Sabtu, 4 Oktober 2025

FSAI 2025 Beri Tontonan Gratis Film Australia dan Indonesia di Bioskop 10 Kota, Ini Daftarnya

Rod Brazier menyatakan perayaan ini bukan hanya sebatas tentang film, tapi juga merayakan persahabatan diplomasi antara Indonesia dan Australia.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Dodi Esvandi
Tribunnews/Danang Triatmojo
DIPLOMASI FILM - Dubes Australia untuk RI Rod Brazier dan Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf) RI, Teuku Riefky Harsya dalam konferensi pers di Mall Pacific Place Jakarta, Jumat (9/5/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kedutaan Besar (Kedubes) Australia di Indonesia menggelar perayaan satu dekade Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) dengan memberikan tontonan deretan film terbaik yang mengantongi berbagai penghargaan secara cuma-cuma.

Dalam konferensi pers di Mall Pacific Place Jakarta, Jumat (9/5/2025), Dubes Australia untuk RI Rod Brazier menyatakan perayaan ini bukan hanya sebatas tentang film, tapi juga merayakan persahabatan diplomasi antara Indonesia dan Australia.

“Ini bukan hanya tentang film, tapi juga perayaan persahabatan. Film memiliki kekuatan luar biasa untuk menyatukan perbedaan dan membuka ruang dialog,” kata Rod.

Tayangan film-film terbaik Australia dan Indonesia ini terselenggara pada 16 Mei-14 Juni 2025 di bioskop-bioskop yang tersebar di 10 provinsi di Indonesia.

Kota-kota itu meliputi Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Padang, Surabaya, Semarang, Denpasar, Mataram, Manado, dan Makassar.

Deretan film terbaik Australia dan Indonesia yang bisa ditonton gratis oleh publik yakni 5 film Australia, 2 film Indonesia dan 5 film pendek tanah air. 

Berikut daftarnya:

Film Australia

  • A Royal in Paradise
  • Late Night with The Devil
  • The Lost Tiger
  • The Dry
  • Runt

Film Indonesia

  • Mencuri Raden Saleh
  • Heartbreak Motel

Selain suguhan film-film terbaik, FSAI 2025 juga memberikan kelas-kelas pelatihan interaktif secara gratis yang akan dipandu mentor para pakar film Australia. 

Mahasiswa film, pembuat film baru, maupun masyarakat umum dapat belajar langsung dari para pembuat film dan akademisi Australia serta alumni pelatihan produksi film di Australia. 

Topiknya tentang penulisan naskah, penyutradaraan film, dan menciptakan pengalaman layar imersif. 

Bagi yang berminat dan mengetahui informasi lebih detail, dapat mengunjungi FSAI.id.

“Industri kreatif kita berada pada posisi yang tepat, untuk mengubah kolaborasi menjadi peluang kerja sama ekonomi ke depannya,” kata Rod.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf) RI, Teuku Riefky Harsya menyampaikan FSAI telah menjadi agenda penting bagi kedua negara dalam menunjukkan komitmen bersama memajukan ekonomi kreatif sebagai sektor strategis bagi pembangunan nasional.

“Festival ini telah menjadi agenda penting bagi Indonesia dan Australia dalam menunjukkan komitmen bersama untuk memajukan ekonomi kreatif sebagai sektor strategis bagi pembangunan nasional,” kata Riefky.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved