Senin, 29 September 2025

Hari Buruh

Prabowo Akan Hadiri May Day 200 Ribu Buruh di Monas, Polri Antisipasi Provokator Hingga Anarko

Dalam upaya mencegah potensi gangguan, Kabaintelkam Polri, Komjen Pol Syahardiantono meminta jajaran untuk aktif dalam deteksi dini, termasuk penyusup

Penulis: Reynas Abdila
Tribunnews.com/Handout
AKSI MAY DAY - Jajaran pejabat Polri menggelar rapat koordinasi antisipasi berbagai potensi kerawanan selama pelaksanaan May Day Fiesta, di Polda Metro Jaya, Senin (28/4/2025). Aksi May Day Fiesta 2025 akan dipusatkan di kawasan Monas, Jakarta Pusat, pada Kamis, 1 Mei 2025, dan dijadwalkan dihadiri Presiden Prabowo Subianto. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi Republik Indonesia (Polri) tengah mempersiapkan pengamanan maksimal untuk pelaksanaan May Day Fiesta yang akan fokus di kawasan Monas, Jakarta Pusat pada Kamis, 1 Mei 2025. Acara ini diperkirakan akan dihadiri oleh sekitar 200 ribu buruh dan dihadiri langsung oleh Presiden Prabowo Subianto

Dengan potensi kerawanan yang ada, Polri melakukan langkah antisipatif untuk memastikan acara berjalan lancar tanpa gangguan.

Menyikapi situasi ini, Polri telah menggelar rapat koordinasi dengan pejabat tinggi Mabes Polri dan perwakilan pemerintah daerah di Aula Gedung Promoter, Polda Metro Jaya pada Senin, 28 April 2025.

Rapat yang berlangsung dari pukul 13.45 hingga 16.50 WIB tersebut menghadirkan sejumlah pejabat penting Polri, termasuk Kabaintelkam Polri, Komjen Pol Syahardiantono, Astama Ops Polri, Irjen Pol Ahmad Wiyagus dan Kapusdokkes Polri, Irjen Pol dr. Asep Hendradiana.

Selain itu, sejumlah pejabat dari Polda Metro Jaya, Polda Jawa Barat, Polda Banten, dan Pemprov DKI Jakarta.

Baca juga: May Day 2025: Buruh Harap Prabowo Hapus Outsourcing, Said Iqbal Kenang Kado dari SBY

Irjen Pol Ahmad Wiyagus menekankan pentingnya pendekatan persuasif dan humanis dalam pengamanan aksi "May Day" nanti,  termasuk penempatan tim kesehatan (dokkes) harus di lokasi strategis untuk melayani peserta yang membutuhkan. 

"Penggunaan gas air mata hanya akan menjadi opsi terakhir apabila situasi benar-benar mendesak," ungkap Ahmad Wiyagus.

Ini menunjukkan komitmen Polri untuk mengutamakan pendekatan yang tidak menimbulkan ketegangan di lapangan.

Antisipasi Provokator hingga Kelompok Anarko

Para pelajar dan kelompok anarko yang diamankan polisi diduga akan mengikuti aksi unras tolak Omnibus Law di depan Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Senin (12/10/2020).
Para pelajar dan kelompok anarko yang diamankan polisi diduga akan mengikuti aksi unras tolak Omnibus Law di depan Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Senin (12/10/2020). (KOMPAS.com/LABIB ZAMANI)

Dalam upaya mencegah potensi gangguan, Kabaintelkam Polri, Komjen Pol Syahardiantono meminta jajaran untuk aktif dalam deteksi dini, termasuk penyusupan provokator

"Pencegahan kemungkinan penyusupan provokator yang berupaya mengganggu jalannya acara," tambahnya.

Para pejabat juga menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap arus kendaraan massa buruh, termasuk pengamanan di tol dan jalan-jalan protokol Jakarta.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto mengingatkan pentingnya kolaborasi berbagai stakeholder untuk menciptakan suasana yang kondusif.

"Kita harus menjaga momentum May Day ini dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai terjadi gangguan keamanan yang bisa mencoreng citra perayaan ini," tegasnya.

Misteri Massa Berpakaian Hitam Bikin Rusuh Demo di Bandung, Palembang dan Denpasar, Siapa Mereka?

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menambahkan, sistem pengamanan akan dibagi ke dalam delapan sektor dengan total kekuatan lebih dari 13.000 personel gabungan. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan