Presiden Prabowo Akan Terima Kunjungan PM China di Istana Minggu Pagi
Presiden Prabowo sambut PM China Li Qiang di Istana Merdeka. Li Qiang bawa 60 pengusaha besar Tiongkok untuk investasi di RI.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto akan menerima kunjungan Perdana Menteri Republik Rakyat Tiongkok (RRT) atau China Li Qiang di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu, (25/5/2025). Rencananya PM Li akan tiba pada pukul 10.00 WIB.
“Beliau kan hadir tidak hanya sendiri, tapi juga dengan rombongan pengusahanya ada kurang lebih 60 pengusaha yang hadir, dan itu adalah pengusaha-pengusaha yang besar. Tidak hanya yang sudah berinvestasi di Indonesia, tetapi juga yang belum berinvestasi di Indonesia," ujar Menteri Investasi Rosan Roeslani di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Sabtu, 24 Mei 2025.
Sebelumnya PM Li Qiang tiba di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta pada Sabtu, (24/5/2025).
PM Li datang ke Indonesia dengan membawa puluhan pengusaha asal Tiongkok.
Presiden Prabowo bersama PM Li Qiang telah bertemu sebelumnya dalam acara Indonesia-China Business Reception 2025 yang digelar di Hotel Shangri-La, Jakarta, pada Sabtu malam.
Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian kunjungan resmi Premier Li Qiang ke Indonesia, sekaligus mencerminkan eratnya hubungan kerja sama ekonomi dan perdagangan kedua negara.
Baca juga: Mulai 5 Juni, Prabowo Salurkan Bantuan Subsidi Upah Untuk Pekerja Bergaji di Bawah Rp 3,5 Juta
Kunjungan Tiga Hari PM China di Indonesia
Premier Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Li Qiang tiba di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Sabtu, 24 Mei 2025, pukul 15.21 WIB.
Kehadiran Premier Li Qiang di Tanah Air menandai dimulainya kunjungan resmi yang rencananya akan berlangsung selama tiga hari mulai dari 24 s.d. 26 Mei 2025.
Kedatangan Premier Li Qiang disambut pasukan kehormatan yang telah berjajar di bawah tangga pesawat untuk memberikan penghormatan resmi. Kedatangan Premier Li Qiang turut disambut oleh Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Perkasa Roeslani, Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia, Wang Lutong, dan Duta Besar Indonesia untuk Republik Rakyat Tiongkok, Jauhari Oratmangun.
Usai penyambutan, Premier Li beserta delegasi melanjutkan perjalanan menuju hotel tempat bermalam.
Agenda kunjungan resmi dimulai malam ini, yaitu pertemuan dengan pebisnis dan pengusaha Indonesia. Esok hari, Minggu, 25 Mei 2025, Premier Li Qiang diagendakan akan bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, diawali dengan upacara penyambutan.
“Setelah mengikuti rangkaian upacara penyambutan, Presiden Prabowo dan Premier Li Qiang akan melakukan pertemuan tête-à-tête dan pertemuan bilateral bersama dengan delegasi masing-masing negara. Usai pertemuan, kedua pemimpin rencananya akan menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman kedua negara dilanjutkan dengan penyampaian keterangan pers bersama terkait sejumlah poin pembahasan yang telah dibicarakan pada saat pertemuan,” kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana dalam keterangan tertulisnya.
Selain bertemu dengan Presiden Prabowo, Premier Li Qiang juga diagendakan mengadakan beberapa pertemuan internal selama berada di Jakarta.
Indonesia dan Tiongkok telah menjalin hubungan diplomatik selama lebih dari tujuh dekade, dengan kerja sama yang terus berkembang secara dinamis di berbagai sektor. Kunjungan ini diharapkan dapat semakin mempererat kemitraan strategis komprehensif antara kedua negara.
Indonesia-Tiongkok Dapat Menjadi Tonggak Stabilitas dan Kemakmuran Asia
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menekankan pentingnya kemitraan strategis Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dalam menciptakan perdamaian dan stabilitas kawasan. Kepala Negara memandang bahwa hubungan bilateral antara Indonesia dan Tiongkok sangat strategis dan menjanjikan.
“Saya memandang hubungan antara Indonesia dan Tiongkok adalah suatu hubungan bilateral yang sangat strategis, sangat penting, dan sangat menjanjikan serta dapat menentukan keadaan perdamaian dan stabilitas di kawasan kita,” ucap Presiden Prabowo dalam sambutannya pada Indonesia-China Business Reception 2025 yang digelar di Hotel Shangri-La, Jakarta, pada Sabtu, 24 Mei 2025.
Dalam sambutannya, Presiden juga mengenang penghormatan luar biasa yang diterimanya saat pertama kali mengunjungi Tiongkok, bahkan sebelum dilantik secara resmi sebagai Presiden Republik Indonesia. “Juga setelah saya dilantik, baru mungkin kurang dari 3 minggu, negara pertama yang saya kunjungi resmi sebagai Presiden Republik Indonesia adalah Republik Rakyat Tiongkok,” katanya.
Presiden turut mengapresiasi nilai-nilai luhur dalam peradaban Tiongkok yang menekankan prinsip mutual benefit dan harmoni. Ia pun menyampaikan tekadnya untuk terus memperkuat hubungan kerja sama dengan Tiongkok sebagai mitra dagang terbesar Indonesia.
“Perdagangan kita sudah melebihi 130 miliar dollar Amerika Serikat tiap tahun. Dan kita memandang bahwa Tiongkok adalah mitra sangat penting dalam pembangunan industri dan teknologi kita,” ujar Presiden.
Menurutnya, sejumlah proyek besar kerja sama antara Indonesia dan perusahaan Tiongkok telah berhasil dilakukan mulai dari perdagangan hingga teknologi. Presiden pun menyampaikan apresiasi terhadap perusahaan Tiongkok yang telah menciptakan lapangan kerja dan mendorong transfer teknologi, serta menunjukkan penyesuaian diri dengan kepentingan nasional Indonesia.
“Hubungan dagang investasi dan teknologi ini adalah bukti komitmen kita bersama untuk membangun masa depan yang lebih kuat, lebih sejahtera bagi kedua bangsa kita dan juga lebih hijau, lebih ramah bagi lingkungan kita bersama,” lanjutnya.
Dalam pandangan Presiden, kerja sama Indonesia dan Tiongkok tidak harus terbatas dalam sektor ekonomi saja. Namun, Presiden menyampaikan bahwa hubungan Indonesia dan Tiongkok dapat lebih luas pada kerja sama di banyak bidang.
“Saya ingin menyampaikan dengan hubungan ekonomi yang seperti ini, janganlah hubungan kita terbatas kepada hubungan ekonomi. Kita juga harus mencapai persahabatan yang lebih mendalam, kerja sama di semua bidang,” ungkapnya.
Dalam sambutannya, Presiden turut menggarisbawahi peran historis Tiongkok dalam membela negara-negara berkembang, termasuk dalam pembelaan terhadap rakyat Palestina.
“Sampai hari ini kita melihat kepemimpinan Tiongkok, khususnya dalam membela rakyat Palestina sungguh membanggakan bagi kita semua,” tuturnya.
Mengakhiri sambutannya, Presiden mengajak para pengusaha Tiongkok untuk terus berinvestasi di berbagai sektor di Indonesia, termasuk pendidikan, kesehatan, pariwisata, dan sains teknologi. Ia juga mendorong pelaku usaha Indonesia untuk menjadikan Tiongkok sebagai mitra produksi dan inovasi bersama.
“Kita menyambut kerja sama ini sebagai langkah menghadapi masa depan yang cerah, masa depan yang penuh harapan, masa depan yang akan membawa berkah dan perdamaian di kawasan kita bersama,” pungkasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.