Sabtu, 4 Oktober 2025

Cerita Sutiyoso Punya Hubungan Emosional dengan Hercules dalam Perjuangan Heroik Kopassus dan TBO

Eks Wadanjen Kopassus Letjen Purn Sutiyoso menceritakan hubungan emosionalnya dengan Ketua GRIB Jaya Hercules saat melakukan operasi di Timor Timur.

Istimewa via Kompas.com
HERCULES MINTA MAAF - Ketua Umum GRIB Jaya, Hercules, meminta maaf kepada mantan Gubernur DKI Jakarta, Letjen TNI (Purn) Sutiyoso, Rabu (28/5/2025). Di momen itu, Sutiyoso menceritakan hubungan emosionalnya dengan Hercules saat melakukan operasi di Timor Timur. 

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Wadanjen Kopassus (1992-1993), Letjen TNI (Purn) Sutiyoso, menceritakan hubungan emosionalnya dengan Ketua GRIB Jaya, Hercules, saat melakukan operasi militer di Timor Timur.

Cerita tersebut disampaikan Sutiyoso secara langsung kepada Hercules saat eks preman Tanah Abang itu mengunjungi rumahnya di Cibubur, Jakarta Timur, Rabu (28/5/2025).

Sutiyoso menceritakan bahwa dirinya dan Hercules memiliki hubungan emosional dalam perjuangan heroik Kopassus dan tenaga bantuan operasi (TBO) ketika membela Timor Leste sebagai bagian dari NKRI.

Purnawirawan jenderal bintang 3 tersebut berjar bahwa hubungan emosional itu tidak mudah dibangun, bahkan sampai harus 'berdarah-darah'.

Perjuangan Kopassus dan TBO mempertahankan Timor Leste dari NKRI melibatkan Hercules dan Eurico Gutteres.

Keduanya, kata Sutiyoso, merupakan sosok yang setia kepada Republik Indonesia.

"Akhirnya kan karena sudah lepas dan ada yang ikut Timor Timur, tapi ada yang di sini di antaranya kalian ini, Hercules sama Eurico ini orang-orang yang setia RI," kata Sutiyoso dikutip dari YouTube Kompas.com.

"Jadi sejarahnya kayak begitu gitu. Kita punya hubungan emosional yang terbangun dengan berdarah-darah, bukan terbangun karena mesra-mesraan, bukan. Itu tidak bisa dilupakan," lanjutnya.

Gubernur DKI Jakarta periode 1997-2002 dan periode 2002-2007 Letjen TNI (Purn) Sutiyoso berbincang santai saat bertemu awak media dari Wartakotalive.Com di Museum Bang Yos, Jalan Kalimanggis, Jatisampurna, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (19/11/2023). Wakil Kapten Tim Nasional (Timnas) Pemenangan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Sudirman Said mengklaim mantan Gubernur DKI Jakarta Letjen (Purn) TNI Sutiyoso atau Bang Yos bakal bergabung menjadi Dewan Pengarah Timnas AMIN bersama mantan Jaksa Agung Muhammad Prasetyo, mantan Menteri Agama Fachrul Razi, Mantan KSAD Tyasno Sudarto dan mantan Wakapolri Oegroseno pada Pilpres 2024. Warta Kota/Yulianto
Gubernur DKI Jakarta periode 1997-2002 dan periode 2002-2007 Letjen TNI (Purn) Sutiyoso berbincang santai saat bertemu awak media dari Wartakotalive.Com di Museum Bang Yos, Jalan Kalimanggis, Jatisampurna, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (19/11/2023). Wakil Kapten Tim Nasional (Timnas) Pemenangan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Sudirman Said mengklaim mantan Gubernur DKI Jakarta Letjen (Purn) TNI Sutiyoso atau Bang Yos bakal bergabung menjadi Dewan Pengarah Timnas AMIN bersama mantan Jaksa Agung Muhammad Prasetyo, mantan Menteri Agama Fachrul Razi, Mantan KSAD Tyasno Sudarto dan mantan Wakapolri Oegroseno pada Pilpres 2024. Warta Kota/Yulianto (SURYA/YULIANTO)

Baca juga: Hercules Minta Maaf dan Cium Tangan Sutiyoso: Kami Ini Anak Bapak, Kami Dididik dari Baret Merah

Bang Yos, sapaan akrap Sutiyoso, menyebut bahwa Hercules sudah ia anggap seperti anaknya sendiri.

Oleh karena itu, ia meminta Hercules untuk instropeksi diri agar menjadi lebih baik lagi.

"Jadi kalau Hercules yang saya anggap sebagai adik, anak sendiri, terus dia ngomong salah, ya manusia biasa aku sama sekali nggak masuk ke hati," ujar Sutiyoso.

"Apalagi dia sudah minta maaf di media, itu pun aku sudah terima minta maafnya dia dan sekarang datang lagi itu luar biasa bagi saya," sambungnya.

Dalam momen ini, Hercules juga menyampaikan permintaan maaf kepada Sutiyoso dan mencium tangan mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

"Kami meminta maaf sebesar-besarnya kepada bapak, kepada ibu, kepada anak-anak bapak, semua cucu-cucu, mohon bapak terima permohonan maaf kami," kata Hercules.

Hercules menyebut bahwa dirinya sudah menganggap Sutiyoso seperti bapaknya sendiri.

Sebagai simbol permintaan maaf, Hercules memberikan kain Timor kepada Sutiyoso dan mencium tangannya.

"Saya minta maaf, Bapak. Saya anggap ini bapak saya sendiri. Kami dididik bapak-bapak dari Baret Merah, kami diajari kesetiaan, diajari loyalitas," ujar Hercules.

Hercules menyampaikan bahwa ucapan dirinya kepada Sutiyoso yang sempat membuat heboh publik merupakan spontanitas belaka.

Profil Sutiyoso

Sutiyoso adalah tokoh militer sekaligus tokoh politik di Indonesia dengan pangkat terakhir di TNI yakni Letnan Jenderal atau Letjen atau jenderal bintang 3.

Jabatan terakhir Sutiyoso di TNI yakni Pangdam Jaya.

Sutiyoso lahir di Semarang, Jawa Tengah, pada 6 Desember 1944.

Baca juga: Di Serang, Anak Buah Hercules Tersandung Kasus Jual Beli Mobil Bodong, Anggota GRIB Jaya Jadi Dalang

Karier Sutiyoso telah malang melintang di dalam kemiliteran tanah air.

Sejumlah jabatan strategis di TNI AD sudah pernah ia emban.

Sutiyoso pernah menjabat sebagai Asisten Personel Kopassus (1988), Asiten Operasi Kopassus (1990), Asisten Operasi Kepala Staf Kostrad (1991), Wakil Komandan Jenderal Kopassus (1992), Komandan Korem 062, Suryakencana (1993), dan Kepala Staf Kodam Jaya (1994)

Pascapurnatugas, Sutiyoso terjun ke dalam dunia politik.

Langkahnya di dunia politik sukses karena ia berhasil menjadi Gubernur Jakarta selama dua periode pada 1997-2002 dan berlanjut periode kedua pada 2002-2007.

Sutiyoso juga dikenal sebagai Gubernur Jakarta pencetus Busway.

Bus Transjakarta diluncurkannya sebagai sistem transportasi ibukota pada 15 Januari 2004.

Selain menjadi Gubernur Jakarta, jabatan lain yang pernah diemban oleh Sutiyoso ialah Ketua Umum Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI).

Sutiyoso menjabat posisi tersebu pada periode 2004-2008.

Selain itu, ia juga terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum ORARI (Organisasi Amatir Radio Indonesia ) untuk masa bakti 2006-2011.

Sutiyoso juga pernah bergabung dengan Partai Keadilan Persatuan (PKP) yang dibentuk oleh Jenderal TNI (Purn) Edy Sudrajat.

Di kemudian hari, PKP berubah nama menjadi Partai Keadilan Persatuan Indonesia (PKPI).

Sutiyoso sempat menjabat sebagai Ketua Umum PKPI periode 2010-2015.

Pada Pilpres 2014, PKPI merupakan satu di antara partai pendukung pasangan Jokowi-JK.

Setelah Jokowi terpilih menjadi presiden, Jokowi menunjuk Sutiyoso sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).

Sutiyoso dilantik menjadi Kepala BIN pada 8 Juli 2015.

Jabatan tersebut diemban oleh Sutiyoso selama satu tahun, sebelum digantikan oleh Budi Gunawan.

(Tribunnews.com/Rakli)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved