Rabu, 1 Oktober 2025

Polemik 4 Pulau Aceh dengan Sumut

Respons Istana, Mualem, dan Bobby soal Sengketa 4 Pulau Aceh-Sumut Diduga Punya Potensi Migas

Respons Istana, Muzakir Manaf, dan Bobby Nasution soal isu adanya cadangan minyak dan gas bumi (migas) di sengketa 4 pulau Aceh-Sumut.

Humas Pemprov Aceh
MUZAKIR MANAF - Gubernur Aceh Muzakir Manaf mengikuti retret atau pembekalan kepala daerah di Akademi Militer (Akmil) di Magelang. Retret sudah berlangsung sejak Jumat (21/2/2025) hingga Jumat (28/2/2025). Inilah respons Istana, Muzakir Manaf, dan Bobby Nasution soal isu adanya cadangan minyak dan gas bumi (migas) di sengketa 4 pulau Aceh-Sumut. 

TRIBUNNEWS.COM - Keputusan Kementerian Dalam Negeri mengalihkan hak pengelolaan administratif empat pulau di pesisir barat Sumatera dari Pemerintah Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD) ke Pemerintah Sumatera Utara (Sumut) menuai polemik.

Keempat pulau tersebut adalah Pulau Panjang, Pulau Lipan, Pulau Mangkir Ketek (Kecil), dan Pulau Mangkir Gadang (Besar).

Sebagai informasi, selama ini secara administratif, keempat pulau tersebut masuk wilayah Kabupaten Aceh Singkil.

Kemudian, isu yang muncul mengenai sengketa empat pulau antara Aceh dan Sumut tersebut ialah adanya cadangan minyak dan gas bumi (migas) yang terkandung di dalamnya.

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau PCO, Hasan Nasbi mengatakan, terkait dengan sumber daya alam migas di empat pulau itu masih memerlukan riset.

"Itu kan perlu riset, perlu ada data selama ini kita belum punya informasi dan data soal ini," kata Hasan di Kantor PCO, Jakarta, Senin (16/6/2026).

Lantas, seperti apakah respons dari Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) dan Gubernur Sumut Bobby Nasution mengenai isu tersebut?

Muzakir Manaf

Mualem sempat buka suara mengenai hal ini saat melantik pasangan Zulkifli H Adam dan Suradji Yunus sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sabang, Sabtu (14/6/2025).

Ketika memberikan sambutan di gedung utama DPRK Sabang, Muzakir Manaf menyinggung mengenai status empat pulau millik Aceh yang kini ditetapkan Kemendagri masuk ke dalam wilayah Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumut.

Di tengah sambutannya itu, ia sempat berkelakar, meminta supaya pemerintah dan masyarakat Kota Sabang menjaga Pulau Rondo agar tak diambil oleh negara lain.

"Sekarang mau direbut pulau kita di sana, di Singkil. Kita ambil Andaman saja boleh? Karena dekat. Kalau tidak jaga Pulau Rondo, biar tidak diambil oleh India. Walaupun bercanda, kita harus hati-hati juga," kata Mualem disambut tawa seluruh anggota DPRK dan tamu undangan yang hadir, dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: 4 Pulau Sengketa Aceh dan Sumut Kembali Disorot, Pakar Hukum Dukung Evaluasi Ulang

Ia lantas membeberkan alasan keempat pulau yang sebelumnya milik Aceh berpindah ke Sumut hingga menjadi polemik saat ini.

"Intinya, kenapa sekarang berebut empat pulau itu. Tahu enggak? Itu kandungan energi, kandungan gas, sama besar di Andaman. Itu permasalahannya," ucapnya. 

Oleh sebab itu, Muzakir Manaf menegaskan bahwa ia akan berusaha supaya keempat pulau itu bisa kembali lagi ke Aceh.

"Namun, yang jelas, empat pulau itu hak kita. Kita punya. Untuk apa kita berteriak ini itu, itu hak kita. Cuma kita selow saja, enggak apa-apa," tuturnya.

Sebelumnya, selepas menggelar rapat khusus dengan anggota DPD/DPR RI di Pendopo Gubernur Aceh, Jumat (13/6/2025) malam, Mualem juga sempat menyampaikan soal indikasi adanya potensi migas walaupun tidak secara tegas. 

"Mungkin, mungkin iya, mungkin tidak, itu kan harta karun," katanya singkat.

Bobby Nasution

Sementara itu, Bobby Nasution  mengaku tak mengetahui adanya potensi migas di empat pulau Provinsi Aceh yang akan dipindahkan ke Sumut.

Menurut Bobby, ia juga tak memegang data apa pun mengenai temuan migas di empat pulau itu.

Meski begitu, dirinya menyebut, potensi alam apa pun itu pasti ada jika dilihat secara geografis.

"Ya potensi apa pun pasti ada ya karena secara geografisnya. Namun untuk yang lain tentunya harus pasti ada data yang menunjang." 

"Apakah katanya ada minyak dan gas. Kalau data itu saya enggak pegang," jelasnya saat diwawancarai di Gedung DPRD Sumut, Kamis (12/6/2025).

Bobby menilai, jika dilihat secara geografis, potensi pariwisata cukup ada dan bagus,

"Kita lihat kalau potensi pariwisata pasti bagus ya secara geografisnya. Tapi kalau potensi migas, kami juga di dinas terkait dengan itu kami juga gak pegang." 

"Jadi kalau dibilang potensi dilihat, saya gak pegang data saya gak berani sampaikan," jelasnya.

Namun, jika ada potensi migas, Bobby menegaskan bahwa dirinya dengan senang hati untuk mengelola bersama Provinsi Aceh

"Tapi kalau memang ada potensi ayo sama-sama, kalau tetap dijadikan tetap milik Sumut," jelasnya.

Saat disinggung apakah empat pulau itu menjadi milik bersama, Bobby pun menjawab tak tahu.

"Gak tahu saya," jelasnya. 

PULAU ACEH - Massa dari Persatuan Mahasiswa Aceh Jakarta Raya melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Jumat (13/6/2025). Dalam aksinya mereka menuntut pembatalan surat keputusan Kemendagri atas pencaplokan empat pulau di Aceh. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
PULAU ACEH - Massa dari Persatuan Mahasiswa Aceh Jakarta Raya melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Jumat (13/6/2025). Dalam aksinya mereka menuntut pembatalan surat keputusan Kemendagri atas pencaplokan empat pulau di Aceh. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Jika empat pulau itu menjadi milik Sumut, Bobby juga terbuka lebar adanya kerja sama dengan Provinsi Aceh.

"Ya silakan saja. Yang pasti kita ke sana bukan mau ajak kerja sama pertama. Kerja sama itu kita lakukan kalau tetap jadi milik Sumut, kalau milik Sumut, pengelolaan Sumut ya jadi opsi kami mau ngajak kerja sama siapa pun, kalau kelola ya silakan kalau kepemilikan jangan bahas di sini," ucapnya.

Menantu Jokowi ini juga meminta agar pembahasan kepemilikan tidak dibahas, baik di Sumut maupun di Aceh 

"Makanya saya datang ke sana (Aceh untuk bahas kerja sama). Kalau mau ngomongin kepemilikan ayo kita datang ke Jakarta sama-sama, kita bahas di sana." 

"Ini kan masalah kepemilikan, kalau mau selesaikan ya sampaikan ayo bahas. Jangan bahas di sini, gak selesai itu barang. Kita bahas di Jakarta ayo kalau pun kita belum diundang kan inisiatif kan boleh," ungkapnya.

Menurutnya, Mendagri sangat terbuka menerima siapa pun untuk berdiskusi terkait empat pulau tersebut.

"Mendagri saya rasa dengan sangat terbuka menerima siapa pun gubernur yang akan diskusi dengan beliau. Kalau mau bahas ayo kita bahas sama-sama." 

"Biar Mendagri yang memutuskan, jangan kita bahas sama yang gak memutuskan. Mau kita bahas di Sumut bahas di Aceh gak akan beres ini barang," jelasnya.

Prabowo Akan Ambil Keputusan

Hasan Nasbi mengatakan, adanya perbedaan aspirasi dari Sumut dan Aceh mengenai empat pulau yang menjadi batas wilayah, maka permasalahan tersebut diambil alih oleh pemerintah pusat.

"Kita tidak bersengketa dengan pihak luar dengan negara lain, tapi ini kira-kira ada aspirasi-aspirasi yang berbeda antara dua daerah di dalam negara kesatuan Republik Indonesia tentang pulau-pulau tertentu. 

"Nah ini tentu saja sesuai dengan aturan main yang ada di negara kita, maka ini diambil alih oleh pemerintah pusat dalam hal ini Presiden (Prabowo Subianto) mengambil alih ini langsung," kata Hasan di Kantor PCO, Gambir, Jakarta, Senin.

Ia menegaskan bahwa pemerintah akan secepatnya mencari jalan terbaik dari sengketa tersebut. 

Solusi mengenai sengketa empat pulau tersebut, sambung Hasan, bisa diselesaikan dengan kepala dingin.

"Dengan cara yang baik-baik karena kita berdialog kita berdiskusi sebagai sesama anak bangsa jadi tentu presiden akan segera mengambil keputusan secepatnya," ungkapnya.

Dalam mengambil keputusan tersebut, Presiden Prabowo akan mempertimbangkan berbagai aspirasi, termasuk aspek administrasi yang sudah berjalan selama ini serta aspek historisnya.

"Jadi kita tunggu saja secepatnya presiden akan menyampaikan keputusan," tuturnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Gubsu Bobby Nasution Akui Tak Tahu Ada Migas di Empat Pulau Milik Aceh yang Pindah ke Sumut.

(Tribunnews.com/Deni/Taufik)(Tribun-Medan.com/Anisa Rahmadani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved