Selasa, 7 Oktober 2025

Hasan Nasbi Mundur

Pengamat Sebut Pengganti Hasan Nasbi Harus Paham Krisis Komunikasi: Paham Presiden Luar Dalam

Mundurnya Hasan Nasbi dari jabatan Kepala Kantor Komunikasi Presiden dinilai sebagai momen penting untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap posisi

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN
HASAN NASBI - Hasan Nasbi saat melakukan wawancara khusus di Studio Tribun Network, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (23/1/2025). Ia menyatakan mundur sebagai Kepala Komunikasi Kepresidenan. 

TRIBUNNEWS.COM. JAKARTA – Mundurnya Hasan Nasbi dari jabatan Kepala Kantor Komunikasi Presiden atau Presidential Communication Office (PCO) dinilai sebagai momen penting untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap posisi tersebut.

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, menyebut pentingnya sosok pengganti yang memiliki kredibilitas dan integritas tinggi.

Menurutnya, kredibilitas adalah syarat mutlak bagi setiap juru bicara presiden.

Tanpa kredibilitas, kata Jamiluddin, pesan yang disampaikan juru bicara akan dianggap masyarakat seperti angin lalu.

“Juru bicara presiden hanya semata untuk menyampaikan pesan-pesan dan kepentingan presiden. Juru bicara presiden tak boleh menyampaikan kepentingan pribadinya," ujar Jamiluddin saat dikonfirmasi, Selasa (29/4/2025).

Baca juga: Kantor Komunikasi Kepresidenan Tetap Berjalan Normal Meski Hasan Nasbi Mengundurkan Diri

Jubir presiden, lanjut Jamiluddin, harus memahami presiden luar dalam agar bisa dengan cepat menangkap maksud komunikasi dan menyampaikannya ke publik secara tepat.

“Juru bicara presiden idealnya selalu berada dan melekat setiap presiden berbicara dimanapun, baik resmi maupun tidak resmi,” tegasnya.

Jamiluddin juga menyoroti pentingnya kemampuan dalam mengelola isu-isu viral dan memahami krisis komunikasi.

Baca juga: Gerindra Hormati Keputusan Hasan Nasbi Mundur dari Kepala Kantor Komunikasi Presiden

“Jubir presiden juga harus menguasai permasalahan yang sedang naik atau viral. Untuk ini, jubir harus memiliki pengetahuan terkait krisis komunikasi atau manajemen krisis," jelasnya.

Lebih jauh, ia menilai kemampuan jubir mengelola agenda kebijakan menjadi agenda media sangat krusial.

“Hal ini akan dapat dilaksanakan dengan baik bila jubir mampu membina media relations,” ujarnya.

Untuk memenuhi semua kriteria itu, Jamiluddin menilai evaluasi terhadap Kepala PCO dan jajarannya sangat diperlukan.

“Mereka yang tidak memiliki kriteria tersebut selayaknya diganti. Itu artinya, tidak semua orang dapat dijadikan jubir presiden,” jelasnya.

Ia menambahkan, tidak semua orang dari pihak istana seharusnya berbicara soal isu viral.

“Kecuali jubir yang disebut pejabat West Wing Istana. Kalau hal itu dapat dipenuhi, diharapkan PCO tidak lagi melakukan blunder yang fatal. PCO memang sungguh-sungguh menjadi West Wing Istana,” ucapnya.

Sekadar informasi Hasan Nasbi mengajukan pengunduran diri sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau PCO.

Surat pengunduran diri Hasan Nasbi sudah dikirim pada Senin 21 April 2025.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved