Penerimaan Siswa Baru
Orang Tua Calon Siswa Antre PIN SPMB Sejak Pagi, Kemendikdasmen: Padahal Loketnya Dibuka Jam 5 Sore
Orang tua siswa rela mengantre sejak pagi buta demi mendapatkan PIN pendaftaran Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah video viral di media sosial yang menunjukkan antrean panjang di beberapa SMA di Surabaya.
Video tersebut menunjukkan para orang tua siswa rela mengantre sejak pagi buta demi mendapatkan PIN pendaftaran Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026.
Menanggapi hal tersebut, Dirjen PAUD Dikdasmen Kemendikdasmen Gogot Suharwoto mengatakan masalah ini sudah ditangani Dinas Pendidikan Kota Surabaya.
Bahkan, Gogot mengungkapkan Wakil Gubernur Emil Dardak sudah terjun langsung menyelesaikan permasalahan ini.
Dirinya menilai antrean tersebut terjadi akibat kesalahpahaman terkait pengambilan PIN.
"Padahal sudah diselesaikan, diundang oleh disdik. Pak wali juga sudah memutuskan. Wakil Gubernur juga bahkan turun ya. Intinya bahwa antrean itu karena kesalahpahaman tadi," kata Gogot pada Acara Forum Bersama Pengawasan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun Ajaran 2025/2026 di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (11/6/2025).
Dirinya mengatakan para calon siswa sudah diberitahu bahwa verifikasi PIN bisa dilakukan pada lima satuan pendidikan.
Calon siswa tidak harus melakukan verifikasi PIN di sekolah yang dituju.
"Kemudian sudah diperlebar ke 10 sekolah yang terdekat dari perserta didik. Jadi sudah clear, tidak ada antrean," katanya.
Antrean para calon siswa tersebut, kata Gogot, telah terjadi sejak pagi.
Padahal, menurut Gogot, loket sekolah baru dibuka pada pukul 17.00 WIB.
"Pagi itu antrean jam 7, padahal loketnya itu sekolahnya dibuka jam 5 sore. Setelah jam 12 gak ada orang Pak. Padahal kalau mau jam 12 gak apa-apa itu hanya verval PIN," jelasnya.
"Intinya itu memastikan yang daftar itu orang. Bukan demit gitu ya, bukan ghost. Tapi benar-benar orang datang, verval ada orangnya gitu. Sederhana sebenarnya," tambahnya.
Sebelumnya, dilansir dari Surya, tingginya animo masyarakat pada pengambilan PIN dalam proses Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 yang sekaligus proses verifikasi dan validasi data secara ofline, terjadi di hampir semua SMA dan SMK Negeri di Kota Surabaya.
Hal ini pula yang dialami warga Kecamatan Sawahan, Surabaya Alfiatul Sholihah (43) yang empat kali bolak-balik ke SMA negeri terdekat dengan rumahnya hanya untuk mendapatkan PIN pendaftaran.
“Dua kali saya ke SMAN 21, tapi sudah penuh. Saya datang jam setengah delapan pagi, sama satpam disuruh pulang karena antreannya sudah habis. Katanya ada yang antre dari jam tiga pagi,” tutur Alfiatul ketika ditemui di SMAN 6 Surabaya, Selasa (11/6/2025).
Penerimaan Siswa Baru
Seragam Sekolah di Kota Semarang Capai Rp1,5 Juta, Dinas Pendidikan: Beli di Pasar Saja! |
---|
Alasan Kepala SD Negeri Ciledug Barat Tak Disanksi usai Minta Uang Seragam Rp1,1 Juta, Akui Keliru |
---|
Ekonomi Pas-pasan, Ibu di Pamulang Kaget Diminta Bayar Seragam SD Rp1,1 Juta di Sekolah Negeri |
---|
5 Contoh Susunan Acara Penutupan MPLS 2025 Jenjang TK, SD, SMP, dan SMA/SMK |
---|
Pendaftaran PMB SKB Jakarta 2025 Dibuka untuk Kejar Paket A, B dan C, Ini Syaratnya |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.