Senin, 6 Oktober 2025

Bahan Peledak Kedaluwarsa Maut di Garut

Keluarga Korban Ledakan Amunisi di Garut Dapat Pendampingan, Santunan Rp50 Juta, dan Biaya Sekolah

Sebanyak sembilan orang yang diterjunkan untuk memberikan pendampingan psikologi kepada keluarga korban, uang santunan, biaya sekolah juga diberikan

Tribun Jabar/Sidqi Al Ghifari
LEDAKAN AMUNISI - Situasi halaman kamar jenazah RSUD Pameungpeuk. Sembilan korban ledakan amunisi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat berhasil diidentifikasi, Senin (12/5/2025) malam.  

"Waktu kejadian saya disuruh ambil air ke laut, kakak saya masih terlihat waktu itu, tapi tiba-tiba ada ledakan. Saya berteriak A Iyus di mana, A Iyus di mana," ujar Ilman menjelaskan kepada awak media.

Saat mendekati titik lokasi, dirinya tak kuasa menahan kesedihan.

Ia histeris melihat orang-orang yang bertugas melakukan pemusnahan bom kadaluarsa berjatuhan.

"Saya lihat ke arah pesisir ada tubuh korban, saya jalan aja terus jalan seperti melayang," ungkapnya.

Ia kemudian mencari teman-temannya.

Namun, hasilnya tetap nihil, semua orang di lokasi bahkan kakaknya sendiri sudah tidak ada.

Ilman pun menjauh dari lokasi kejadian dan meminta pertolongan warga.

Ia tak menyangka tugas yang diberikan sang kakak kepada dirinya telah menjauhkannya dari maut.

KORBAN LEDAKAN - Ilmansyah (26), adik Yusrizal korban ledakan maut saat pemusnahan amunisi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Ia menceritakan detik-detik saat tragedi maut itu, Selasa (13/5/2025) di rumah duka.
KORBAN LEDAKAN - Ilmansyah (26), adik Yusrizal korban ledakan maut saat pemusnahan amunisi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Ia menceritakan detik-detik saat tragedi maut itu, Selasa (13/5/2025) di rumah duka. (Tribun Jabar/Sidqi Al Ghifari)

Santunan Rp50 Juta dan Biaya Sekolah

Selain mendapatkan pendampingan psikologi, para keluarga korban juga mendapatkan santunan dengan nilai Rp 50 juta tiap keluarga.

Anak korban ledakan amunisi yang masih sekolah juga akan mendapatkan bantuan sekolah gratis.

Kabar itu disampaikan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat menemui keluarga korban ledakan amunisi di Garut pada Selasa (13/5/2025).

"Untuk keluarga korbannya ya tadi ada rasa empati dari Pemprov Jabar untuk disampaikan kepada keluarganya untuk biaya pemulasaraan jenazah dan untuk kegiatan-kegiatan ritual yang biasa dilakukan dalam sebuah keluarga ketika ada yang meninggal dunia nilainya per orang Rp 50 juta, sekolahnya kan sudah tanggung jawab saya, biaya pendidikannya sampai kuliah."

"Yang meninggal itu meninggalkan anak, meninggalkan istri. Sehingga yang pertama untuk anak-anaknya yang belum menikah itu menjadi tanggung jawab gubernur mereka pendidikannya, kehidupan kesehariannya," jelas Dedi Mulyadi.

Dalam momen itu, Dedi Mulyadi tak lupa menyampaikan rasa bela sungkawa kepada keluarga korban yang meninggal dunia akibat ledakan itu.

Diketahui, ledakan di Garut mengakibatkan 13 orang tewas, terdiri dari sembilan warga sipil dan empat anggota TNI AD.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Ilmansyah Masih Takut, Ingat Serpihan Kulit dan Tubuh Berjatuhan di Sekitarnya, Selamat Berkat Kakak

(Tribunnews.com/Galuh widya Wardani/Wahyu Gilang Putranto)(TribunJabar.id/Sidqi Al Ghifari)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved