Minggu, 5 Oktober 2025

Hari Buruh

Peringatan May Day, Serikat dan Buruh Perempuan Gelar Aksi Tuntut RUU PPRT di Gedung DPR

Serikat Pekerja Domestik Pekerja Rumah Tangga atau Sapu Lidi dan Aliansi Buruh Perempuan Indonesia menggelar aksi unjuk peringatan May Day di DPR.

Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda
PERINGATAN MAYDAY - Sejumlah perempuan dari Serikat Pekerja Domestik Pekerja Rumah Tangga atau Sapu Lidi dan Aliansi Buruh Perempuan Indonesia menggelar aksi unjuk rasa para peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (1/5/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gabungan serikat dan buruh perempuan menggelar aksi unjuk rasa pada peringatan Hari Buruh Internasional atau MayDay di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (1/5/2025).

Pantauan Tribunnews.com di lokasi pukul 08.40 WIB, gabungan serikat dan buruh perempuan berkumpul di depan Gedung DPR Senayan, Jakarta.

Baca juga: Daftar 6 Tuntutan Buruh yang Bakal Disampaikan ke Prabowo saat May Day

Mereka tampak mengenakan kaus berwarna merah.

Mengawali aksinya, Serikat Pekerja Domestik Pekerja Rumah Tangga atau Sapu Lidi dan Aliansi Buruh Perempuan Indonesia membentangkan spanduk dan poster yang berisi tuntutan di Hari Buruh Internasional.

Adapun, sejumlah tuntutan yang mereka sampaikan yakni mendesak Revisi Undang-undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT) serta menuntut hak-hak mereka sebagau pekerja.

Tak hanya itu, perwakilan massa juga membawa alat masak berupa panci dan wajan. 

Mereka pun memukul-mukul alat masak sebagai bentuk protes terhadap lemahnya perlindungan terhadap Pekerja Rumah Tangga.

Salah satu massa dari mobil komando pun menyampaikan sejumlah tuntutan yang akan mereka sampaikan dalam peringatan MayDay hari ini. 

Baca juga: Komisi VIII DPR Berharap May Day Tak Hanya Seremonial, Pastikan Hak Buruh Terpenuhi 

Di antaranya, Beri perlindungan bagi buruh dan PHK masal, perlindungan bagi perawat, subsidi sosial bagi pekerja domestik dan perlindungan tanpa membedakan status kerja.

Lalu, tolak Dwifungsi ABRI, tolak UU TNI yang represif terhadap masyarakat sipil serta mendesak RUU Pekerja Migran Indonesia.

Massa aksi perempuan juga menyampaikan bahwa hari ini mereka tidak libur sebagai pekerja rumah tangga. 

Namun, merasa perlu menyuarakan terkait tuntutan perlindungan bagi pekerja rumah tangga.

"Kamu buruh perempuan, kerja dengan keterampilan, hapuskan pekerja kontrak dan upah layak," seru massa aksi.

Sementara, arus lalu lintas di Jalan Gatot Subroto maish terpantau lancar.

Sejumlah petugas kepolisian terlihat berjaga massa aksi.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved