Ijazah Jokowi
Prabowo Khawatir Ijazahnya Ditanya Seperti Jokowi, Dokter Tifa: Riwayat Bapak Sejelas Crystal Clear
Dokter Tifa yang sebelumnya menuntut keabsahan ijazah Jokowi mengatakan dirinya maupun rakyat Indonesia tak akan mempertanyakan pendidikan Prabowo.
TRIBUNNEWS.COM - Saat menyinggung terkait polemik tudingan ijazah palsu Presiden ke-7, Joko Widodo (Jokowi), Presiden Prabowo Subianto sempat khawatir jika ijazahnya juga akan ditanya-tanya.
Dalam hal ini, Prabowo menduga bahwa pihak yang mempermasalahkan ijazah Jokowi merupakan orang yang tidak suka kepada eks presiden itu.
Karena hal tersebut, Prabowo lantas merasa khawatir juga, apakah ijazahnya nanti juga ikut dipertanyakan publik.
"Pak Jokowi berhasil 10 tahun (memimpin Indonesia) orang suka tidak suka. Masalah ijazah dipersoalkan."
"Nanti ijazah saya ditanya-tanya, iya kan?" kata Prabowo, dikutip dari Wartakotalive.com.
Mengenai hal ini, Dokter Tifa yang sebelumnya juga menuntut keabsahan ijazah Jokowi itu mengatakan bahwa dirinya maupun rakyat Indonesia tidak akan mempertanyakan pendidikan Prabowo.
Pasalnya, kata Dokter Tifa, riwayat hidup Prabowo sudah tercatat dengan jelas.
"Kalau Presiden @prabowo latar belakang hidup dan pendidikan tidak jelas, ya pasti kita tanya-tanya juga, Pak."
"Masalahnya kan riwayat hidup Bapak Presiden Prabowo dari bayi sampai usia 73 tahun jelas sejelas crystal clear. Ngapain kita tanya," ucap Dokter Tifa melalui akun X pribadinya, @DokterTifa, pada Rabu (7/5/2025).
Dokter Tifa lantas menyinggung alasan riwayat pendidikan Jokowi masih dipertanyakan hingga sekarang.
Sebab, ijazah strata 1 yang diterbitkan Universitas Gadjah Mada (UGM) dianggap palsu dan acak-acakan.
Baca juga: Prabowo Khawatir Ijazahnya Juga Dipertanyakan Publik Buntut Polemik Tudingan Ijazah Palsu Jokowi
Apalagi, sambung Dokter Tifa, jika ijazah tersebut tidak pernah ditunjukkan di depan publik, di tengah polemik tudingan ijazah palsu itu.
"Lha kalau orang yang riwayat hidup ruwet, riwayat pendidikan amburadul, ijazah SD, SMP, SMA, sampai S1 nya acak adul," ungkap Dokter Tifa.
"Apalagi barangnya juga ghoib. Ya tentu saja kita akan tanya terus sampai kiamat!" tegasnya.
Lebih lanjut, Dokter Tifa pun mengingatkan Prabowo bahwa rakyat Indonesia sekarang ini sudah semakin melek digital dan cerdas.
Oleh karenanya, kata Dokter Tifa, tak sedikit juga rakyat Indonesia yang turut mempertanyakan riwayat pendidikan Jokowi tersebut.
Maka dari itu, Dokter Tifa menekankan agar para pejabat tidak berbohong soal ijazah atau berupaya merekayasa dokumen lainnya.
Karena dengan adanya digitalisasi ini, semua bisa dibongkar dengan mudah.
"Btw, Pak Presiden, rakyat gara-gara dunia digital udah lahir, makin cerdas berkelas loh, jangan salah."
Yang jadi Pemburu Ijazah saat ini bukan cuma Roy, Rismon, dan Tifa
Tapi jutaan rakyat yang lain
Makanya ini jadi pelajaran buat semua orang yang ingin jadi Pejabat
Setelah Dunia Digital lahir, kalian ngga akan bisa bohong apapun atau rekayasa dokumen apapun!
Jangankan bohong soal ijazah, Pejabat kumis baplang apa kuping caplang, open BO cewek apa cowok check in dimana, BIN, Badan Inteligent Netizen bisa bongkar loh!" tegas Dokter Tifa.
Jokowi Lapor Polisi dan Tunjukkan ke Polisi Ijazah SD hingga Kuliah
Sebelumnya, Jokowi telah resmi membuat laporan polisi terkait dugaan pencemaran nama baik atas tudingan ijazah palsu itu, pada Rabu (20/4/2025) di Polda Metro Jaya.
Jokowi datang dengan didampingi empat kuasa hukumnya, melaporkan lima orang yang diduga terlibat dalam kasus ini yakni RS, RS, ES, T, dan K.
Dari beberapa inisial nama yang sebelumnya dilaporkan pendukung Jokowi, merujuk pada Roy Suryo, Rismon Sianipar, dan Dokter Tifa.
Laporan tersebut menyertakan Pasal 310 dan 311 KUHP tentang pencemaran nama baik serta Pasal 27a, Pasal 32, dan Pasal 35 UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Saat melapor ke Polda Metro Jaya, Jokowi membawa ijazah pendidikan formalnya, mulai dari sekolah dasar (SD) hingga kuliah, untuk diperlihatkan kepada polisi.
"Tadi Pak Jokowi sudah memperlihatkan secara clear ijazah SD, SMP, SMA, hingga kuliahnya UGM. semua sudah diperlihatkan kepada para penyelidik," kata kuasa hukum Jokowi, Yakup Hasibuan, kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Rabu.
Soal ijazahnya itu, Jokowi mempersilakan polisi memeriksa keaslian ijazahnya melalui digital forensik.
"Kalau diperlukan, ya silahkan (digital forensik) yang jelas sudah kita bawa ke ranah hukum," ungkapnya.
Yakup mengatakan, pihaknya juga sudah menyampaikan kepada para penyidik perihal barang bukti hingga peristiwa-peristiwanya berupa pencemaran nama baik.
Sebanyak puluhan video telah diserahkan ke penyidik untuk diselidiki lebih lanjut.
"Ada 24 video ya, sekitar 24 objek yang Pak Jokowi sudah laporkan juga, ya itu juga diduga dilakukan oleh beberapa pihak," katanya.
"Pasal yang kita duga dilakukan itu ada 310 dan 311 KUHP tentang pencemaran nama baik, ada juga beberapa pasal di Undang-Undang ITE, antara lain 27A dan juga pasal 32 dan pasal 35," ungkap Yakup, Rabu.
Alasan Ijazah Jokowi Disebut Palsu
Sebelumnya, tudingan soal ijazah palsu Jokowi ini muncul lagi setelah Rismon Sianipar mengaku menyangsikan keaslian ijazah dan skripsi Jokowi.
Lantas, apa alasan Rismon masih menyebut ijazah Jokowi sebagai lulusan UGM itu palsu?
Alasan Rismon mengatakan demikian karena lembar pengesahan dan sampul skripsi menggunakan font Times New Roman.
Font itu, menurutnya, belum ada pada era tahun 1980-an hingga 1990-an.
Sampul dan lembar pengesahan skripsi Jokowi saat itu dicetak di percetakan, tetapi seluruh isi tulisan skripsinya setebal 91 halaman tersebut masih menggunakan mesin ketik.
Kemudian, alasan lainnya adalah berkaitan nomor seri ijazah Jokowi yang dianggap berbeda atau tidak menggunakan klaster dan hanya angka saja.
Apalagi, dari pihak Jokowi sampai sekarang juga belum pernah menunjukkan ijazah asli tersebut kepada publik, apalagi semenjak isu ini mencuat.
Tim kuasa hukum Jokowi hingga sekarang tetap tidak ingin menunjukkan ijazah Jokowi tersebut karena menurut mereka, pihak yang harus membuktikan adalah pihak yang menyebar ijazah tersebut palsu.
Kuasa hukum Jokowi, Yakup Hasibuan, menegaskan tim kuasa hukum hanya akan menunjukkan ijazah asli Jokowi jika memang diminta secara hukum.
"Kami tidak akan menunjukkan ijazah asli Pak Jokowi, kecuali berdasarkan hukum dan dimintakan oleh pihak-pihak yang berwenang seperti pengadilan dan sebagainya."
"Itu pasti kami akan taat dan kami tunjukkan. Tapi jika tidak, untuk apa kami tunjukkan?" ucap Yakup, di Senayan, Jakarta Pusat, Senin (14/4/2025).
Sebagian artikel ini telah tayang di Wartakotalive.com dengan judul Prabowo Bela Jokowi yang Keaslian Ijazahkan Diragukan, Begini Pernyataanya
(Tribunnews.com/Rifqah) (Wartakotalive.com/Alfian Firmansyah)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.