Kamis, 2 Oktober 2025

Hasan Nasbi Mundur

Bukan Blunder Kepala Babi, Hasan Nasbi Diduga Mundur dari Kepala PCO karena Tak Dekat dengan Prabowo

Pengamat menduga mundurnya Hasan Nasbi sebagai Kepala PCO bukan terkait blunder 'kepala babi', tetapi memang tidak dekat dengan Prabowo.

Kolase Tribunnews.com/Tangkapan layar dari YouTube Harian Kompas
HASAN NASBI MUNDUR - Mantan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, dan Presiden Prabowo Subianto. Ada dugaan bahwa mundurnya Hasan Nasbi sebagai Kepala PCO bukan karena pernyataannya terkait 'kepala babi dimasak saja' saat mengomentari teror ke kantor Tempo. Namun, diduga mundurnya Hasan Nasbi karena tidak dekat dengan Prabowo. Hal ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanudin Muhtadi pada Selasa (29/4/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanudin Muhtadi, menilai mundurnya Hasan Nasbi sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) bukan terkait pernyataannya soal teror kepala babi yang dikirimkan ke kantor Tempo beberapa waktu lalu.

Diketahui, Hasan Nasbi sempat meminta jurnalis Tempo, Francisca Christi, agar memasak dan memakan kepala babi yang dikirimkan oleh orang tak dikenal (OTK) ke kantornya.

Pasalnya, menurut Burhanudin, pernyataan soal 'kepala babi dimasak saja' yang sempat dilontarkan oleh Hasan Nasbi bukan dianggap blunder oleh yang bersangkutan.

Dia menuturkan, pernyataan tersebut sempat disampaikan Hasan Nasbi dalam beberapa siniar atau podcast.

"Artinya ini (mundur dari Kepala PCO) di luar soal blunder (kepala babi), apalagi Saudara Hasan Nasbi sempat mengatakan bukan seperti yang dipahami banyak orang berkaitan dengan viral 'kepala babi'."

"Bahkan, beliau terkesan mengatakan itu bukan blunder, katanya," ujar Burhanudin, dikutip dari YouTube metrotvnews, Selasa (29/4/2025).

Burhanudin justru menduga mundurnya Hasan Nasbi lantaran tidak dekat dengan Presiden Prabowo Subianto.

Menurutnya, ada jarak antara Hasan dengan Prabowo sehingga jarang tampil dalam satu kesempatan yang sama.

"Saya kira ada persoalan lain yang menyebabkan dirinya sepertinya merasa tidak lagi mampu untuk menjadi Kepala PCO."

"Salah satunya mungkin, yang saya lihat, itu Saudara Hasan Nasbi, meski menjadi Kepala Komunikasi Kepresidenan, tetapi sepertinya ada semacam jarak sehingga (Hasan Nasbi) tidak bisa langsung mendampingi (Prabowo) seperti yang kita asumsikan selama ini," bebernya.

Baca juga: Hasan Nasbi Mundur, PKS: Kepala PCO Setelah Ini Punya Tantangan Kompleks

Burhanudin lantas membandingkan juru bicara (jubir) di era sebelum Presiden Prabowo yang menurutnya selalu memiliki kedekatan.

Selain itu, dia juga menduga mundurnya Hasan Nasbi lantaran adanya tugas pokok dan fungsi (tupoksi) terkait jubir di era kepemimpinan Prabowo dengan presiden sebelumnya yang berbeda.

"Sepertinya ada semacam portofolio yang berbeda antara tugas jubir presiden seperti di masa SBY dengan PCO di era Prabowo."

"Mungkin itu yang membuat Hasan Nasbi merasa di luar kemampuan dirinya dan akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri," tuturnya.

Alasan Hasan Nasbi Mundur: Ada Masalah yang Tidak Bisa Ditangani

Sebelumnya, Hasan Nasbi mengumumkan telah mundur sebagai Kepala Komunikasi Kantor Kepresidenan (PCO) pada Selasa (29/4/2025).

Kabar ini diketahui lewat unggahan dirinya di akun Instagram @totalpolitik, Selasa.

Dalam video tersebut, Hasan memperlihatkan aktivitas terakhirnya sebagai juru bicara Presiden Prabowo Subianto yang dilakukannya pada Senin (21/4/2025) lalu.

"Teman-teman semua, hari Senin tanggal 21 April 2025 adalah hari terakhir saya menjalani aktivitas di Kantor Komunikasi Kepresidenan."

"Itu sebabnya hari itu diabadikan. Saya meminta adik-adik dari Total Politik untuk mendokumentasikan aktivitas terakhir saya," katanya dalam video tersebut.

Dia juga membeberkan alasan mundurnya sebagai Kepala PCO. Ia mengatakan dirinya sudah mengungkapkan alasannya mundur di beberapa siniar atau podcast, yaitu ada pekerjaan atau masalah yang tidak bisa ditangani olehnya.

Namun, Hasan tidak menjelaskan secara detil pekerjaan atau masalah yang tidak bisa ditangani tersebut.

"Sudah pernah saya sampaikan kepada khalayak dalam beberapa tayangan podcast kalau ada sesuatu yang sudah tidak bisa saya atasi atau kalau ada persoalan yang sudah di luar kemampuan saya, maka tidak perlu ribut-ribut, tidak perlu heboh-heboh."

"Kita pun harus tahu diri dan kemudian mengambil keputusan untuk menepi," katanya.

Baca juga: Bertemu Prabowo, Ahmad Muzani Bantah Bahas soal Mundurnya Hasan Nasbi: Tidak Dibahas Sama Sekali

Hasan juga mengatakan surat pengunduran dirinya sebagai Kepala PCO sudah diserahkan ke Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, dan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi.

"Surat pengunduran diri saya tandatangani dan saya kirimkan kepada Presiden melalui dua orang sahabat baik saya, Menteri Sekretaris Negara dan Sekretaris Kabinet," jelasnya.

Hasan mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto yang telah memberikan kepercayaan kepadanya sebagai Kepala PCO di Kabinet Merah Putih.

Dia mengungkapkan kesempatan yang diberikan Prabowo kepadanya adalah suatu kehormatan dan kebanggaan baginya.

"Tapi saya harus juga meminta maaf kepada beliau jika selama memberikan pelayanan kepada Presiden masih jauh dari yang beliau harapkan dan teman-teman," katanya.

Kendati demikian, Hasan mengatakan jika pemerintah masih membutuhkan dirinya untuk proses transisi di Kantor PCO, maka ia mengaku siap.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved