Senin, 29 September 2025

Aktivis Buddhis Kritisi Pemasangan Stairlift di Candi Borobudur, Ini yang Ditakutkan

Mereka menilai penambahan fasilitas tersebut dapat berdampak pada orisinalitas dan kesakralan situs warisan budaya dunia itu.

TribunJogja.com/Yuwantoro Winduajie
STAIRLIFT CANDI BOROBUDUR - Bhante Anusiri dari Thailand saat mencoba fasilitas stairlift di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (29/5/2025). Pemasangan stairlift di cagar warisan dunia tersebut mendapat kritik dari Forum Aktivis Buddhis Bersatu (FABB) Dharmapala Nusantara.  

Aktivis Buddhis Kritisi Pemasangan Stairlift di Candi Borobudur, Ini yang Ditakutkan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Forum Aktivis Buddhis Bersatu (FABB) Dharmapala Nusantara menyampaikan keberatannya atas pemasangan alat bantu atau penganjung tangga (stairlift) di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, dalam kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron didampingi Presiden RI Prabowo Subianto.

Mereka menilai penambahan fasilitas tersebut dapat berdampak pada orisinalitas dan kesakralan situs warisan budaya dunia itu.

Adapun alasan kunjungan kenegaraan tidak seharusnya dijadikan dasar untuk menambah elemen baru pada struktur cagar budaya.

"Candi Borobudur adalah monumen sakral yang keagungan dan nilai universalnya terletak pada keaslian material, desain, teknik pengerjaan, serta lanskap visualnya yang harmonis," kata Ketua Umum Dharmapala Nusantara, Kevin Wu, dalam keterangannya, Kamis (29/5/2025).

Pihaknya juga menyampaikan kekhawatiran bahwa pemasangan fasilitas modern, meskipun bersifat sementara dan tidak merusak struktur, tetap membawa unsur asing yang berisiko mengubah pengalaman visual dan spiritual pengunjung.

“Borobudur bukan taman hiburan yang bisa ditambahi fasilitas artifisial demi kenyamanan sesaat,” ujar Kevin.

"Kesakralan dan kemegahannya justru terpancar dari keaslian dan kesederhanaan aksesnya yang menuntut penghormatan," tegasnya.

Baca juga: Diantar Prabowo hingga Pesawat, Macron Beri Kiss Bye Tinggalkan Indonesia

Presiden Prancis Emmanuel Macron dijadwalkan mengunjungi Candi Borobudur dan Akademi Militer bersama Presiden Prabowo pada Kamis (29/5) di Magelang, Jawa Tengah.

Penjelasan Istana

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, sebelumnya menjelaskan bahwa pemasangan stair lift di Candi Borobudur dilakukan untuk memfasilitasi kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden RI Prabowo Subianto

Ia menegaskan bahwa instalasi ini bersifat sementara dan dirancang tanpa menggunakan paku atau bor, sehingga tidak merusak struktur asli candi.

"Itu semua dibangun dengan pengawasan dari Kementerian Kebudayaan dan tidak ada paku, tidak ada bor. Jadi hanya ditaruh. Didudukkan, ditaruh saja. Jadi nanti ketika misalnya itu selesai, itu bisa dibongkar dengan mudah," jelas Hasan.

Hasan juga menyampaikan bahwa setelah pemasangan sementara ini, muncul usulan dari berbagai pihak, termasuk komunitas Buddhis dan pemerhati kebudayaan, untuk menjadikan fasilitas tersebut permanen. Usulan ini bertujuan agar Candi Borobudur menjadi lebih inklusif, memungkinkan akses bagi pengunjung dengan keterbatasan fisik.

"Rencana awalnya itu kan dibikin untuk sementara, tapi sekarang ada masukan dari beberapa kelompok teman-teman Buddhis, ada kelompok dari teman-teman yang juga pemerhati kebudayaan ada yang meminta. Ini kan ada yang mengusulkan bahwa itu dibuat permanen saja," kata Hasan ditemui di kawasan Pecenongan, Jakarta Pusat, Rabu (28/5/2025).

Baca juga: Hasan Nasbi: Stair Lift Dipasang di Candi Borobudur Agar Presiden Prancis Macron Tak Berkeringat

Menanggapi usulan tersebut, Hasan menekankan bahwa keputusan akhir mengenai permanensi fasilitas ini akan dibahas lebih lanjut oleh Kementerian Kebudayaan, Dewan Cagar Budaya, dan pengelola kawasan Candi Borobudur.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan