Apa Benar Ada Hubungan Temuan Mayat Bayi Hasil Inses di Medan dengan Grup Facebook Fantasi Sedarah?
Grup Facebook Fantasi Sedarah yang memiliki jumlah pengikut 32 ribu menjadi sorotan. Anggota DPR, Komdigi hingga Polisi angkat bicara.
Penulis:
Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Grup Facebook Fantasi Sedarah yang memiliki jumlah pengikut 32 ribu menjadi sorotan.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menduga ada kaitan akun Fantasi Sedarah dengan kakak beradik pasangan inses yang membuang mayat bayinya menggunakan ojek online di Medan.
Kasus ini berawal dari paket berisi jasad bayi yang dikirim driver ojek online (ojol) di Medan, Sumatera Utara.
Bayi tersebut, rupanya merupakan hasil hubungan inses kakak beradik berinisial NH (Perempuan) dan RD (Laki-Laki).
Tersangka yang merupakan saudara kandung tersebut, ditangkap di indekos jalan Selebes, Gang 7, Kecamatan Medan Belawan.
Kepala Polrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, mengonfirmasi NH dan RD melakukan pembuangan mayat bayi menggunakan aplikasi ojek online.
"Seorang bayi yang belum mempunyai nama di kirim lewat aplikasi gojek online yang ternyata didalam bungkusan tersebut berisikan bayi yang sudah meninggal dunia,"katanya saat Konferensi Pers di lokasi TKP, Jum'at (9/5/2025), dilansir TribunMedan.com.
Satreskrim Polresta Medan dan Polsek Medan Timur pun berhasil mengungkap kasus pembuangan mayat bayi itu.
Terkait penyebab kematian sang bayi, pihak kepolisian masih menunggu proses saintifik investigasi.
"Tetapi kita memastikan apa yang menyebab kematian itu menjadi titik awal menguatkan konstruksinya," jelas Gidion.
Grup Fantasi Sedarah
Untuk diketahui, grup dengan jumlah anggota sebanyak 32 ribu pengguna itu membagikan pengalaman seksual menyimpang terhadap keluarganya sendiri.
Tangkap layar postingan grup Facebook Fantasi Sedarah ramai dibagikan di media sosial, termasuk Facebook dan Instagram.
Salah satu yang membagikan dan mengulasnya yakni Sadam Permana di akun Instagram pribadinya @sadampermana.w, Kamis (15/5/2025).
"Usut tuntas akun group ini dan proses hukum pelaku!!!," tulis Sadam Permana pada caption postingannya, Jumat (16/5/2025).
Ada foto dan testimoni dalam postingan grup penyuka hubungan sedarah atau inses itu.
Mereka dengan santainya membagikan fantasi seksualnya di grup Facebok yang beranggotakan 32 ribu orang.
Lanjut Sadam, isi dari grup ini adalah orang-orang yang membagikan pengalaman melakukan pelecehan terhadap para korban yang merupakan anggota keluarganya sendiri.
"Ada ayah terhadap anaknya. Ada anak terhadap orang tuanya. Ada kakak terhadap adiknya," ujar Sadam.
"Dan isinya adalah orang-orang yang saling membagikan cerita, membagikan foto, dan jadinya barter. Mereka ingin barter cerita," imbuhnya.
Dalam video yang dipostingnya, Sadam menyertakan capture atau tangkap layar status yang dibuat para anggota Grup Facebook Fantasi Sedarah.
"Anggota dari grup ini sudah lebih dari 30 ribu orang (tepatnya 32 ribu)," ujar Sadam.
Diblokir Komdigi hingga DPR bicara
Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kementerian Komdigi, Alexander Sabar menyatakan langkah pemblokiran ini diambil sebagai upaya tegas negara dalam melindungi anak-anak dari konten digital yang berpotensi merusak perkembangan mental dan emosional mereka.
“Kami langsung berkoordinasi dengan Meta untuk melakukan pemblokiran atas grup komunitas tersebut. Grup ini tergolong pada penyebaran paham yang bertentangan dengan norma yang berlaku di masyarakat,” ujarnya di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat, Jumat (16/05/2025).
Alexander menegaskan bahwa konten dalam grup tersebut merupakan pelanggaran serius terhadap hak anak.
“Grup itu memuat konten fantasi dewasa anggota komunitas terhadap keluarga kandung, khususnya kepada anak di bawah umur,” tegasnya.
Tindakan pemutusan akses ini juga merupakan bagian dari implementasi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak (PP Tunas).
Sementara itu, Ahmad Sahroni meminta aparat penegak hukum dalam hal ini Direktorat Tindak Pidana Siber Polri harus bergerak cepat.
Pasalnya jika tidak kata dia, akan banyak korban yang dirugikan dalam persoalan grup sosmed yang kotor tersebut.
"Kalau tidak kita hentikan dan sampai fantasinya jadi kenyataan, ini akan menyebabkan pidana kekerasan seksual yang luar biasa menghancurkan korban. Jadi mereka harus dicari, dan dibina secara psikologis, dan kita hentikan mereka sebelum kejadian," ujar Sahroni.
Lebih lanjut, legislator dari Fraksi Partai NasDem itupun meminta para pelaku inses ini tidak diberi ruang di media sosial.
Tak hanya di ranah digital, para pelaku inses menurut dia, jangan juga diberikan ruang untuk melakukan eksistensi diri di kehidupan sehari-hari.
Polda Metro Jaya turun tangan
"Tanggapan kepolisian kami tadi sudah koordinasi dengan Ditressiber Polda Metro Jaya, bahwa rekan-rekan melihat sudah ada jawaban dari Humas Mabes Polri," kata Kassubid Penmas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (16/5/2025).
Reonald memastikan Direktorat Siber Polda Metro Jaya masih tahap awal mendalami tentang akun Facebook tersebut.
"Sekali lagi, akan menyelidiki dan mendalami segala sesuatu yang ada di akun Facebook (Fantasi Sedarah)," tambahnya.
Saat ini akun grup tersebut sudah ditutup/ditangguhkan/dihapus karena melanggar aturan
Roberto menambahkan penghapusan akun grup itu menjadi kewenangan Kementerian Komunikasi dan Digital.
Keberadaan Grup Fantasi Sedarah itu mengkhawatirkan para pengguna internet khususnya orang tua.
Meski belum ada korban, namun sejumlah pengguna internet mengeluhkan pembahasan dari Grup Fantasi Sedarah.
Baca juga: Grup Facebook Fantasi Sedarah Hebohkan Jagat Maya, Polda Metro Jaya Akan Selidiki
Di mana satu di antaranya membicarakan seorang anak balita wanita yang akan dipersetubuhi oleh saudara sekandungnya.
Hingga saat ini belum terkonfirmasi apakah ada hubungannya antara grup Facebook Fantasi Sedarah dengan kasus mayat bayi hasil inses di Medan.
Fantasi Sedarah
Komisi III DPR
Ahmad Sahroni
ojek online
inses
bayi
Medan
Kementerian Komunikasi dan Digital
Polda Metro Jaya
Truk dan Bus TransJakarta Tabrakan di Jakarta Pusat: Kendaraan Rusak Parah |
![]() |
---|
Hal Seputar Demo Ojol di DPR, Komunitas Ojek di Jakarta Utara Tolak Penurunan Komisi Jadi 10 Persen |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Kota Medan Hari Ini, Kamis 18 September 2025: Hujan Ringan di Sore Hari |
![]() |
---|
Masyarakat Mulai Ngeluh Harga Pangan Melonjak, Cabai Tembus Rp100 Ribu per Kg: Daging Ayam Mahal |
![]() |
---|
Komisi III DPR Heran Program Jaga Desa yang Digagas Jaksa Agung Tak Disertai Anggaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.