Dimediasi KDM, Oriental Circus Tawarkan Uang Kekeluargaan Rp150 Juta, Mantan Pemain Kompak Menolak
Manajemen Oriental Circus Indonesia memberi tawaran Rp150 juta/orang sebagai uang kekeluargaan kepada 12 mantan pemain sirkus OCI di proses mediasi.
Fifi Nurhidayah, salah satu korban yang hadir dalam audiensi, menuturkan bahwa ia dibawa ke OCI oleh Frans Manansang sejak usia belia, ia bahkan tidak mengetahui pasti umurnya saat itu.
Kekerasan fisik seperti pukulan, tendangan, dan cambukan rotan, menjadi bagian tak terpisahkan dari kesehariannya jika ia gagal menampilkan pertunjukan dengan baik.
Akibat penyiksaan yang terus-menerus selama bertahun-tahun, membuat Fifi akhirnya melarikan diri dari Taman Safari.
Namun, pelariannya hanya berlangsung tiga hari sebelum ia ditangkap kembali oleh pihak keamanan dan dibawa pulang.
Baca juga: Komnas HAM Nyatakan Ada Empat Pelanggaran di Lingkungan Oriental Circus Indonesia Sejak 1997
Akibat pelarian itu, ia mengaku mendapatkan hukuman berupa setruman di badan hingga alat kelamin, yang kemudian membuatnya mengompol.
“Setelah saya melarikan diri, tiga hari saya menghirup udara luar, saya ditangkap lagi oleh security. Di tengah jalan saya dipukulin, dikata-katain kasar seperti binatang."
"Sampai rumah saya dimasukkan ke kantor dan saya disetrum pakai setruman gajah. Sampai saya lemas. Sampai alat kelamin saya disetrum."
"Akhirnya saya jatuh, saya lemas, saya minta ampun, saya sakit. Tapi dia tidak mendengarkan omongan saya, malah dia menambahkan pukulan itu,” ungkap Fifi dengan suara bergetar.
“Setelah itu, saya jatuh lemas, ditarik lagi rambut saya, dijedotin ke dinding, dan saya ditampar. Akhirnya saya ngompol di situ."
"Setelah itu, saya dirantai selama 2 minggu, dipasung. Setelah 2 minggu dipasung, saya dibebaskan. Dan seperti biasa, saya latihan seperti biasa,” lanjutnya.
Bertahun-tahun kemudian, Fifi akhirnya menemukan celah untuk kabur dan meninggalkan Taman Safari dengan bantuan sang mantan kekasih.
Hingga sekarang, menurut Fifi, rangkaian peristiwa di Taman Safari masih membekas dan meninggalkan trauma mendalam.
Dalam kesempatan yang sama, Ida mengatakan bahwa ia pernah terjatuh dari ketinggian 13-14 meter saat melakukan atraksi di Bandar Lampung pada tahun 1989.
Ironisnya, setelah jatuh, pihak sirkus tidak langsung membawanya ke rumah sakit. Ia mengaku hanya dipijat di belakang panggung.
“Setelah kira-kira beberapa jam (setelah jatuh) baru saya dibawa ke rumah sakit. Kejadiannya di Bandar Lampung. Satu malaman saya menunggu rasa sakit, belum ditangani sama dokter."
Sikap Tak Tepat Waktu Pihak Nikita Mirzani Jadi Alasan Reza Gladys Selalu Mangkir dari Persidangan |
![]() |
---|
Sikap Nikita Mirzani di Sidang Mediasi Tuai Kritik, Pihak Reza Gladys Soroti Peran Kuasa Hukumnya |
![]() |
---|
Kuasa Hukum Reza Gladys Kecewa Mediasi dengan Nikita Mirzani Tak Berjalan Kondusif |
![]() |
---|
Mediasi Sengketa Tanah: Solusi atau Jalan Pintas Menutupi Masalah? |
![]() |
---|
Dubes Rusia di PBB: Serangan AS ke Iran Pertaruhkan Keselamatan Umat Manusia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.