PSI Gelar Pemilu Raya
Sinyal Kuat Jokowi Mencalonkan Ketua Umum PSI
PSI menyatakan kesiapan menyambut Presiden ke-7 RI Joko Widodo jika memutuskan bergabung ke partai tersebut.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - "Saya di PSI saja lah."
Begitu kata Jokowi, Presiden RI ke-7, saat ditanya pers soal isu dicalonkan sebagai Ketua Umum PPP.
"Yang di PPP saya kira banyak calon-calon ketua umum yang jauh lebih baik, yang punya kapasitas, kapabilitas, punya kompetensi. Banyak calon yang dipilih, banyak sekali,” ujar Jokowi di Solo, Jumat (6/6/2025) lalu.
Nama Jokowi santer disebut-sebut calon ketua umum PPP jelang Muktamar partai berlambang kakbah itu.
Ketua Mahkamah PPP, Ade Irfan Pulungan, menyatakan nama Jokowi masuk dalam bursa calon ketua umum PPP.
"Muncul beberapa nama yang sudah beredar dan juga muncul karena teman-teman PPP itu 10 tahun Pemerintahan Pak Jokowi, banyak lakukan komunikasi, berdialog, diskusi, ya muncul lah nama beliau (Jokowi)," kata Irfan kepada wartawan, Rabu (28/5/2025).
Sinyal ke PSI
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyatakan kesiapan menyambut Presiden ke-7 RI Joko Widodo jika memutuskan bergabung ke partai tersebut.
Wakil Ketua Umum PSI Andy Budiman menegaskan bahwa seluruh pengurus dan kader terbuka menerima Jokowi sebagai bagian dari keluarga besar PSI.
“Seluruh kader, pengurus PSI siap menyambut Pak Jokowi jika bergabung ke PSI,” kata Andy kepada wartawan, Minggu (8/6).
Pernyataan Andy merespons pernyataan Jokowi yang mengisyaratkan lebih tertarik masuk ke PSI daripada Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Andy menyebut PSI sejak awal didirikan memang telah menjadikan Jokowi sebagai sosok sentral dalam perjuangan politik mereka.
“PSI bagaimanapun sejak awal adalah rumah Pak Jokowi. Sejak awal, partai ini didirikan untuk mendukung Pak Jokowi dan akan terus memperjuangkan apa yang menjadi visi Pak Jokowi tentang kemajuan Indonesia,” ujar Andy.
Meski belum ada informasi resmi apakah Jokowi telah mendaftar sebagai calon ketua umum PSI dalam Pemilu Raya 2025, sinyal dukungan dari internal partai sudah terlihat kuat.
Andy menutup pernyataannya dengan kembali menyampaikan kesiapan partainya menerima kehadiran Jokowi secara formal.
“Jadi, sekali lagi kami siap menyambut kedatangan Pak Jokowi,” tegasnya.
Jadi Ketua Umum?
Ketua DPW PSI Jateng Antonius Yogo Prabowo mengungkap nama Jokowi kini terus disebut-sebut menjadi calon Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Terlebih dalam sebulan ke depan PSI akan menggelar Kongres Nasional pertamanya di Kota Solo, Jawa Tengah, yakni pada Juli 2025.
Yogo juga menilai Jokowi tak keberatan jika namanya masuk dalam bursa caketum PSI.
"Nama Pak Jokowi mulai disebut-sebut jelang kongres. Kemarin di rumah beliau, yang saya tangkap beliau tidak keberatan," ujar Yogo, Senin (2/6), dilansir Tribun Solo.
Namun, menurut Yogo, hingga kini Jokowi masih melakukan pertimbangan matang soal maju tidaknya ia menjadi caketum PSI.
Itu karena memang Jokowi selama ini dikenal tidak pernah buru-buru dalam memutuskan sesuatu.
"Kami menghormati juga keputusan beliau, beliau semua coba dipertimbangkan dan dihitung, tidak buru- buru memutuskan 'oke saya masuk.'"
"Kami paham tipikal beliau yang segala sesuatunya dipertimbangkan dengan matang," terang Yogo.
Jokowi Tak Mau Jadi Pimpinan Partai?
Mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Romahurmuziy, menyebut Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) tak berkenan untuk menjadi ketua umum partai politik mana pun.
Menurut Rommy, sapaan akrab Romahurmuziy, Kamis (29/5/2025), dirinya telah bertemu dengan Jokowi pada Desember 2024 dan membahas kemungkinan menjadi ketua umum partai.
"Desember lalu saya sudah bincang dengan Jokowi," kata Romahurmuziy saat dikonfirmasi Tribunnews.com.
Rommy mengatakan, dalam pertemuan itu, Jokowi menyatakan tidak ingin terlibat dalam kepemimpinan partai politik manapun.
"Beliau tidak berminat dan tidak ingin memimpin partai manapun," ujar dia.
Didorong Jadi Ketum PSI
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PSI, Andy Budiman, mendorong agar Jokowi mencalonkan diri menjadi caketum.
Dia mengatakan Jokowi bisa mencalonkan jika memang memenuhi syarat.
"Apakah Pak Jokowi akan menjadi calon? Kita doakan, Mas," ujar Andy dalam konferensi pers di Kantor DPP PSI, Jakarta, pada 13 Mei 2025 lalu.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Steering Committee (SC) Pemilu Raya PSI Beni Papa turut menjelaskan sejumlah syarat yang harus dipenuhi untuk bisa mendaftar menjadi bakal calon ketua umum PSI.
Adapun syarat khusus yakni terdaftar sebagai anggota PSI dengan ditunjukkan Kartu Tanda Anggota (KTA), serta mendapatkan dukungan minimal dari 5 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan 20 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI.
"Bakal calon ketua umum yang akan mendaftar sebagai ketua umum partai PSI wajib membawa surat dukungan resmi dari 5 DPW dan 20 DPD dari seluruh Indonesia," kata Beni dalam konferensi pers pada Selasa kemarin.
Untuk syarat umumnya yakni sehat jasmani dan rohani; tidak pernah atau sedang melakukan praktik diskriminasi, kekerasan dalam rumah tangga, dan tindakan lain yang merendahkan martabat kemanusiaan lain; dan setia pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Sementara itu, proses pendafraran bakal calon ketua umum akan berlangsung dari 13 Mei 2025 hingga pengumuman calon ketua umum pada 18 Juni 2025.
"Per tanggal 13 Mei hari ini akan berproses sampai tanggal 18 Juni itu akan dilakukan pengumuman calon ketua umum," ujar Beni.
Selanjutnya, 19 Juni 2025 sampai 11 Juli 2025, para calon ketua umum PSI akan memasuki periode kampanye.
"Pada tanggal 10 Juli 2025 kami juga akan menetapkan Daftar Pemilih Tetap, jadi 10 Juli 2025 kami akan mengumumkan Daftar Pemilih Tetap, Pemilu Raya Partai PSI," ucapnya.
Kemudian pada 12 Juli hingga 19 Juli 2025, dimulai masa pencoblosan oleh kader PSI secara daring atau e-voting.
"Dan terakhir pengumuman hasil Pemilu Raya Partai PSI akan diumumkan pada tanggal 19 Juli 2025 bertepatan dengan Kongres Partai PSI yang akan dilaksanakan di Solo Jawa Tengah," pungkasnya.
Kesamaan Ideologi
Jokowi dinilai lebih cocok bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dibanding Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Penilaian ini disampaikan Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, yang menilai kesamaan ideologi menjadi faktor utama kecocokan Jokowi dengan partai yang kini dipimpin putranya, Kaesang Pangarep.
"Potensi lebih besar Jokowi bergabung ke PSI karena soal kesamaan ideologi," kata Agung kepada Tribunnews.com, Jumat (30/5/2025).
Menurut Agung, Jokowi berasal dari partai nasionalis PDI Perjuangan yang secara ideologis lebih dekat dengan PSI dibandingkan dengan PPP yang bercorak religius.
Bergabungnya Jokowi dengan partai politik pasca-lengser dari kursi presiden adalah langkah strategis untuk menjaga pengaruh politik dan warisan pemerintahannya, seperti halnya yang dilakukan Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Idealnya Jokowi berpartai sebagaimana SBY dan Mega demi merawat pengaruh dan legacy pemerintahannya," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Jokowi Disiapkan Karpet Merah, Sinyal jadi Ketua Umum PSI Makin Menguat
Artikel ini telah tayang di Tribuntangerang.com dengan judul Jokowi Pilih Gabung PSI, PPP Hormati Keputusan: Itu Hak Politik Beliau
PSI Gelar Pemilu Raya
Aria Bima: PSI Justru Terkesan Tak Terbuka Jika Jokowi Masuk dalam Struktur Elite Partai |
---|
Jokowi Diisukan Jadi Pembina PSI, PKB: Welcome to the Jungle, Pak |
---|
Betapa PSI Membutuhkan Jokowi, Kongres Partai di Solo Sudah Jadi Tanda |
---|
Prabowo Kaget Banyak Kader PSI di Kabinet, Pengamat Singgung Pengaruh Keluarga Solo |
---|
Profil 3 Kader PSI di Kabinet Merah Putih, Ada yang Rangkap Jabatan Jadi Komisaris |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.