Sabtu, 4 Oktober 2025

Sosok Mantan Wakapolri Jusuf Manggabarani yang Meninggal, Pernah Urus SIM Sendiri Tanpa Jalur Pintas

Mantan Wakapolri Komjen Pol (Purn) Jusuf Manggabarani pernah mengurus Surat Izin Mengemudi (SIM) sendirian di Polrestabes Makassar.

Penulis: Rakli Almughni
Editor: Sri Juliati
Tribun-Timur.com
URUS SIM SENDIRI - Foto mantan Wakapolri, Komjen Pol (Purn) Jusuf Manggabarani saat mengurus SIM di Polrestabes Makassar, Jumat (11/03/2017). Jusuf Manggabarani mengembuskan napas terakhirnya di usia 72 tahun pada Selasa (20/5/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini adalah sosok mantan Wakapolri Komjen Pol (Purn) Jusuf Manggabarani yang meninggal dunia pada Selasa (20/5/2025).

Semasa hidupnya, Jusuf Manggabarani memiliki kisah yang menarik perhatian publik.

Salah satunya adalah mengurus sendiri Surat Izin Mengemudi (SIM) di Polrestabes Makassar.

Ayah dari AKBP Edy Sabhara ini tidak memanfaatkan jabatan dan nama besarnya.

Dikutip dari Tribun-Timur.com, momen tersebut terjadi pada tahun 2017 silam di saat Jusuf Manggabarani sudah pensiun dari Polri.

Dalam foto yang memperlihatkan Jusuf Manggabarani sedang mengurus sendiri SIM di Polrestabes Makassar, ia tampak mengenakan kemeja abu-abu bermotif.

Jusuf Manggabarani memilih mengurus SIM sendirian layaknya warga sipil lainnya.

Ia tidak memanfaatkan jalur pintas, padahal dirinya merupakan purnawirawan jenderal bintang 3 di Polri bahkan mantan Wakapolri.

Dalam foto itu, Jusuf Manggabarani sedang duduk di depan petugas SIM berpangkat bintara.

Ia juga tampak membungkukkan badan dan menekuk lengannya.

Baca juga: Rekam Jejak AKBP Edy Sabhara, Anak Eks Wakapolri Komjen Purn Jusuf Manggabarani Jadi Kapolres

Di belakang Jusuf terlihat seorang perwira berpangkat AKP sedang berdiri memantaunya.

Sementara itu, di tembok bagian belakang terdapat poster bertuliskan "Anda Memasuki Zona Anti Percaloan."

Terlihat juga para warga sipil turut mengantre di sana.

Diberitakan sebelumnya, Jusuf Manggabarani meninggal pada usia 72 tahun di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar, Selasa (20/5/2025).

Kabar meninggalnya Jusuf Manggabarani dikonfirmasi oleh AKBP Edy Sabhara Manggabarani.

"Iya benar. Iya saya baru otw dari Pinrang ke Makassar," kata Edy, dikutip dari Tribun-Timur.com, Selasa.

Jenazah Jusuf Manggabarani dimakamkan di Jakarta.

Hal tersebut disampaikan oleh menantunya, Erwin Aksa.

Meski Jusuf adalah putra Sulselbar, tetapi ia pernah berwasiat kepada keluarganya agar dimakamkan di pemakaman Brimob, Cikeas, Bogor, Jawa Barat.

Pemakaman Cikeas berada di belakang rumahnya.

Jusuf diketahui telah mewakafkan 1 hektar tanahnya khusus pemakaman pasukan Brimob yang meninggal dunia.

Rekam Jejak Jusuf Manggabarani

Jusuf Manggabarani adalah seorang mantan Wakapolri pada tahun 2010 hingga 2011.

Semasa dinasnya, Jusuf Manggabarani juga pernah menjadi Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri.

Jenderal bintang 3 ini resmi pensiun sebagai perwira tinggi (Pati) Polri pada tahun 2011.

Baca juga: Jusuf Manggabarani Meninggal, Mentan Amran Kenang Sosok Teladan yang Menginspirasi

Nama Jusuf Manggabarani dikenal karena ia disebut-sebut kebal akan senjata.

Ia pernah ditembak berkali-kali namun tak terluka sama sekali.

Komjen Purn Jusuf Manggabarani lahir di Gowa, Sulawesi Selatan, pada tanggal 11 Februari 1953.

Ia memiliki istri yang juga dulunya adalah anggota Polri yakni AKBP (Purn.) Sumiyati A.M.

Jusuf dan Sumiyati dikaruniai dua orang anak yang bernama AKBP Edy Sabhara Manggabarani, S.H., S.I.K., M.H. dan Ashraf Manggabarani.

Komjen Jusuf Manggabarani sendiri merupakan lulusan Akabri tahun 1975.

Sederet pendidikan yang pernah ditempuhnya antara lain yaitu Jurpa Brimob (1975), PTIK (1984), Sespim (1987), dan Sespati (1999).

Nama lengkap berikut dengan gelarnya yaitu Komjen Pol. (Purn.) Drs. Jusuf Manggabarani.

Karier Komjen Jusuf Manggabarani telah malang melintang di dalam kepolisian tanah air.

Berbagai jabatan strategis di Korps Bhayangkara sudah pernah diembannya.

Jusuf memulai kariernya sebagai Pama Komdak XV/Bali pada tahun 1975.

Setelah itu kariernya terus meroket.

Ia tercatat pernah menjabat sebagai Danton 3 Kompi 5142 Satbrimobda Komdak XV/Bali (1976), Danki 5142 Satbrimobda Komdak XV/Bali (1977), Danki 5115 Satbrimobda Komdak XV/Bali (1978), Paur Ops Satbrimobda Komdak XV/Bali (1979), dan Kasat Sabhara Poltabes Ujung Pandang (1981).

Jenderal asal Makassar ini juga pernah menduduki posisi sebagai Kabag Ops Poltabes Ujung Pandang (1982), Wadansat Brimob Komdak XVIII/Sulselra (1983), Wadansat Brimob Polda Nusra (1984), Danden Gegana Pusbrimob Polri (1988), Kasat Brimob Polda Sulselra (1990), dan Kasat Brimob Polda Nusra (1992).

Tak sampai di situ, Jusuf juga sempat menjabat sebagai Kasat Gegana Pusbrimob Polri (1993), Ses Pusdik Pusbrimob Polri (1994), Wakapusdik Pusbrimob Polri (1995), dan Danmen I Pusbrimob Polri (1997).

Karier Jusuf Manggabarani makin moncer setelah ia didapuk menjadi Kapolwiltabes Bandung pada tahun 1998.

Pada tahun 1999, Komjen Jusuf Manggabarani ditunjuk menjadi Wakapolda Sulsel.

Satu tahun kemudian, ia dipercaya untuk menjabat sebgaai Kakor Brimob Polri.

Setelah itu, Jusuf diangkat sebagai Kapolda Aceh pada tahun 2002.

Pada tahun 2003, ia kemudian dimutasi menjadi Kapolda Sulsel.

Dua tahun kemudian, Jusuf diamanahkan untuk mengisi kursi jabatan sebagai Kadiv Propam Polri.

Pada tahun 2007, Jusuf Manggabarani kemudian ditunjuk untuk menjadi Irwasum Polri (2007).

Barulah di tahun 2010 jenderal bintang tiga asal Gowa ini diutus menjadi Wakapolri hingga masa pensiunnya.

Dijuluki jenderal polisi yang kebal senjata, Jusuf Manggabarani memiliki rekam jejak yang tak main-main.

Pada suatu hari, Jusuf yang masih berpangkat Kombes ditugaskan untuk menyelesaikan konflik di Palopo, Sulawesi Selatan.

Kala itu, Jusuf dan anak buahnya dihadapkan dengan kelompok begundal setempat yang dipimpin oleh Sukri.

Guna menyelesaikan masalah, Jusuf ditantang Sukri untuk baku tembak dari jarak dekat.

Dengan nyalinya yang besar, Komjen Jusuf menerima tantangan itu.

Ketika sudah tiba berada di lokasi, Sukri menembak terlebih dahulu ke arah dada Jusuf yang sudah melepas kancing bajunya.

Ajaibnya, semua peluru yang dilesatkan oleh Sukri berjatuhan di depan kaki Jusuf.

Lalu, giliran Jusuf yang menembak ke arah Sukri.

Dengan sekali tembakan, Jusuf membuat Sukri tak berdaya karena lengannya ditembus peluru.

Kisah di atas dikutip dari buku "Jusuf Manggabarani Cahaya Bhayangkara" karya Nur Iskandar.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Jusuf Manggabarani Jenderal Bintang 3 Pilih Urus Sendiri SIM di Polrestabes Makassar dan di TribunLampung.co.id dengan judul Polisi Punya Ilmu Kebal, Jusuf Manggabarani Ditembak Berkali-kali Tak Tembus, Peluru Jatuh di Kaki

(Tribunnews.com/Rakli) (Tribun-Timur.com) (TribunLampung.co.id)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved