Senin, 6 Oktober 2025

Hari Buruh

Aksi May Day di Depan Gedung DPR, Ribuan Buruh Bawa Patung Trump dan Kepala Babi  

Dalam unjuk rasa ini, mereka terlihat mengarak patung Presiden AS Donald Trump yang sedang duduk. Namun wajahnya ditutup dengan kain berwarna putih.

Tribunnews.com/Igman Ibrahim
HARI BURUH - Ribuan buruh dari sejumlah aliansi buruh mulai melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (1/5/2025) siang. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ribuan buruh dari sejumlah aliansi buruh mulai melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (1/5/2025) siang.

Pantauan Tribunnews, ribuan buruh yang terlihat kompak memakai seragam serba merah itu berjalan dari arah Gelora Bung Karno (GBK) menuju depan Gedung DPR RI.

Baca juga: 5 Hadiah Prabowo saat May Day 2025, Hadirnya Dewan Kesejahteraan Buruh Hingga Hapus Outsourcing

Sejumlah aliansi buruh yang terlihat adalah Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) hingga Serikat Perjuangan Rakyat Indonesia.

Dalam unjuk rasa ini, mereka terlihat mengarak patung Presiden AS Donald Trump yang sedang duduk. Namun wajahnya ditutup dengan kain berwarna putih.

Baca juga: Di Depan Massa Buruh, Prabowo Nyatakan Dukung RUU Perampasan Aset

Selain itu, para buruh juga membawa patung kepala babi. Hal itu sebagai dukungan mengenai kasus teror kepada jurnalis.

"Kepala babi jadi bentuk perlawanan terhadap bentuk imperialisme kepada jurnalis. Kita berada di barisannyang sama," ucap salah satu buruh di atas mobil komando.

Tak hanya itu, mereka juga membawa sejumlah poster tuntutan kepada DPR. Di antaranya, Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT) dan pengesahan RUU Perampasan Aset.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengungkapkan serikat buruh akan menyuarakan enam tuntutan kepada pemerintah dalam peringatan Hari BuruhInternasional atau MayDay pada 1 Mei 2025, mendatang.

Enam poin itu, kata dia, akan disampaikan di Lapangan Monas, Jakarta Pusat.

"Yang pertama adalah hapus outsourching. Yang kedua adalah upah layak. Yang ketiga adalah bentuk Satgas PHK (pemutusan hubungan kerja)," kata Said saat konferensi pers di kawasan Menteng, Jakarta pada Senin (28/4/2025).

Poin keempat, kata dia, buruh bakal menyuarakan agar pemerintah mengesahkan RUU Ketenagakerjaan yang baru. 

Mereka berharap RUU itu benar-benar melindungi buruh, bukan Omnibus Law.

Kelima, lanjutnya, buruh menuntut disahkannya RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT). 

Said juga menegaskan, serikat buruh mendukung pemerintah dalam pemberantasan korupsi lewat RUU Perampasan Aset.

"Dan yang keenam adalah berantas korupsi, sahkan RUU Perampasan Aset," jelas Said Iqbal.

Baca juga: Manfaatkan Hari Libur, Buruh Pabrik Asal Bogor Ajak Anak Ikut Aksi May Day di Monas

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved