Ibadah Haji 2025
Maskapai Penerbangan yang Ditugaskan Angkut Jemaah Haji Indonesia Harus Diawasi Ketat
Kloter pertama yang akan diberangkatkan berasal dari Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG 01). Menteri Agama Nasaruddin Umar melepas langsung.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Guna memastikan kelancaran pelaksanaan ibadah haji tahun 1446 H/2025 Masehi, pemerintah diminta melakukan pengawasan ketat terhadap maskapai penerbangan yang sudah ditugaskan memberangkatkan jemaah haji Indonesia ke Tanah Suci Mekkah.
Baca juga: Lebaran Haji atau Idul Adha 2025 Versi Pemerintah, Muhammadiyah, NU
“Kami mendorong adanya pengawasan ketat terhadap maskapai penerbangan Saudi Airlines, Garuda Indonesia Air dan Lion Air agar tidak ada keterlambatan, serta kerja sama dengan otoritas Arab Saudi untuk memastikan kelancaran proses kedatangan jemaah haji di Tanah Suci," kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Abidin Fikri dalam keterangan tertulisnya kepada Tribunnews.com, Kamis (1/5/2025).
Dia menambahkan bahwa Komisi VIII DPR akan terus memantau pelaksanaan ibadah haji melalui Tim Pengawas Haji yang akan diberangkatkan ke Arab Saudi dalam waktu dekat.
“Kami berkomitmen memastikan jemaah mendapatkan pelayanan terbaik, aman, dan nyaman, sehingga dapat menjalankan ibadah dengan khusyuk dan kembali ke Tanah Air sebagai haji mabrur," ucap Abidin.
"Komisi VIII DPR RI mengapresiasi kerja keras Kementerian Agama, Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), serta seluruh pihak terkait dalam mempersiapkan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini," tambahnya.
Abidin memastikan bahwa seluruh aspek penting dalam penyelenggaraan haji, seperti proses visa, akomodasi, transportasi, hingga pelayanan kesehatan, telah dipersiapkan secara matang untuk memberikan kenyamanan kepada jemaah.
Baca juga: Mulai Masuk Asrama Haji, 7.514 Jemaah Indonesia Bakal Terbang ke Madinah Besok
Dia menuturkan, peningkatan kualitas layanan menjadi perhatian utama. Di antaranya penyediaan makanan khas Nusantara, fasilitas ramah lansia, serta pelatihan manasik haji secara intensif untuk menghadapi cuaca ekstrem di Tanah Suci.
Tahun ini, tiga maskapai disiapkan untuk melayani jemaah haji Indonesia, yakni Garuda Indonesia, Saudi Airlines, dan Lion Air. Secara keseluruhan, lebih dari 203.000 jemaah akan diberangkatkan dari 14 embarkasi di seluruh Indonesia.
Kepada para jemaah, Abidin mengimbau untuk menjaga kesehatan, mematuhi arahan petugas, dan memanfaatkan fasilitas yang tersedia, termasuk penggunaan smart card untuk akses ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
“Jemaah harus bijak dalam menjaga stamina, terutama saat musim panas dengan suhu yang bisa mencapai lebih dari 40 derajat celcius. Minum air yang cukup dan hindari aktivitas yang memforsir tenaga agar ibadah wajib seperti wukuf di Arafah dapat dilaksanakan dengan optimal," ucapnya.
Untuk hari ini, sebanyak 18 kelompok terbang (kloter) dari sembilan embarkasi telah memasuki asrama haji.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Hilman Latief, menyampaikan bahwa sebanyak 7.514 jemaah beserta petugas dari 19 kloter akan diberangkatkan menuju Madinah.

"Mengapa 19 kloter? Karena ada 1 kloter dari JKG khususnya JKG 04 yang akan masuk asrama besok pagi dan langsung diberangkatkan pada malam di hari yang sama," ujar Hilman.
Kloter pertama yang akan diberangkatkan berasal dari Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG 01). Menteri Agama Nasaruddin Umar melepas langsung keberangkatan ini dari Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, didampingi oleh mitra kerja dari Komisi VIII DPR RI.
Baca juga: Tindak Tegas Jemaah Haji Ilegal, Arab Saudi Umumkan Sanksi Denda hingga Rp 88 Juta per Pelanggar
Jemaah JKG 01 akan terbang ke Arab Saudi pada pukul 00.45 WIB menggunakan pesawat Garuda Indonesia. "Seluruh persiapan, baik di embarkasi maupun di Tanah Suci, telah rampung. Petugas haji kita, baik yang bertugas di Indonesia maupun di Arab Saudi, siap memberikan layanan terbaik, mulai dari akomodasi, transportasi, konsumsi, hingga bimbingan dan konsultasi ibadah," ujar Hilman.
Indonesia mendapat kuota sebesar 221.000 jemaah, yang terdiri atas 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus.
Baca juga: Kemenag Imbau Jemaah Haji Tak Bawa Obat dan Rokok Berlebihan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.