Senin, 29 September 2025

Blusukan ke Bantar Gebang, Qodari Temui Calon Siswa Sekolah Rakyat

Wakil Kepala Kantor Staf Kepresidenan Muhammad Qodari melakukan kunjungan ke kawasan Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (3/6/2025).

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
HO/ISTIMEWA
SEKOLAH RAKYAT - Wakil Kepala Kantor Staf Kepresidenan Muhammad Qodari melanjutkan kunjungannya ke kawasan Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (3/6/2025). Ia menemui Reski Septian, calon siswa Sekolah Rakyat yang saat ini baru saja lulus SMP. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usai meninjau Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL) Bekasi, satu di antara lokasi sementara Sekolah Rakyat, Wakil Kepala Kantor Staf Kepresidenan Muhammad Qodari melanjutkan kunjungannya ke kawasan Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (3/6/2025).

Ia menemui Reski Septian, calon siswa Sekolah Rakyat yang saat ini baru saja lulus SMP.

Dalam pertemuan tersebut, M. Qodari mendengarkan cerita ayah Reski, Rahman, yang sehari-hari bekerja sebagai pemulung barang bekas.

 

Rahman berharap anaknya dapat memperoleh pendidikan yang layak dan masa depan yang lebih cerah.

Rahman menceritakan perjuangannya sebagai lulusan sekolah dasar yang kini menggantungkan harapan besar pada putrinya. 

Ia tidak ingin Reski mengalami nasib yang sama dengannya, yang penuh keterbatasan.

"Saya ingin anak saya bisa sekolah tinggi dan memiliki masa depan yang lebih baik dari saya, Pak," ujar Rahman kepada Qodari.

Menanggapi harapan itu, Qodari menegaskan bahwa Sekolah Rakyat yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto dirancang untuk menjembatani mimpi anak-anak dari keluarga kurang mampu.

"Semua anak Indonesia berhak maju. Mereka harus bisa bermimpi setinggi langit, tanpa terkubur oleh keterbatasan ekonomi," ucap Qodari.

Qodari menambahkan bahwa Sekolah Rakyat bukan hanya memberikan pendidikan gratis, tetapi juga menyediakan fasilitas pendukung, seperti tempat tinggal berasrama, makanan bergizi, seragam, dan alat belajar secara cuma-cuma.

"Saya sudah melihat langsung sekolahnya. Ada asrama, makanan bergizi, dan fasilitas lengkap. Insya Allah, anak-anak akan belajar dengan nyaman," ucap Qodari.

Pada kesempatan yang sama, Wiwi, petugas dari Dinas Sosial yang bertugas melakukan asesmen calon siswa, mengungkapkan bahwa proses pendekatan kepada siswa dan orang tua tidaklah mudah.

"Kami mendata dan mendatangi mereka berulang kali. Butuh usaha ekstra untuk meyakinkan, apalagi mereka yang sudah kelas IX SMP. Banyak yang sudah pesimis bisa melanjutkan sekolah," ujar Wiwi.

Ketika ditanya kesediaannya untuk tinggal di asrama dan melanjutkan pendidikan di Sekolah Rakyat, Reski menjawab singkat namun penuh keyakinan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan