iqbal Damanik baru bergabung dengan Greenpeace pada Maret 2021.
Ia awalnya menjabat sebagai Forest Campaigner (Kampanye Hutan).
Hingga 2025, sudah sekitar 4 tahun lamanya Iqbal Damanik bertugas di Greenpeace.
Baca juga: Bahas Persoalan Tambang Nikel di Raja Ampat, AMPI Gelar Diskusi di Kampus UNJ
Iqbal Damanik vs Gus Ulil
Gus Ulil membuka perdebatan dengan mempertanyakan ada pihak-pihak yang sama sekali menolak pertambangan.
Menurutnya, tambang merupakan bagian nikmat dari Allah SWT yang harus dinikmati.
"Kalau sekedar mengkritik bad mining saya setuju, tetapi kalau ujungnya adalah pertambangan sama sekali tidak boleh dilakukan di dunia ini, di Indonesia, (ada) jutaan orang juga jadi korban karena mereka tidak bisa menikmati energi."
"Saya mengatakan bahwa ini ada anugerah dari Allah untuk bangsa ini untuk bangsa-bangsa yang lain, manfaatkanlah cuma dengan cara yang bertanggung jawab."
"Tapi, kalau menolak sama sekali pemanfaatan sumber daya ini, bagi saya itu enggaklah ya," kata Gus Ulil, dikutip dari kanal YouTube KOMPASTV, Selasa (17/6/2025).
Iqbal Damanik langsung melemparkan pendapatnya untuk menanggapi pernyataan Gus Ulil.
Menurutnya, dengan tidak melakukan penambangan juga sebagai bentuk menjaga nikmat dari Allah.
Iqbal Damanik menegaskan, karena faktor lingkungan seperti pemanasan global, harus ada langkah nyata menghentikan aktivitas penambangan.
"Perlu di-shifting (bergeser) secara cepat gitu bahwa kita harus segera bergegas keluar dari industri ekstraktif (penambangan)," desaknya.
Iqbal Damanik kemudian meminta Gus Ulil untuk menunjukkan bukti adanya konsesi tambang yang program reklamasi atau reboisasinya berhasil mengembalikan lingkungan ke dalam keadaan awal.
"Tunjukkan satu aja di mana wilayah pertambangan di Indonesia ini yang mampu mengembalikan ke ekosistem awalnya, tidak ada," tegasnya.
Perdebatan berlanjut, dengan Gus Ulil menanyakan seberapa pentingnya mengembalikan ekosistem yang rusak akibat pertembangan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.