Sabtu, 4 Oktober 2025

Jokowi dan Kiprah Politiknya

Jokowi Pilih Gabung PSI daripada PPP, Rocky Gerung: Masuk Akal

Pengamat politik Rocky Gerung mengomentari sikap Presiden ke-7 RI Jokowi yang lebih memilih bergabung dengan PSI ketimbang PPP.

|
TRIBUNSOLO.COM/Anang Ma'ruf
JOKOWI PILIH PSI - Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), saat ditemui di kediamannya di Sumber, Banjarsari, Kota Solo, Jumat (6/6/2026). Pengamat politik Rocky Gerung mengomentari sikap Presiden ke-7 RI Jokowi yang lebih memilih bergabung dengan PSI ketimbang PPP. 

TRIBUNNEWS.COM - Pengamat politik Rocky Gerung mengomentari sikap Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang lebih memilih bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ketimbang Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Awalnya, Rocky mengatakan bahwa Jokowi akan menggunakan seluruh pengalaman politiknya untuk menguji apakah dirinya masih mampu untuk mengatur politik Indonesia atau sebaiknya pensiun.

"Dan pilihan itu tentu adalah pilihan rasional dari seorang yang pernah ada dalam kekuasaan. Pensiun tentu tidak mungkin karena dia masih harus terlibat mempersiapkan anak-anaknya," ucapnya dalam tayangan di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Senin (9/6/2025).

Rocky menilai, Jokowi masih harus beraktivitas secara intensif untuk menggalang potensi dirinya kembali berpengaruh atau paling tidak berada dalam lingkaran politik elite.

Ia menyebut, politik sudah menjadi DNA dari mantan Wali Kota Solo itu. Apalagi, anak-anaknya juga sudah berkancah di dunia politik.

Oleh sebab itu, Rocky Gerung menganggap masuk akal jika Jokowi mulai berpikir untuk memiliki partai politik sendiri.

"Kelihatannya memang yang paling tepat adalah PSI karena itu partai yang memang disediakan atau dia ingin disediakan buat dia tuh," ucap Rocky.

Ia berujar bahwa PSI terkait dengan kepentingan politik Jokowi sehingga dirinya mempunyai potensi untuk memimpin partai itu dengan mudah.

Apalagi, saat ini PSI dipimpin oleh putra bungsu Jokowi, yaitu Kaesang Pangarep.

"Dari segi potensi, Pak Jokowi memimpin partai itu yang mudah sekali kan dengan cara apa pun dia akan ada di dalam partai itu karena anaknya adalah ketua partai, anggota-anggota PSI itu adalah pendukung die hard Jokowi, semua hal yang memungkinkan PSI itu dapat dukungan finansial itu karena Jokowi."

"Jadi dengan mudah sebetulnya Jokowi memilih bahwa daripada harus keluar uang masuk PPP kan PPP tiketnya kan mahal juga, lebih baik memperbesar animal farm-nya itu peternakan politiknya yang sudah jadi." 

Baca juga: Sinyal Kuat Jokowi Mencalonkan Ketua Umum PSI

"Jadi sekali lagi masuk akal bila Jokowi akhirnya memilih untuk terlibat dalam politik melalui PSI," jelas Rocky Gerung.

Sebelumnya, sinyal Jokowi untuk berlabuh ke PSI makin kuat.

Pasalnya, ketika ditanya wartawan, Jokowi enggan untuk masuk PPP meskipun santer disebut masuk dalam bursa calon ketua umum (caketum).

Ia mengatakan di dalam internal PPP masih banyak tokoh yang lebih layak memimpin partai berlambang Ka'bah itu ketimbang dirinya.

"Yang di PPP saya kira banyak calon-calon ketua umum yang jauh lebih baik, yang punya kapasitas, kapabilitas, punya kompetensi. Banyak calon yang dipilih, banyak sekali,” ujar Jokowi di Solo, Jawa Tengah, Jumat (6/6/2025).

Setelah itu, Jokowi memberikan penegasan bahwa dirinya lebih memilih masuk ke PSI meski belum ada pencalonan resmi sebagai caketum.

"Saya di PSI saja lah," ucapnya singkat.

Jokowi juga menjawab kemungkinan dilirik partai lain selain PSI dan PPP.

Lagi-lagi, mantan Gubernur DKI Jakarta itu kembali menegaskan lebih memilih untuk masuk ke PSI.

Komentar PPP

Sementara itu, PPP menyatakan sikap hormat terhadap posisi politik Jokowi yang memilih bergabung dengan PSI.

Hal itu disampaikan Juru Bicara DPP PPP, Usman M. Tokan, saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Minggu (8/6/2025).

“Kami sangat menghargai sikap politik Pak Jokowi terkait namanya sempat disebut oleh Ketua Mahkamah Partai PPP. Tentunya beliau sebagai mantan Presiden RI dua periode memahami betul kultur dan budaya politik partai-partai di Indonesia, termasuk terhadap PPP,” kata Tokan.

Donnie Tokan, sapaan karib Usman M. Tokan, menambahkan PPP memandang Jokowi sebagai tokoh bangsa yang tetap menjaga sikap kenegarawanan meskipun telah lengser dari jabatan presiden.

“Menurut pandangan pribadi kami, biarkan beliau menjadi negarawan dengan segudang pengalaman sampai saat ini,” ujarnya.

Terkait isu kemungkinan Jokowi bergabung ke PSI, Usman menilai hal tersebut sepenuhnya merupakan hak politik pribadi Jokowi

Apalagi, saat ini putra sulung Jokowi, Kaesang Pangarep, merupakan Ketua Umum PSI.

“Kalau pun nanti memilih bergabung ke PSI, itu hak politik beliau. Lagipula sekarang anak beliau juga sudah menjadi Ketum PSI," ucapnya.

"Dalam konteks etika dan moral politik, itu sesuatu yang bagus. Masa bapak di partai A, lalu anak di partai B, kemudian mantu atau cucu di partai C—itu sesuatu yang incredible,” imbuhnya.

Ia menegaskan keyakinannya bahwa Jokowi sebagai salah satu tokoh penting bangsa memahami benar prinsip keberagaman politik di Indonesia.

“Kami sangat yakin dan percaya, beliau sebagai salah seorang tokoh bangsa negeri ini pasti memahami betul apa yang disebut dengan a society with diverse political systems and cultures,” tandasnya.

(Tribunnews.com/Deni/Chaerul)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved