Senin, 29 September 2025

Premanisme di Indonesia Kian Meresahkan, Keamanan Sudah Jadi Barang Mahal di Negeri Ini?

Aksi premanisme di Tanah Air kian meresahkan. Tindakan ini dilakukan dengan berbagai bentuk modus. Keamanan seakan sudah menjadi barang mahal.

Kolase Tribunnews
PREMAN YANG MERESAHKAN - Inilah aksi preman parkiran ruko di kawasan perbelanjaan Thamrin City, Jakarta. Ia memukuli pengunjung yang datang dengan sepeda motor matic sampai mukanya berdarah. Publik menanti tindakan aparat memberantas premanisme di negeri ini. 

Di level yang lebih tinggi, aksi premanisme juga dilakukan oleh oknum pengusaha di Cilegon, Banten.

Oknum pengusaha yang disebut perwakilan Kadin Kota Cilegon meminta proyek senilai Rp 5 triliun tanpa melalui proses tender kepada PT Chandra Asri Alkali (CAA).

Pernyataan itu terekam dalam video audiensi antara pengusaha lokal dengan kontraktor asal Tiongkok, Chengda Engineering Co., Ltd (CCE), dan viral di media sosial.

Rekaman tersebut memperlihatkan permintaan agar pengusaha lokal dilibatkan dalam proyek pembangunan pabrik bahan baku baterai kendaraan listrik, tanpa melalui mekanisme tender.

Saat dikonfirmasi, Kadin Kota Cilegon menyatakan bahwa ucapan itu bukan sikap resmi organisasi. 

Wakil Ketua Umum I Kadin Cilegon Isbatullah Alibasja mengatakan pernyataan itu muncul karena disampaikan dalam kondisi emosional sebab kecewa dengan komunikasi dari pihak kontraktor.

Sementara Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, menyatakan pihaknya akan menyelidiki secara langsung peristiwa tersebut. Kadin Pusat membentuk tim verifikasi organisasi dan etika untuk menilai tindakan pengurus daerah.

"Tentu kita juga mesti melihat dengan bijak semua ini," komentar Anindya di Jakarta.

Sementara Kapolres Cilegon, AKBP Kemas Indra Natanegara, mengungkapkan bahwa mediasi telah dilakukan terkait adanya pengusaha lokal yang meminta 'jatah' proyek senilai Rp5 triliun tanpa tender di PT Chandra Asri Alkali (CAA).

"Kita sudah mediasi dan melakukan pertemuan, hanya terjadi miskomunikasi antara pengusaha asing dan pengusaha lokal di Kota Cilegon," kata Kemas saat konferensi pers di Mapolres Cilegon.

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani meminta agar Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menginvestigasi peristiwa pemalakan oleh sekelompok orang pada proyek pembangunan pabrik di kawasan Krakatau Steel Cilegon.

Shinta mengatakan premanisme merupakan tindakan yang mengganggu iklim dunia usaha. 

Ia menekankan bahwa aspek keamanan jadi satu perhatian sangat penting.

Shinta juga mengungkapkan bahwa ancaman terhadap keamanan berusaha menjadi salah satu tantangan struktural yang dialami oleh pelaku usaha ataupun industri di lapangan.

Ia menilai, kurangnya keamanan pula yang menjadi penyebab menurunnya Indeks Konsumsi Konsumen (IKK) dan Purchasing Managers’ Index (PMI) pada April tahun ini. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan