Senin, 6 Oktober 2025

Ijazah Jokowi

Di Tengah Polemik Ijazah Jokowi, Setelah Megawati, Kini Jusuf Kalla Sentil Soal Ijazah: Disimpan Lah

Di tengah masih bergulirnya polemik ijazah Jokowi, Megawati Soekarnoputri dan Jusuf Kalla sama-sama melontarkan sentilan soal ijazah.

Tribunnews/Jeprima
POLEMIK IJAZAH JOKOWI - Mantan Presiden RI Joko Widodo memberikan keterangan kepada wartawan di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa (20/5/2025). Di tengah masih bergulirnya polemik ijazah dan Jokowi yang tak kunjung menunjukkannya, Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dan Mantan Presiden RI Megawati Soekarnoputri sama-sama menyinggung soal ijazah. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM - Di tengah masih bergulirnya polemik ijazah Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), dua tokoh turut menyentil soal ijazah.

Sebagai informasi, kasus ijazah Jokowi di Polda Metro Jaya masih terus berlanjut.

Jokowi telah melaporkan dugaan pencemaran nama baik dan fitnah terkait tudingan ijazah palsu ke Polda Metro Jaya, Rabu (30/4/2025) lalu.

Ada lima orang yang dilaporkan, inisial mereka RS, RS, ES, T, dan K alias Roy Suryo, Rismon Hasiholan Sianipar, Eggi Sudjana, Tifauzia Tyassuma (Dokter Tifa), dan Kurnia Tri Royani.

Update terbaru, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menuturkan saat ini kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan.

"Masih (proses penyelidikan) jadi dalam setiap penerimaan laporan dari masyarakat maka tahap awal yang dilakukan oleh penyelidik adalah melakukan pendalaman untuk mengetahui apakah peristiwa yang dilaporkan masyarakat itu ada dugaan tindak pidana atau tidak," katanya kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (3/6/2025).

Proses hukum kasus tersebut masih terus berjalan, dan penyelidik masih tahap pendalaman guna memastikan ada atau tidaknya unsur pidana.

Proses penyelidikan juga mengacu pada hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Bareskrim Polri. 

Sementara, hingga kini, Jokowi masih terkesan enggan menunjukkan ijazahnya ke hadapan publik.

Namun, ayah Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka itu pernah menyatakan bahwa dirinya akan menunjukkan ijazah ke hadapan publik jika diminta oleh hakim dalam persidangan.

Hal itu dia sampaikan usai menjalani pemeriksaan terkait tudingan ijazah palsu di Bareskrim Polri, Selasa (20/5/2025) lalu. 

Baca juga: Jokowi Sudah di Puncak Piramida Politik, Apa Masih Perlu Jadi Ketua Umum PSI?

"Ijazah nanti akan dibuka pada saat diminta oleh hakim," kata Jokowi.

Sentilan 2 Tokoh

Di tengah masih bergulirnya polemik ijazah dan Jokowi yang tak kunjung menunjukkannya, Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dan Mantan Presiden RI Megawati Soekarnoputri sama-sama menyinggung soal ijazah.

Dalam komentarnya, Jusuf Kalla bercanda agar ijazah disimpan dengan baik.

Sementara, beberapa pekan lalu, Megawati menyentil dengan blak-blakan soal menunjukkan ijazah ke hadapan publik.

1. Jusuf Kalla: Harus Disimpan Baik-baik, Dipertanyakan Kalau Tak Ada Aslinya

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla, berkelakar soal ijazahnya saat memberikan pidato di acara wisuda Universitas Hasanuddin (UNHAS), Selasa (3/6/2025).

Awalnya, Jusuf Kalla bercerita bahwa dirinya lulus kuliah 58 tahun lalu. Namun, semenjak lulus, ia mengaku baru sekali membuka ijazahnya.

Selebihnya, ijazah tersebut hanya ia simpan di lemari, sebagaimana dikutip dari kanal YouTube UnhasTV.

“Saya semenjak lulus tahun 1967, 58 tahun lalu, cuma satu kali saya buka ijazah saya, selain di lemari,” kata politisi yang akrabd disapa JK tersebut.

Selanjutnya, ia memberikan wanti-wanti kepada para wisudawan/wisudawati agar ijazah disimpan dengan baik.

Hal itu untuk berjaga-jaga jika suatu saat nanti dipertanyakan keabsahannya.

“Walaupun ijazah saya, saya harus hati-hati, harus disimpan baik-baik, nanti belakang hari dipertanyakan kalau tidak ada aslinya,” ujarnya.

Jusuf Kalla pun mengingatkan pentingnya menyimpan ijazah, bahkan menyarankan agar ijazah dilapisi plastik.

"Ya, itu masalah besar. Kalau Anda sudah jadi gubernur, jadi bupati, jadi apa, ditanya ijazah tidak ada. Anda memalukan seperti ini. Jadi, tolong diplastik nanti ijazah Anda itu supaya aman ya. Ya. Nah, itulah sedikit tentang ijazah," papar Jusuf Kalla.

Selain menyentil soal ijazah, Jusuf Kalla dalam kesempatan tersebut berpesan agar para wisudawan/wisudawati bersungguh-sungguh di dunia kerja yang kini semakin sulit. 

2. Megawati: Kalau Ada Tinggal Kasih Aja

Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri blak-blakan menyebut agar polemik ijazah yang saat ini jadi sorotan tak perlu diperpanjang.

Namun, memang Megawati tidak secara langsung menyinggung nama Jokowi.

Hal itu dikatakan Megawati dalam acara peluncuran buku Bambang Kesowo bersama BRIN pada Rabu (14/5/2025).

"Ya orang banyak toh, sekarang gonjang-ganjing urusan ijazah, bener apa nggak. Lah kok susah amat ya, kan kalau ada ijazah ya udah, kasih aja 'Ini ijazah saya' gitu loh," ujar Megawati, sebagaimana dilansir tayangan KompasTV.

Adapun terkait pernyataan Megawati ini, juru bicara PDIP Mohamad Guntur Romli sudah memberikan klarifikasi.

Guntur meminta para pendukung Jokowi agar tidak terbawa perasaan atau baper soal pernyataan tersebut.

Sebab, Megawati tidak spesifik menyebut nama Jokowi.

"Dalam pernyataannya, Ibu Megawati tidak pernah menyebut nama Jokowi dan juga tidak spesifik mau bahas soal ijazah palsu," kata juru bicara PDIP, Mohamad Guntur Romli pada Kamis (15/5/2025), dilansir Tribunnews.

Guntur menegaskan, apa yang disampaikan Megawati merupakan isu umum yang dapat terjadi pada siapa saja.

"Jadi pendukung Pak Jokowi tidak perlu baper yah. Karena apa yang disampaikan oleh Ibu Megawati itu adalah isu yang umum," ujar Guntur.

"Misalnya ada yang bertanya soal ijazah kita, soal umur. Soal umur misalnya ya tinggal tunjukkan saja KTP. Soal ijazah yang tanya, ya tinggal tunjukkan saja ijazah aslinya," tambahnya.

Guntur menjelaskan, Megawati hanya ingin masyarakat tidak terjebak pada keributan yang tidak perlu.

Menurutnya, masih banyak hal-hal lain yang perlu dipikirkan bangsa demi masa depan Indonesia.

"Apa yang disampaikan oleh Ibu Megawati sebagai orangtua, sebagai ibu kita agar kita menyelesaikan persoalan itu damai-damai saja. Jangan dibikin ribet, jangan dibikin ribut sesuai dengan nilai-nilai musyawarah," paparnya.

"Jadi nggak perlu ribet, nggak perlu ribut sampai misalnya harus bawa ke masalah hukum, membuat repot banyak lembaga," ungkap Guntur.

Pihaknya pun mengajak semua pihak untuk tetap mengedepankan dialog dalam menyikapi berbagai persoalan.

"Apa pun masalahnya bisa kita ketemu, kita bisa silaturahim, kita bisa menyelesaikan tanpa keributan dan buang-buang energi yang tidak perlu," ujar Guntur.

(Tribunnews.com/Rizki A./Galuh Widya W.)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved