Hari Buruh
Komisi VIII DPR Berharap May Day Tak Hanya Seremonial, Pastikan Hak Buruh Terpenuhi
Peringatan Hari Buruh Internasional harus menjadi pengingat sekaligus penggerak komitmen kolektif untuk memperjuangkan hak-hak buruh secara konkret.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Abidin Fikri, meminta agar peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day bukan sekadar seremoni tahunan.
Momentum 1 Mei, menurut Fikri, harus menjadi pengingat sekaligus penggerak komitmen kolektif untuk memperjuangkan hak-hak buruh secara konkret dan berkelanjutan.
Baca juga: Polda Metro Jaya Siapkan Ribuan Kantong Parkir Sambut 200 Ribu Buruh
"Hari Buruh bukan hanya peringatan seremonial, tetapi panggilan untuk memperkuat komitmen pemerintah, pengusaha, dan seluruh pemangku kepentingan dalam memastikan hak buruh terpenuhi, termasuk upah layak, jaminan sosial, dan perlindungan terhadap pekerja rentan," kata Fikri kepada Tribunnews.com, Rabu (30/4/2025) malam.
Dia menyampaikan apresiasi kepada seluruh pekerja dan buruh di Indonesia atas kontribusi mereka dalam menopang perekonomian nasional.
Menurut Fikri, buruh adalah tulang punggung pembangunan yang harus mendapatkan perhatian serius dari semua pihak.
Dalam konteks perlindungan buruh, dia menekankan pentingnya menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan adil.
Terkait rencana kehadiran Presiden Prabowo Subianto dalam peringatan Hari Buruh di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Fikri menyambut baik langkah tersebut.
Baca juga: 1 Mei 2025 Hari Buruh Nasional atau Internasional? Mengapa Disebut May Day?
Politikus PDI Perjuangan (PDIP) ini menilai, kehadiran kepala negara merupakan bentuk itikad dialog yang patut diapresiasi.
Fikri berharap dialog tersebut dapat menghasilkan solusi konkret terhadap tantangan ketenagakerjaan, terutama di era transformasi digital dan industri 4.0.
Namun, dia tetap mengimbau agar peringatan May Day tahun ini tetap berlangsung damai dan tertib.
Dia mengajak semua pihak menjaga suasana kondusif demi terciptanya ruang dialog yang sehat.
"Mari kita jadikan May Day sebagai wujud solidaritas dan semangat kebersamaan untuk memperjuangkan hak buruh tanpa mengganggu ketertiban umum," ucap Fikri.
Fikri berharap agar perjuangan buruh terus berbuah pada peningkatan kesejahteraan dan terwujudnya keadilan sosial.
"Selamat Hari Buruh Sedunia 2025, semoga perjuangan buruh terus menghasilkan kemajuan bagi kesejahteraan dan keadilan sosial di Indonesia," tuturnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.