Senin, 6 Oktober 2025

Anggota Komisi I DPR Nilai Rencana Pembelian Jet Tempur Turki Harus Dihitung Cermat

Ia juga mengingatkan pemerintah untuk memperhitungkan aspek pembiayaan secara cermat agar tidak membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

Penulis: Reza Deni
HO/TAI
PESAWAT SILUMAN - Pesawan tempur generasi 5 KAAN buatan Turki. Anggota Komisi I DPR RI, Oleh Soleh, mendukung rencana pemerintah membeli 48 unit jet tempur generasi kelima KAAN buatan Turki senilai Rp 162 triliun.  

Kesepakatan ini juga buah dari pertemuan dua kepala negara pada bulan April lalu.

Ketika itu, Presiden Indonesia Prabowo Subianto menyatakan minatnya untuk bergabung dengan program KAAN selama pertemuan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Ankara, seperti yang dilaporkan oleh Kantor Berita Antara Indonesia.

Media asing seperti situs militer Bulgaria menyoroti keputusan untuk memperoleh jet KAAN muncul saat Indonesia mendiversifikasi kemitraan pertahanannya, setelah sebelumnya berkomitmen untuk membeli 42 jet Rafale Prancis seharga 8,1 miliar dolar AS, dengan pengiriman diharapkan akan dimulai pada tahun 2026.

Namun, kesepakatan KAAN menawarkan keunggulan strategis, menyediakan akses ke teknologi mutakhir tanpa kontrol ekspor ketat yang sering diberlakukan oleh negara-negara Barat seperti Amerika Serikat.

Baca juga: BREAKING NEWS: Indonesia Akan Beli 48 Jet Tempur Siluman KAAN Buatan Turki, Erdogan Ucapkan Selamat

KAAN, yang sebelumnya dikenal sebagai TF-X, adalah pesawat tempur siluman bermesin ganda yang dirancang untuk menggantikan armada F-16 Turki yang sudah tua dan bersaing dengan pesawat tempur kelas berat dunia seperti F-35 buatan AS dan Chengdu J-20 buatan China. 

Pengembangan dimulai pada tahun 2016, dengan Turkish Aerospace Industries memimpin proyek tersebut bekerja sama dengan BAE Systems dan Rolls-Royce untuk teknologi mesin.

Jet tersebut melakukan penerbangan perdananya pada tanggal 21 Februari 2024, mencapai ketinggian 8.000 kaki dan kecepatan 230 knot selama uji coba selama 13 menit, menurut Turkish Aerospace Industries. 

Penerbangan kedua dilakukan pada 6 Mei 2024, mencapai ketinggian 10.000 kaki, dan uji afterburner mesin ganda dilakukan pada 6 Desember 2024. 

Pesawat ini memiliki desain ramping dan bersudut untuk meminimalkan deteksi radar, kecepatan tertinggi yang diproyeksikan mencapai Mach 1,8, dan radius tempur sekitar 600 mil laut. 

Kemampuan multiperan KAAN membuatnya serbaguna untuk misi udara-ke-udara dan udara-ke-darat, faktor kunci dalam keputusan Indonesia. 

Tidak seperti Rafale, yang tidak memiliki fitur siluman canggih, KAAN menawarkan kemampuan yang sebanding dengan pesawat tempur generasi kelima, menjadikannya opsi yang siap untuk masa depan bagi TNI Angkatan Udara. 

Pengembangan jet ini telah berkembang pesat, dengan enam purwarupa yang sedang dibangun untuk uji terbang, dan yang kedua dijadwalkan terbang pada akhir 2025, menurut Haluk Gorgun. 

Awalnya ditenagai oleh mesin General Electric F110, KAAN diharapkan beralih ke mesin yang diproduksi dalam negeri pada 2030, langkah yang selaras dengan tujuan Turki untuk mencapai otonomi pertahanan. 

Ambisi teknologi ini bergema dengan Indonesia, yang berusaha mengurangi ketergantungan pada pemasok asing sambil menavigasi lingkungan geopolitik yang kompleks.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved