Minggu, 5 Oktober 2025

Bantah Pernyataan Prabowo, Usman Hamid: Musuh Utama Kita Elite Politik yang Terlibat Korupsi

Usman memandang musuh utama bangsa bukanlah LSM yang didanai lembaga asing, melainka elite-elite politik yang terlibat korupsi.

Penulis: Gita Irawan
Tribunnews/Rahmat Nugraha
BANTAH PERNYATAAN PRABOWO - Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid pada acara diskusi di Jakarta, Rabu (19/2/2025). Usman Hamid menanggapi amanat Presiden Prabowo Subianto saat menjadi inspektur upacara peringatan Hari Lahir Pancasila yang digelar di Halaman Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta pada Senin (2/6/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid menanggapi amanat Presiden Prabowo Subianto saat menjadi inspektur upacara peringatan Hari Lahir Pancasila yang digelar di Halaman Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta pada Senin (2/6/2025).

Dalam amanatnya tersebut, Prabowo di antaranya mengatakan kekuatan asing membiayai LSM-LSM untuk mengadu domba bangsa.

Baca juga: Prabowo Ingatkan Ancaman Adu Domba dari Luar, Singgung LSM-LSM

Menanggapi pidato tersebut, Usman memandang musuh utama bangsa bukanlah LSM yang didanai lembaga asing, melainka elite-elite politik yang terlibat korupsi.

"Musuh utama bangsa kita bukanlah LSM yang didanai lembaga asing. Musuh utama bangsa kita dan yang melumpuhkan negara kita adalah elite-elite politik yang terlibat korupsi," kata Usman saat dikonfirmasi pada Selasa (3/6/2025).

Mereka, kata Usman, korupsi tidak hanya sebatas mengambil uang rakyat, melainkan juga korupsi politik yang merusak institusi demokrasi dan hak asasi manusia. 

Mereka, kata dia, juga melakukan korupsi lingkungan yang mengeruk kekayaan alam. 

Juga lanjut dia, korupsi hukum yang mengutak-atik hukum demi kepentingan elite dan menjadikan hukum sebagai alat untuk merampok, bukan untuk keadilan.

"Mereka juga korupsi moral yang merusak kepentingan bangsa dan negara menjadi kepentingan keluarga, anak, menantu, keponakan, cucu, dan kroni. Semua ini dikerjakan oleh elite-elite politik yang korup," sambungnya.

Usman memandang pidato soal praktik korupsi di pemerintahan mestinya diikuti dengan tindakan atas elite pejabat yang terlibat korupsi.

Misalnya, lanjut dia, dengan memulihkan kembali KPK seperti semula 

"Bukan justru menyalahkan suara-suara kritis dari organisasi non pemerintah. Itu namanya manipulatif," pungkas Usman.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu dan tidak terprovokasi oleh upaya adu domba, terutama dari kekuatan asing.

Presiden memyampaikan itu dalam amanatnya sebagai inspektur upacara peringatan Hari Lahir Pancasila yang digelar di Halaman Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Senin (2/6/2025).

Baca juga: Ketua LSM dan ASN Inspektorat di Sumenep Ditangkap Saat Memeras Kades Rp20 Juta

“Perbedaan jangan jadi sumber gontok-gontokan. Ini selalu yang diharapkan bangsa-bangsa asing, kekuatan-kekuatan asing yang tidak suka Indonesia kuat, tidak suka Indonesia kaya. Ratusan tahun mereka adu domba kita sampai sekarang," kata Prabowo.

Kepala Negara mengatakan adu domba yang dilakukan asing di antaranya dilakukan dengan membiayai LSM dengan dalih menegakkan demokrasi, HAM, dan kebebasan pers berdasarkan versi mereka sendiri.

"Dengan uang mereka membiayai LSM-LSM untuk mengadu domba kita. Mereka katanya adalah penegak demokrasi, HAM, kebebasan pers. Padahal itu versi mereka sendiri," ujarnya.

Presiden mengatakan dirinya tidak mengajak bangsa Indonesia untuk mencurigai bangsa asing.

Namun, ia hanya mengingatkan agar masyarakat Indonesia tidak mudah dipermainkan bangsa asing.

"Saya tidak mengajak bangsa Indonesia curiga sama bangsa asing, kita tidak boleh dipermainkan oleh bangsa manapun. Kita ingat kata-kata proklamator kita, bangsa Indonesia harus berdiri di atas kaki kita sendiri," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved