Senin, 6 Oktober 2025

Pakar: Investasi Beri Dampak Nyata, 594 Ribu Orang Terserap ke Dunia Kerja

Realisasi investasi pada kuartal I 2025 memberikan dampak besar bagi penciptaan lapangan kerja di Indonesia.

Editor: Content Writer
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
LAPANGAN KERJA - Ilustrasi tenaga kerja. Realisasi investasi kuartal I 2025 membawa dampak signifikan terhadap penciptaan lapangan kerja di Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM - Realisasi investasi pada kuartal I 2025 memberikan dampak besar bagi penciptaan lapangan kerja di Indonesia. Berdasarkan data terbaru dari Kementerian Investasi, tercatat sebanyak 594.104 orang berhasil terserap ke dunia kerja berkat aliran investasi baru yang masuk sepanjang tiga bulan pertama tahun ini.

Christiantoko, Direktur Eksekutif NEXT Indonesia Center, menyoroti pentingnya capaian tersebut dan menyayangkan bahwa pencapaian ini belum mendapat sorotan yang sepadan.

“Ini dua hal yang rasanya luput diberikan magintude (nilai informasi) pada pengumuman realisasi investasi tersebut, padahal pencapaiannya sangat penting,” ujar Christiantoko dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (2/5).

Ia mencontohkan bahwa dalam beberapa bulan terakhir, publik kerap disuguhi informasi mengenai pemutusan hubungan kerja (PHK), khususnya di sektor manufaktur. Namun, di saat bersamaan, justru ratusan ribu orang berhasil mendapat pekerjaan melalui masuknya investasi.

“Kita berharap pencapaian penting ini terus menjadi perhatian pemerintah dalam melakukan monitoring realisasi investasi,” tegasnya.

Baca juga: Prabowo di Hadapan Buruh: Pajak Besar untuk Orang Berpenghasilan Besar

Christiantoko juga menyampaikan apresiasinya atas langkah Presiden Prabowo membentuk Satgas PHK, yang dinilai sebagai wujud konkret peran negara dalam melindungi para pekerja.

“Presiden Prabowo memerintahkan gugus tugas ini agar memberikan perhatian serius terhadap buruh atau tenaga kerja di Indonesia, sebagai wujud kehadiran negara dalam memberikan perlindungan,” ujarnya.

Ia menambahkan, penyerapan tenaga kerja bukan hanya menyelesaikan masalah pengangguran, tetapi juga berdampak besar terhadap konsumsi dan ketahanan ekonomi nasional.

“Pada tahun 2024 misalnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sekitar 54 persen perekonomian nasional ditopang oleh konsumsi rumah tangga. Ketika semakin banyak masyarakat bekerja, maka tingkat kesejahteraannya akan terjaga dan memiliki kemampuan konsumsi yang memadai,” jelasnya.

“Masyarakat sejahtera dengan bekerja, daya tahan ekonomi dalam negeri akan semakin kuat,” tutupnya. (*)

Baca juga: Pembentukan Danantara Dinilai Langkah Berani Presiden Prabowo Subianto Reformasi BUMN

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved