Kamis, 2 Oktober 2025

Idul Adha 2025

Mengapa Dilarang Puasa di Hari Tasyrik seusai Idul Adha? Simak Juga Batas Waktu hingga Amalannya

Jadwal Hari Tasyrik usai Idul Adha 1446 H/2025? Dilarang Puasa, Berikut Amalan yang Dapat Dilakukan

Editor: Suci BangunDS
TribunBatam
LARANGAN HARI TASYRIK - Ilustrasi hari tasyrik setelah Idul Adha. Jadwal aari Tasyrik usai Idul Adha 1446 H/2025? dilarang puasa, berikut Amalan yang dapat dilakukan. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini larangan saat masuk hari Tasyrik di Idul Adha 1446 Hijriah Tahun 2025.

Diketahui, umat Muslim telah merayakan Idul Adha 1446 H, pada 10 Dzulhijjah atau hari Jumat, 6 Juni 2025. 

Dilansir laman Kanwil Kemenag NTB, hari Tasyrik adalah 3 hari setelah Idul Adha, yakni pada tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah.

Artinya hari Tasyrik 1446 H jatuh pada Sabtu, 7 Juni 2025, Minggu 8 Juni 2025 dan Senin 9 Juni 2025.

Pada hari Tasyrik, umat Islam dapat melaksanakan amalan yakni menyembelih hewan kurban terbaik mereka.

Sementara pada hari tasyrik ini, para jamaah yang menunaikan haji sedang berada di Mina untuk melempar jumrah.

Sedangkan, untuk yang tidak sedang berhaji, hari tasyrik menjadi waktu larangan berpuasa.

Lantas, ada beberapa larangan atau tidak boleh dilakukan saat hari Tasyrik, yakni berpuasa.

Umat Islam dilarang berpuasa pada Hari Tasyrik, baik puasa sunnah maupun wajib, kecuali bagi yang tidak mendapatkan hewan kurban saat menunaikan haji.

Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW:

Tidak diperkenankan untuk berpuasa pada hari tasyrik kecuali bagi siapa yang tidak mendapatkan hewan qurban ketika menunaikan haji.” (HR. Bukhari, no. 1859).

Baca juga: Doa Sapu Jagat dalam Tulisan Arab dan Latin, Dianjurkan Dibaca pada Hari Tasyrik

Amalan-amalan Hari Tasyrik, dikutip dari kemenag.go.id:

Terdapat beberapa amalan yang dapat dikerjakan oleh para umat muslim saat hari tasyrik, seperti:

1. Menyembelih Hewan Kurban

Melaksanakan amalan sunnah untuk berkurban terutama bagi umat Islam yang mampu.

Dengan berkurban, juga akan berbagi kenikmatan kepada orang-orang disekitarnya berupa hidangan istimewa dari hewan sembelihan.

Terdapat beberapa ketentuan memilih hewan kurban, seperti berkualitas baik, berisi, tidak sakit, tidak cacat, cukup umur dan sebagainya.

2. Menikmati Hidangan Makan dan Minum

Setiap umat muslim diwajibkan menikmati makan dan minum memasuki hari tasyrik.

Makan dan minum pada hari tasyrik menjadi bentuk syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang artinya:

Hari-hari tasyrik adalah hari menikmati makanan dan minuman,”

Karena hari tasyrik merupakan hari makan dan minum, maka diharamkan untuk berpuasa.

Dari riwayat Abu Hurairah RA, Rasulullah mengutus Abdullah bin Hudzaifah untuk mengelilingi Kota Mina dan menyampaikan:

Janganlah kamu berpuasa pada hari ini (tasyrik) karena ia merupakan hari makan, minum, dan berdzikir pada Allah.”

3. Hari Utama Berdzikir dan Bertakbir

Dalil keutamaan untuk bertakbir pada hari raya hingga tiga hari tasyrik bersumber dari Al-quran dan Hadits nabi Muhammad SAW.

Dalam Al Quran, Allah SWT berfirman:

Dan berdzikirlah dengan menyebut nama Allah pada hari yang berbilang. (QS. Al baqarah: 203)

Ibnu Abbas mengatakan, yang dimaksud dengan hari-hari yang berbilang ialah hari-hari tasyrik (menjemur dendeng); juga dikenal dengan sebutan hari-hari yang telah diketahui, yaitu hari belasan.

Ikrimah mengatakan yang dimaksud dengan berdzikir ialah bertakbir dalam hari-hari tasyrik sesudah shalat lima waktu, yaitu: Allahu Akbar, Allahu Akbar, allahu Akbar (Allah Mahabesar, Allah Mahabesar).

Zikir merupakan amalan ringan yang dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja.

Zikir sebagai cara manusia untuk selalu mengingat Allah SWT. Saat hari tasyrik, zikir dilantunkan pada saat takbiran, membaca tasmiyah (bismillah, dan takbir saat memotong hewan kurban. Dalam hadis Rasulullah SAW bersabda:

Hari Tasyrik adalah hari makan, minum, dan banyak mengingat Allah,” (HR Muslim, Ahmad, Abu Daud, Nasa’i)

Baca juga: 5 Amalan Sunah pada Hari Tasyrik, Tiga Hari setelah Hari Raya Idul Adha

4. Membaca Doa terutama do'a Sapu Jagad

Amalan Hari tasyrik berikutnya yakni berdoa. Adapun doa yang banyak dipanjatkan Nabi SAW saat melakukan wuquf dan hari tasyrik yakni:

Artinya: Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka. (Al-Baqarah: 201)

Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Rasulullah SAW selalu memanjatkan doa sapu jagad tersebut;

Imam Syafii mengatakan dari Abdullah ibnus Saib, bahwa ia pernah mendengar Rasulullah SAW mengucapkan doa berikut di antara rukun Bani Jumah dan rukun Aswad, yaitu: Wahai Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved