Profil dan Sosok
Profil Boy Thohir, Kakak Erick Thohir yang Mundur dari Komisaris GOTO, Punya Harta Rp61,5 T
Berikut profil dari Boy Thohir yang mundur dari Komisaris GOTO lantaran ingin fokus ke bisnis keluarga. Dia memiliki kekayaan Rp61,5 triliun.
Penulis:
Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Garibaldi Thohir atau yang akrab disapa Boy Thohir mundur dari jabatannya sebagai Komisaris PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) pada Jumat (2/5/2025).
Dikutip dari Kontan, alasan kakak dari Menteri BUMN, Erick Thohir, mundur lantaran ingin fokus pada bisnis keluarga.
Adapun manajemen GOTO menyebut, Boy Thohir akan tetap menjabat sebagai komisaris hingga ada keputusan dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
Sementara, rencana RUSPT bakal disampaikan lewat Keterbukaan Informasi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam waktu dekat.
Namun, pihak GOTO tidak menjelaskan detail waktu RUPST akan digelar.
Dalam RUPST tersebut, manajemen GOTO menuturkan akan mengajukan penunjukkan anggota baru ke dalam Dewan Komisaris, termasuk nominasi tambahan Komisaris Independen.
"Grup GOTO tetap berkomitmen untuk menjunjung tinggi standar tertinggi dalam tata kelola perusahaan demi mendukung pertumbuhan jangka panjang serta penciptaan nilai bagi seluruh pemangku kepentingan," tulis pihak manajemen GOTO.
Profil Boy Thohir
Garibaldi Thohir atau Boy Thohir merupakan sosok kelahiran Lampung pada 1 Mei 1965 atau saat ini berusia 59 tahun.
Dia merupakan anak dari pasangan pengusaha yang membesarkan Astra Internasional, Mochammad Teddy Thohir, dan Edna Thohir.
Baca juga: Ekonomi Nasional Dinilai Masih Solid, Boy Thohir Lakukan Pembelian Saham AADI
Boy Thohir merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Adapun kakaknya, yaitu Hireka Vitaya atau Rika Thohir turut berkecimpung di dunia bisnis.
Sementara, adiknya yaitu Erick Thohir merupakan Menteri BUMN sekaligus Ketua PSSI periode 2023-2027.
Karier bisnis Boy Thohir berawal ketika dirinya pulang ke Indonesia setelah menyelesaikan pendidikan masternya di University of Southern California, Amerika Serikat (AS) pada 1989.
Pada saat itu, dirinya memiliki keinginan bekerja di perusahaan ternama seperti IBM hingga American Express.
Namun, sang ayah justru melarang Boy Thohir dan memintanya mendirikan bisnis sendiri.
Boy Thohir lantas mencoba peruntungan dengan mendirikan perusahaan properti dengan membangun apartemen di kawasan Casablanca, Jakarta.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.