Sabtu, 4 Oktober 2025

Presiden Prabowo dan PM China Li Qiang  Gelar Pertemuan Bilateral di Istana

Prabowo Subianto menggelar pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri China Li Qiang di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (25/5/2025).

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Taufik Ismail
KUNJUNGAN PM CHINA - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menerima kunjungan Perdana Menteri Republik Rakyat Tiongkok (RRT) atau China Li Qiang di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu, (25/5/2025). Keduanya menggelar pertemuan bilateral. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menggelar pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Republik Rakyat Tiongkok (RRT) atau China Li Qiang di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (25/5/2025).

Diketahui PM Li tiba melalui pintu utama, Jalan Medan Merdeka Utara sekitar pukul 10.00 WIB.

Setelah disambut secara kenegaraan di lapangan Istana Merdeka, PM LI diajak Presiden Prabowo masuk ke ruang Kredensial Istana.

Di lokasi tersebut Presiden Prabowo bersalaman dengan PM Li.

Presiden juga menyaksikan PM Li mengisi buku tamu.

Baca juga: Presiden Prabowo Sambut Kedatangan PM China di Istana, Dentuman Meriam Iringi Upacara Penyambutan

Setelah itu, Presiden Prabowo dan PM Li menggelar pertemuan bilateral didampingi delegasi masing masing.

Adapun delegasi Indonesia yang hadir yakni Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie, Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Investasi Rosan Roeslani, Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Nasir, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Dubes RI untuk China Djauhari Oratmangun.

Baca juga: Presiden Prabowo Akan Terima Kunjungan PM China di Istana Minggu Pagi

Sebelumnya dalam acara Indonesia-China Business Reception 2025 yang digelar di Hotel Shangri-La, Jakarta, pada Sabtu, kemarin, Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya kemitraan strategis Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dalam menciptakan perdamaian dan stabilitas kawasan.

Kepala Negara memandang bahwa hubungan bilateral antara Indonesia dan Tiongkok sangat strategis dan menjanjikan.

"Saya memandang hubungan antara Indonesia dan Tiongkok adalah suatu hubungan bilateral yang sangat strategis, sangat penting, dan sangat menjanjikan serta dapat menentukan keadaan perdamaian dan stabilitas di kawasan kita," ucap Presiden.

Dalam sambutannya, Presiden juga mengenang penghormatan luar biasa yang diterimanya saat pertama kali mengunjungi Tiongkok, bahkan sebelum dilantik secara resmi sebagai Presiden Republik Indonesia.

"Juga setelah saya dilantik, baru mungkin kurang dari 3 minggu, negara pertama yang saya kunjungi resmi sebagai Presiden Republik Indonesia adalah Republik Rakyat Tiongkok," katanya.

Presiden turut mengapresiasi nilai-nilai luhur dalam peradaban Tiongkok yang menekankan prinsip mutual benefit dan harmoni.

Ia pun menyampaikan tekadnya untuk terus memperkuat hubungan kerja sama dengan Tiongkok sebagai mitra dagang terbesar Indonesia.

"Perdagangan kita sudah melebihi 130 miliar dollar Amerika Serikat tiap tahun. Dan kita memandang bahwa Tiongkok adalah mitra sangat penting dalam pembangunan industri dan teknologi kita," ujar Presiden.

Menurutnya, sejumlah proyek besar kerja sama antara Indonesia dan perusahaan Tiongkok telah berhasil dilakukan mulai dari perdagangan hingga teknologi.

Presiden pun menyampaikan apresiasi terhadap perusahaan Tiongkok yang telah menciptakan lapangan kerja dan mendorong transfer teknologi, serta menunjukkan penyesuaian diri dengan kepentingan nasional Indonesia.

"Hubungan dagang investasi dan teknologi ini adalah bukti komitmen kita bersama untuk membangun masa depan yang lebih kuat, lebih sejahtera bagi kedua bangsa kita dan juga lebih hijau, lebih ramah bagi lingkungan kita bersama," ucapnya.

Dalam pandangan Presiden, kerja sama Indonesia dan Tiongkok tidak harus terbatas dalam sektor ekonomi saja.

Namun, Presiden menyampaikan bahwa hubungan Indonesia dan Tiongkok dapat lebih luas pada kerja sama di banyak bidang.

“Saya ingin menyampaikan dengan hubungan ekonomi yang seperti ini, janganlah hubungan kita terbatas kepada hubungan ekonomi. Kita juga harus mencapai persahabatan yang lebih mendalam, kerja sama di semua bidang," ungkapnya.

Dalam sambutannya, Presiden turut menggarisbawahi peran historis Tiongkok dalam membela negara-negara berkembang, termasuk dalam pembelaan terhadap rakyat Palestina.

“Sampai hari ini kita melihat kepemimpinan Tiongkok, khususnya dalam membela rakyat Palestina sungguh membanggakan bagi kita semua," tuturnya.

Mengakhiri sambutannya, Presiden mengajak para pengusaha Tiongkok untuk terus berinvestasi di berbagai sektor di Indonesia, termasuk pendidikan, kesehatan, pariwisata, dan sains teknologi.

Ia juga mendorong pelaku usaha Indonesia untuk menjadikan Tiongkok sebagai mitra produksi dan inovasi bersama.

“Kita menyambut kerja sama ini sebagai langkah menghadapi masa depan yang cerah, masa depan yang penuh harapan, masa depan yang akan membawa berkah dan perdamaian di kawasan kita bersama,” pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved