Jokowi dan Kiprah Politiknya
Jokowi Lebih Pilih PSI Ketimbang PPP, Pengamat Singgung Kedekatan Ideologis dan Potensi Lebih Besar
Jokowi sebelumnya menegaskan bahwa dirinya lebih memilih bergabung ke PSI daripada PPP, berikut ini tanggapan dari pengamat.
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), dianggap telah memberikan sinyal untuk berlabuh ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Sinyal itu muncul setelah Jokowi mengaku enggan masuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP) setelah santer disebut masuk dalam bursa calon ketua umum (caketum).
Menurut Jokowi, di dalam internal PPP masih banyak tokoh yang lebih layak memimpin partai berlambang Kakbah itu ketimbang dirinya.
Jokowi kemudian menegaskan dirinya lebih memilih bergabung ke PSI, meski belum ada pencalonan resmi sebagai caketum.
Pilihan Jokowi itu lantas menuai beragam komentar termasuk dari pengamat.
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, M Jamiluddin Ritonga, mengatakan Jokowi dan PSI sama-sama menganut paham nasionalis.
Sementara itu, kata dia, PPP memiliki basis ideologi religius.
Menurut Jamiluddin, PSI memiliki kedekatan ideologis dan loyalitas terhadap Jokowi.
Bahkan, banyak kader PSI yang disebutnya sebagai loyalis Jokowi.
Sehingga peluang Jokowi untuk memenangkan bursa caketum partai tersebut dinilai sangat besar.
"Jokowi yang nasionalis tentu tak sejalan dengan PPP yang menganut religius. Perbedaan ideologis itu tentu aneh bila Jokowi memimpin PPP."
Baca juga: Membaca Sinyal Jokowi Tolak PPP dan Merapat ke PSI, Adi Prayitno Soroti DNA Politik dan Chemistry
"Jokowi akan dinilai sosok yang menerima jabatan apa saja tanpa melihat kesesuaiannya," ujarnya kepada Tribunnews.com, Senin (9/6/2025).
Hal senada disampaikan Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro.
Agung sebelumnya juga menilai kesamaan ideologi menjadi faktor utama kecocokan Jokowi dengan PSI.
"Potensi lebih besar Jokowi bergabung ke PSI karena soal kesamaan ideologi," ungkap Agung kepada Tribunnews.com, Jumat (30/5/2025).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.